Kamis, 09 Oktober 2014

Bunga ini bagus yaa...


 

Randa Tapak atau Dandelion adalah bagian dari Taraxacum, sebuah genus besar dalam keluarga Asteraceae. Nama Randa Tapak sendiri biasa digunakan untuk merujuk kepada sebuah tumbuhan yang memiliki "bunga" yang memiliki "bunga-bunga" kecil yang terbang ditiup angin. Asal asli dari tumbuhan ini adalah Eropa dan Asia, namun sudah menyebar ke segala tempat. Yang disebut sebagai bunga dari tumbuhan ini menjadi semacam jam hayati yang secara teratur melepaskan banyak bijinya. Biji-biji ini sesungguhnya adalah buahnya.
(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Randa_Tapak )

Bunga dandelion itu.......






Tertiup angin tapi tidak mati,malah semakin kuat dengan cara menjatuhkan benih dimanapun.melawan angin dan jatuh di berbagai medan tetapi dapat tetap tumbuh. katanya sih kalau kita meniup 1tangkai bunga dandelion utuh dengan harapan,maka harapan kita bisa terkabul,bisa juga sebagai pengantar pesan. ketika jaman romawi kuno apabila kita meniupkan bunga dandelion maka jumlah sisa putik yang masih menempel dipercaya adalah jumlah anak yang akan kita miliki.bunga dandelion itu seperti ilalang rapuh yang mudah tertiup angin,tapimereka kuat melewati samudra,gurun,dan bahkan melewati seluruh benua di bumi ini. 



jasmine




Selamat pagi Sma banowati jogjakarta,haha entah kenapa aku bersemangat sekali pagi ini. Udara pagi di jogja memang segar,apalagi di daerah perumahanku ini. Seragam putih dan rok kotak-kotak merah se dengkul tas export pink dengan motif sedikit bunga dan sepatu convers hitam dengan sol dan tali sepatu putih,wah sudah rapi. Ku pasang earphone yang sudah terhubung dengan mp3ku,dan ku mulai menaiki sepeda gunung polygon  putihku menuju sekolah,yap tak lupa sepatu basket yang akan ku pakai bertanding se pulang sekolah nanti ku bawa dengan bingkisan tas sepatu yang ku gantungkan di setir sepedaku. Memilih sepeda sebagai tungganganku emang kenapa?seringkali temanku menanyakannya,bukankah lebih modis kalau memakai mobil ke sekolah?apalagi di hari ulang tahunku yang ke 17,aku di hadiahkan sebuah mobil jazz putih. Tapi anehnya aku lupa tentang perayaan ulang tahunku ke 17 yang biasanya menjadi moment terindah para remaja.Yaa menurutku buat apa naik mobil kalau jarak dari rumah ke sekolah dekat,bukankah sma banowati hanya sekitar 5km dari rumahku.ya kan barusaja aku berangkat sudah sampai di depan gerbang sma banowati. Hey,bukankan aku selalu orang  pertama yang datang ke sekolah ini,ah aku kalah dengan orang itu kali ini. Tapi sepertinya aku tak pernah melihatnya sebelumnya,yaa mungkin anak baru.

Selalu seperti ini,mau berangkat sekolah aja semangat 45 giliran pelajaran fisika yang bikin mumet,rasangan ingin cepat cepat ke pertandingan basket.untungnya bel jam fisika berbunyi. "Yess" kataku bersemangat. "Alah,giliran pelajaran fisika aja lemes banget kayak orang sakit,giliran jam istirahat semagat" kata sahabatku zhafir."Hey,wajar kali kalo jam istihat seneng"jawabku cengigisan. Akupun segera beranjak pergi ke kantin karena perutku sudah meronta-ronta untuk di kasih isi.
"Buk,beli jasuke 1 ya,kejunya yang banyak ya bu"kataku kebada bu eni, kantin bu eni emang selalu jadi favoritku,ya iyalah makanannya murah banget haha."Bu,nasi ayam 1 ya." Suara cowok di sebelahku memesan makanan,tiba tiba cowok itu melongokkan kepalanya. Yap terasa aneh,aneh karena ada cowok yang seperti itu,aku mencoba untuk acuh dan "hai,kelas berapa?" Cowok itu memulai pembicaraan. "Ha?emm" jawabku tergagu,aku takut kalau dia bertanya pada orang lain. "Mbakk...." Tangannya melambai-lambai di depan wajahku. "Eh hey,apa?" Tanyaku. "Mbak kelas berapa?" Tanyanya ramah. "Kelas 11." Jawabku "11 apa mbak?aku 11 mia 4 lo,aku anak baru disini." Katanya lagi "mia 5" jawabku singkat "namanya siapa?" Tanyanya lagi *ah dasar bawel* umpatku "lili,jasmine ayu alifia "jawabku dengan mengambil pesananku dari ibu eni dan beranjak pergi. "Eh tunggu mbak,namaku faleyeki yuanandra ,kalau punya line,add line ku ya mbak fandra12" katanya. Entah aku kebingungan sendiri,ada cowok yang seperti itu. Tapi aku merasa mengenalnya,namanya seperti pernah terdengar di telingaku,faleyeki?atau apa nama terakirnya?dan  tingkah lakunya? Yaaa yasudahlah

Peluit wasit berbunyi,bola basket di lemparkan ke atas. Hap ku tangkap bolanya dan dribble dribble,tri point. Yess 3 point pertama untuk sma banowati. Entah sejak kapan aku menyukai olahraga ini,aku tak ingat apa-apa. Sejenak pikiranku melayang karena melihat cowok yang ku temui di kantin tadi duduk di tribun,di antara para murid sma banowati. "Lili awas" teriak salah seorang temanku mengagetkanku. Yang benar saja bola mengarah tepat di wajahku dan gelap.......




"Ayo sini coba main basket sama aku..." Ajak seorang laki-laki laki berperawakan tinggi dan lumayan tampan untuk seorang atlit basket.kulitnya putih bersih dengan tatapan mata tajam dan senyum yang sempurna. Galih anugrah lavayeki,aku mencintainya,sangat mencintainya. walaupun aku takut dan trauma sekali dengan bola aku tak pernah absen untuk melihat pertandingan basket galih. Aku mengenalnya semenjak duduk di bangku smp,bisa di bilang seperti cinta monyet. tapi aku merasa galih adalah cinta sempurnaku,cinta pertamaku,cowok yang sangat sempurna di mataku. "Eh kok malah ngelamun sih ayo sini.." Suara itu membuyarkan lamunanku sejenak. Senyum yang mengembang di wajahnya selalu menjadi faforitku. "Aku gamau main basket,takut kena bolanya..." Jawabku membalas senyumnya dari tribun sebelah lapangan basket. " Apasih yang perlu kamu takutin kalo ada aku disini,kamu gak bakal kenapa-kenapa lili..." Bujuknya,entah pipiku rasanya memerah dengan sendirinya.galih menuju tempatku duduk dengan membawa bolanya. "Kok diem sih,ini bolanya,pegang deh gapapa kok." Bujuk galih yang sekarang berada di depanku. Aku mengambil bola yang berada di tangannya."Sekarang lawan aku ya." Katanya menggoda. "Aku kan takut sama bola,mana mungkin aku ngelawan kamu,yang ada aku ketakutan di kejar bola" kataku sedikit merengut dengan mengembalikan bola itu ke tangannya. "Ih ngambekan aih,ntar tambah item lo" godanya. "Ih kamu jahat" kataku meninggalkannya dengan sedikit sebal walaupun aku tau dia hanya menggodaku. "Eits putrinya marah" rayunya menarik tanganku.otomatis aku terhenti karena gengaman erat di tanganku. "Namaku lili ya bukan putri" kataku ketus. "Maksudku putri lili,putri yang paling cantik kayak sinar bulan di malam hari,putri yang paling kuat kayak logam titanium,putri yang manisnya ngelebihin gula,putri yang pinternya ngelebihin albert einstein,putri yang paling paling paling dari seluruh putri" kata galih dengan nada menggoda *dasar tukang sepik *batinku,tapi itu cukup membuatku terluluhkan. "Dasar nyebelin" nadaku dengan sedikit tertawa tapi air mataku mengalir,entah kenapa. "Loh ini kenapa?kamu beneran marah ya?maaf ya sayang" galih merengkuhku di dalam pelukannya,dalam badannya yang sangat besar dan terasa lengket karena jersey basketnya basah dengan keringat karena berlatih basket tadi. "Galih...aku gak marah,tapi kamu emang nyebelin.aku takut gak bisa dengerin kata penuh sepikmu tadi,meskipun itu bohong semua,kamu emang nyebelin" kataku sambil memukul kecil badannya. "Kamu bakal denger kata-kata itu terus kok,kalau kamu mau,setiap hari aku bakal bilang kayak gitu,apasih yang gak bakal aku lakuin buat putri lili ku" galih ngelus kepalaku dengan lembutnya. "Dasar nyebelin...!!" "Nyebelin apa ngangenin?" Sahut galih cepat dengan nada menggoda."Kamu itu emang yaa nyebelin banget" airmataku terus menggalir tapi sedikit menahan tawa,pelukan galih semakin erat memelukku Entah aku merasa waktu ini sangat berharga bagiku.

"Happy birthday lili,happy birthday lili,happy birthday,happy birthday,happy birthday lili" suara nyanyian ulang tahun bergema di ballroom hotel bintang 4 ini. Dress kuning panjang dengan beberapa pita di bawahnya,dengan rambut setengah di angkat dan mahkota kecil di kepalaku,yap seperti putri belle lebih tepatnya,namun yang sekarang sedikit eksotis haha,tapi sorot lampu membuatku sedikit cerah disini. Tapi mataku terus saja mencari sosok yang daritadi tak nampak di kerumunan teman-temanku,sosok yang sangat ku tunggu.galih,ya mana galih? "Mbak,ada sms dari mas galih" mbak nanda mengejutkanku ketika pandanganku terfokus pada pintu masuk ballroom,aku segera bergegas mengambil hp dari tangan mbak nanda dan membaca pesan dari galih.

"Aku lagi ada di bandara,15menit lagi aku mau berangkat ke macau "
 
Air mataku meluncur ketika membaca sms galih,tak kupikir berapa banyak tamu disini yang jelas aku langsung berlari keluar dan meminta supirku untuk segera berangkat ke bandara. "Dasar cowok nyebelin.." Tangis ku tak berhenti,dadaku terasa sesak,bagaimana tidak,aku mencoba menelfonnya tapi tak di angkat. Untungnya pak supirku pintar ngebut. Segera ku bergegas keluar dari mobil dan mencari galih,tak peduli dengan pakaian yang ku pakai dan tidak peduli riasan di wajahku yang sedikit luntur karena air mataku.cowok dengan tas jansport kotak-kotak biru,dan jaket nike hitam,itu pasti galih. "Galih" kataku sembari airmataku tidak berhenti keluar. Cowok itu membalikan badannya dengan senyum yang khas. "Putri liliku cantik" galih memelukku "kamu nyebelin,kenapa kamu gak dateng ke pestaku,malah kamu mau pergi" kataku dengan nada marah "putri cantik gak boleh nangis,lihat nih,udah kayak princess masak nangis sih,aku kan cuman bentar perginya,janji deh ntar kalau sudah sampe macau aku janji bakal kabarin kamu" kata galih membujukku dengan memegang ke 2 tanganku,sepintas aku melihat airmata di wajahnya. Aku tak menjawab apa-apa,aku tak rela sedikitpun jauh darinya,aku hanya bisa memeluknnya semakin erat. "Dasar pangeran nyebelin" suaraku terputus-putus. "Ciee aku di panggil pangeran hahah" nadanya menggoda.tak lama pengumuman pesawatnya akan berangkat.galih pergi meninggalkanku masih berlinang air mata berdiri memandangi sosoknya yang kian lama menghilang.


"Aaa.." Entah kepalaku terasa pusing sekali setelah merasakan serentetan kejadian yang entah kapan terjadinya. Yang jelas terakir kali ku ingat kepalaku terkena lemparan bola basket dan semua menjadi gelap. Masih terasa pusing di kepalaku. "Kamu gapapa?"Tanya cowok di sebelahku yaang sepertinya daritadi menungguiku. *galih?* batinku melihat cowok itu. "Hey kok diem sih,masih pusing ya?" Tanyanya kembali. "Gapapa kok" jawabku sambil memegangi kepalaku."Masih inget aku kan?" Tanyanya "kamu yang tadi di kantin kan?"Tanyaku masih dengan memegang kepalaku.iya hanya membalas senyum seperti orang yang berada di bayanganku tadi saat aku tak sadar. Hey siapa aku sebenarnya?apa mungkin aku lili yang lemah,gampang menangis,dan takut dengan bola? Bukan!aku lili yang kuat,kapten tim basket sma banowati,aku tidak suka menangis! Entah pikiranku semakin bertanya tanya. Bayangan pikiranku tak mau hilang. "Hey lili" suara itu mengejutkanku. "Galih?" Sambutku refleks "hah?galih?". Cowok itu terkekeh,mendengar nama itu,suar itu masih tetap,falliyen,cowok yang menungguiku daritadi,faleyeki. "Maaf ku kira..." Jawabku lirih. "Siapa?" Tanyanya penasaran. "Gapapa deh."Jawabku singkat. "Oh iya aku panggil kamu apaya?namamu susah" sambungku. "Panggil aja fandra" senyumnya yang khas kembali muncul. "Fandra?kenapa di panggil fandra?" Tanyaku sambil memiringkan sedikit kepalaku. "Iyaa namaku kan falleyeki yuanandra,di ambil F-dari falleyeki dan ANDRA-dari yuanandra." Jelasnya panjang dan aku hanya ber-o o ria . "Eh sudah enakan kan,mau aku anter pulang?" Tawar fandra. "Pertandingan basketnya?" Tanyaku,seketika aku ingat pertandingan basketku."Kamu disini sudah 3 jam,ya sudah selesai lah pertandingannya"jawabnya. "Oh yaudah deh,aku mau pulang sendiri aja,kan aku bawa sepeda ke sekolah." Kataku sambil turun dari ranjang uks. "Yakin?" Tanyanya. "Iya,aku duluan ya" kataku beranjak meninggalkan fandra,sementara ia masih terpaku melihatiku.

"Aaaa,mamaa..."Teriakku setelah sampai di rumahku. "Apasih li,eh kepala kamu kenapa?"Tanya mamaku yang tadinya cuek kini menjadi  kawatir. Ku hempaskan tubuhku ke sofa putih nan halus "gapapa maa,ma,aku ini lupa ingatan ya?" Tanyaku penasaran. "Lupa ingatan? Oh iya mama lupa cerita" mamaku menepuk dahinya. "Apama?"Aku semakin penasaran "kamu itu dulu habis kecelakaan,kepala kamu kena benturan,kata dokter sih kamu lupa sedikit memory kamu,tapi mama lihat kamu biasa-biasa aja tuh yaudah mama gak cerita sama kamu" jelas mamaku panjang lebar. "Hah?mama,dulu mama tau tentang orang yang namanya galih?" Aku sedikit kaget mendengar penjelasan mamaku dan yaa aku menanyakan nama orang yang ada di bayanganku selama aku pingsan. "Galih?siapa itu?" Mamaku sepertinya tak mengenalnya. "Yaudah ddeh" aku bergegas naik ke kamarku untuk memeriksa apa ada sesuatu yang berhubungan dengan galih?. Pertama kali ku lihat di kamarku adalah rak buku dengan buku berjajar rapi disana. Tapi mataku tertuju pada 1 buku,bersampul kuning. Ku tarik buku itu,di sampulnya tertulis tanggal 28 september. Aku semakin penasaran,dan ternyata buku itu aalah buku dongeng "beauty and the beast" kapan aku menyimpan buku dongeng seperti ini?batinku sambil meneliti tiap halamanya,dan.....di halaman terahir ada fotoku bersama "ini fandra?" Aku seperti tersentak melihat foto itu,foto yang entah di ambil kapan,fatoku dan laki-laki itu terlihat sumringah dan bahagia *galih lili, hah?itu cowok yang di bayanganku kemarin kan? Jadi benar,dulu aku punya pacar dan namanya galih? Hey,yaampun kamu bodoh sekali liiiiiii.* batinku saat melihat tulisan di foto itu. Rasanya kepalaku kembali berat dan pusing,ku hempaskan badanku ke kasur.


Biologi pelajaran terahir,entah mengapa jai terasa lama,atau mungkin pikiranku sedang terbebani dengan masa laluku,entah aku masih penasaran dengan sosok galih. "Li!" Zahafir mengagetkanku. "Ayo ke gor yuk,main basket." Sambungnya. "Loh pelajarannya?" Tanyaku bingung. "Makanya jangan bengong aja,pelajarannya udah selesai 5menit tadi,gurunya aja udah gaada." Zhafir,menepuk-nepuk pundakku. aku masih terdiam,dan segera membereskan barang bawaanku."Ayo,lama banget." Zhafir menarik tanganku,mengajak ke gor.
*ah sial* batinku,daritadi hampir bolaku tak pernah masuk ke ring basket. "Kalau kamu gitu terus,bisa-bisa kapten tim basket cewek di ganti." Suara yang sama kembali terdengar,dengan refleks aku membalikkan badanku "galih?eh fandra" aku salah menyebut nama lagi,dasar bodo lili! "Hahah,aku fandra,bukan galih." Cowok itu tersenyum dan mengambil bola basket dari tanganku,melemparkannya ke ring basket,benar sekali,dola itu dengan mudahnya melewati ring basket tersebut,aku masih terdiam melihat dia melakukan aksinya. "Gimana?mau belajar sama aku?"Tanya fandra,hampir sama dengan suara galih,ah kenapa galih lagii! Aku hanya membalasnya dengan senyuman. "Yuk istirahat dulu,aku traktir deh makan di kantin" tawarnya dengan senyuman yang khas.mataku berbianar karena mendengar kata "GRATIS" dan segera mengiyakannya. "Eh gak di kantin ding,ke kafe aja gimana?" sepertinya ia berubah pikiran. "Yaa terserah pokoknya gratis" kataku asal. "eh kita naik apa ya?" Sambungku. "Mobil lah,itu" fandra menunjuk mobil mercedes bens hitam di depan gor. *ah gila,ke sekolah aja bawa mobil kayak gitu* batinku sambil melototkan mata "eh kok bengong sih,ayoo" fandra membuyarkan lamunanku. Naik mobil mercedes memang nyaman hehe,tapi ada yang membuatku risih,sepanjang perjalanan fandra terus saja ncerocos,duh dasar cowok cerewet,tapi harus ku akui dia memang seru. Beberapa menit,mobil fandra berhenti,dan ternyata ia berhenti di depan rumah sakit,hah? Tak banyak kata fandra menarik tanganku dengan halus tanpa mempedulikan pertanyaanku yang bingung kenapa mengajakku kesini.
Fandra berhenti di depan ruangan dengan kaca besar yang menembus ruangan tersebut,seorang laki-laki putih tinggi berbaling tak berdaya disana dengan segala alat bantu dan pembaca detak jantung. "Kamu ingat dia li?" Tanya fandra lirih.aku masih bingung dan entah mengapa aku jadi teringat seseorang,ya galih. Apa dia galih?ya tuhan kenapa dadaku tiba-tiba terasa sesak. "Dia galih li" air mata fandra mengalir di tengah senyumnya yang sedikit di paksakan "dia kembaranku" suara fandra semakin lirih. "Galih?" Entah kenapa aku jadi teringat semua memoriku yang hilang tentang galih,kepalaku terasa pusing,air mataku menetes seketika. Rasanya dadaku tertimpa beban ber puluh kilo,kaki ku terasa lemas mengigat galih. Fandra mengajakki keluar dari rumah sakit dan duduk di bangku taman rumah sakit. "Kenapa kamu gak cerita?" Nadaku terputus putus karena menangis "aku takut itu akan gangu kamu,galih sering kali hubungin kamu,tapi susah. apalagi kamu lupa semua tentang galih  semenjak kecelakaan saat kamu pulang dari bandara malam ulang tahun kamu yang ke 17 " fandra menjelaskan dengan wajah yang masih memerah karena menangis. "Tapi sekarang aku ingat semuanya" airmataku kembali meluncur deras,betapa bodohnya aku sampai aku melupakan semua tentang orang yang aku cintai,dan bahkan kenapa sampai aku susah untuk ia hubungi. "Lalu" nada fandra tiba-tiba berbeda,ku palingkan wajahku yang semula menghadap ke bawah perlahan ke arahnya. "Maksud kamu?"Tanyaku heran. Senyum fandra mengembang seketika. Entah aku semakin bingung. "Kamu beneran lupa sama aku?sampai segitunya gak ngenalin aku?" Suara fandra menggoda dan senyumnya kini semakin lebar dan wajahnya seperti sedang menjahiliku. Aku sampai tidak tau harus berbuat apa "ini aku putri liliku,ini galih" tangannya meraih tanganku,secara refleks aku langsung memeluknya. "Dasar cowok paling nyebelin,kenapa kamu bohongin aku tadi,kenapa kamu jailin aku jugaa,bukannya bantu pulih ingatan aku malah gak ada kabar dan sekarang..." Galih memotong dengan cepat "yang penting aku gak pernah ninggalin kamu putri liliku bawel" Air mataku meluncur keluar lagi dan kali ini bukan kesedihan melainkan kebahagiaan.

hart



#Acha
Hari ini hari yang menurutku sangat membahagiakan,bagaimana tidak aku bahagia dengan kejutan yang bertubi-tubi aku dapatkan dari teman teman dan keluargaku. (tepat hari ini tangal 28 september hari ulangtahunku ke 17 tahun dan mulai hari ini juga aku belajar menjadi orang dewasa,mengerti akan pekerjaan dan tanggung jawab,dan juga mendapatkan KTP hehe. Shabrina Marsya Dandelion,nama pemberian orang tuaku ini sangat cantik,akupun menyukainya. Teman-temanku biasa memanggilku acha. Aku bersekolah di sekolah bisnis ciputra,bukan tanpa alasan aku bersekolah di sini,orangtuaku sengaja memilihkanku sekolah bisnis agar dapat mengelola bisnis batubara dari orantuaku nantinya.) dimana iyen?apa ia lupa denganku?di hari yang sangat penting bagiku ia tak datang. Malam ini aku pergi ke rumah iyen,"iyennnnn.." Panggilku di balik pagar warna putih. Seorang wanita parubaya yang terlihat lebih muda dari umurnya keluar dari pintu putih yang berhiaskan relief huruf W. Tante virda,lembut,anggun dan cantik,itulah mama iyen "iyaa acha,cari iyen ya?ayo masuk" ajak mama iyen "iya tante,iyen dimana ya?" Tanyaku "iyen di kamar atas,masuk saja gapapa"

#iyen
Satu-persatu anak tangga ku tatih dan akirnya sampai ke depan kamar iyen. Tadinya aku  ngambek dan pengen ngomel depan iyen habis-habisan,tapi setelah kubuka pintu kamar iyen,aku melihat iyen yang sedang berbaring di atas tempat tidurnya dengan lemas dan wajah pucat. Rasa yang sebelumnya hilang seketika,berubah dengan kecemasan yang luarbiasa. "Iyen,kamu kenapa?iyen sakit?iyen habis makan-makanan jorok ya?iyen habis main yang kotor-kotor ya?iyen habis hujan-hujan? Iyen jajan sembarangan? Atau iyen habis jatuh?mana lukanya?sakit?berdarah?aemmm....." (Iyen menutup mulutku dengan tangannya "Acha,kebiasaan ya,nyeroccoss aja,diem kek. Iyen lagi sakit ini" kata iyen. "Iyaa iyen,acha kan kawatir" suaraku memelan. Iyen pun tersenyum dan mengambil sesuatu dari dalam selimutnya yang berbungkus  kertas warna softpink dengan dengan pita warna kuning. "Acha bukanya di rumah aja ya,sekarang acha pulang,ini sudah malem. Acha kan besok harus sekolah" kata iyen lembut sembari menyodorkan bingkisan tersebut. "Makasih iyen" kataku riang sambil meninggalkan kamar iyen.


#Kado merah muda

Sekolah ciputra,sudah 2 tahun aku bersekolah disini. Tempat inilah yang mempertemukanku dengan iyen,Hailiyen Wiratama  sahabatku yang  sangat pendiam dan cuek. Aku masih ingat bagaimana kami bisa berkenalan. Saat itu kami duduk sebangku,dia sangat pendiam sekali sampai akirnya aku tidak tahan untuk memulai perbincangan,ternyata setelah berbincang panjang lebar aku merasa dekat dengannya,sayangnya dia selalu tertutup padaku dan pemalu. Setiap sekolah aku dan iyen selalu pergi ke jembatan di danau belakang sekolah.
"Iyen mana ya?seharusnya kan 10menit yang lalu datang" gerutuku sambil melempari batu ke danau. tiba-tiba terlintas di pikianku kado dari iyen yang belum kubuka. Akupun mengambil bingkisan kado itu di dalam tas yang berada di punggungku. Entah kenapa aku merasa kado itu sangat spesial. Perlahan kubuka bingkisan kado tersebut. Satu set mp3 2coklat batang dengan kacang mente dan sepucuk surat. "Shabrina Marsya Dandelion,happy birthday and I love you" sepucuk surat dari iyen yang membuatku tersenyum.  kuambil earphone dan mp3,dan ku pasang earphone tersebut ke telingaku. Kudengarkan alunan gitar yang sangat lembut,suara yang tak asing bagiku menyanyikan sebuah lagu

saat ku tenggelam dalam dalam sendu
Waktuku hanya untuk berlalu
Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku
Dan tak untuk siapa pun itu
Semakin ku lihat masa lalu semakin hatiku tak menentu
Tetapi satu sinar terangi jiwaku saat ku melihat senyum mu

Dan kau hadir
Merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
(Adera-lebih indah)

 aku tersenyum menderngarnya,tiba-tiba seorang laki-laki duduk di sebelahku "sudah lama yaa,maafin iyen yaa,iyen habis nganterin barang hehe" kata laki-laki yang duduk di sebelahku "iyeennn" kataku sambil memeluk iyen ,iyen bingung iya tak pernah melihatku begini. "Iyen makasih yaa kadonya bagus banget,acha suka" kataku sambil melihat iyen,iyen pun tersenyum.

#oxi
Pagi ini,aku telat aku sangat belum siap pergi ke sekoalah. Rambut terurai lepas,dengan mendekap buku di dada,aku berlari melewati lapangan. Sangking paniknya aku tersandung tali sepatuku yang terlepas. Semua bukuku jatuh bertebaran. Bell masuk sudah berakir,tidak ada lagi murid yang berada di luar. Aku semakin panik memunguti bukuku sambil menangis,karena selama ini aku tidak pernah telat sebelumnya,aku tidak ingin mencoreng reputasiku sebagai murid yang tidak pernah telat datang ke sekolah. "Sini gue bantu" seorang cowok membantu memunguti bukuku. Aku berdiri "makasih yaa" kataku sambil tersedu-sedu karena menangis. "Udah jangan nangis,ayo gue anter ke UKS" kata cowok itu,yang tak asing bagiku. Olfaxi Median cowok putih keren berbadan tegap kece tajir,teman 1 kelasku yang kerjaannya telat dan tidur di kelas ,ia duduk tepat di depanku.aku tidak pernah bergaul dengannya,karena aku bukan anak eksis hehe. "Gausah,langsung ke kelas aja,gue gak mau telat terlalu lama" kataku sambil mengusap airmataku. "Yaudah" sahut oxi. Aku berjalan melewati lorong kelas bersama oxi,melihat wajah oxi dengan goresan alam yang mempertegas raut wajahnya. gue gak pernah tau oxi sebaik ini,gumanku dalam hati. Aku takut saat akan memasukki kelas karena jam pertama di isi oleh pak imam,guru killer ini paling gak suka lihat anak telat. "Oxi,gue takut" kataku sambil memelan. "Udah gapapa ada gue" kata oxi sambil menarik tanganku masuk ke dalam ruang kelas. Suara penggaris yang berbenturan denggan meja membuatku takut. "olfaxi median,selalu saja kamu telat waktu melajaran saya,satu lagi shabrina marsya,rupanya kamu sekarang meniru sifat buruknya  olfa ya.sekarang kalian keluar dari kelas berdiri dengan 1kaki. Jangan masuk sebelum pelajaran saya selesai." Kata pak imam sambil memukul meja dengan penggaris. Aku dan oxi keluar dari kelas,air mataku meluncur keluar saat aku memulai berdiri dengan 1 kaki. Oxi melongokan wajahnya untuk melihat wajahku yang sedang menangis. "Acha?" Panggil oxi. "Apa?"Sahutku sambil tersedu. "Lo kenapa nangis?pasti gara-gara di hukum kan?" Tanya oxi kembali.aku tidak menjawab pertanyaannya. "Lo gaperlu jawab juga gue tau kok,anak rajin seperti lo kan emang gapernah di hukum kayak gini. Kalo gue sih sering. Udah deh jangan nangis,lagian di dalem palingan di kasih tugas trus di tinggal tidur sama pak imam.apa salahnya kan nyoba kayak ginian seumur hidup lo?" Kata oxi melemparkan senyuman kepadaku. Aku membalas senyumnya sambil mngusap air mataku yang masih basah di pipiku. Aku tak menyangka,oxi sebaik ini,bahkan bisa menghiburku.hukuman ini terasa ringan karena oxi.

#jatuh cinta?
Menatap langit biru di pinggir danau,berbaring di karpet alam yang hijau dengan payung pohon rindang membuat suasana tenang,apalagi berbaring menatap langit dengan sahabatku,iyen. Bercanda tan tertawa bersama,sejenak tawa ku terhenti dan menanyakan sesuatu ke iyen. "Iyen,cinta itu apa sih?" Tanyaku kepada iyen "hmmm" iyen menjawab malas dengan menutup matanya. "Cinta itu dimana?" Tanyaku lagi "cinta itu dimana saja,kamu bisa nemu in cinta dimana aja,dekat ataupun jauh." Jawab iyen acuh. "Apa aku harus mencari cintaku?" Tanya ku kepada iyen. Tapi iyen tak menjawab dan acuh.  "Jatuh cinta. Gimana ya rasanya jatuh cinta itu?" Kataku sambil tersenyum.iyen tidak mejawab. "Gue pengen ngerasain rasanya jatuh cinta. Mungkin gak kalau aku jatuh cinta sama kamu?" Kataku sambil tersenyum menghadapkan wajahku ke depan wajah iyen. Iyen tersenyum dam mencupit hidungku "ihhh apaan sih kamu." kami teertawa keras berasama. 

#kimia
Hari ini jadwal ujian kimia,bejar merupakan hal yang wajib bagiku. 1jam sebelum ujian dimulai aku bejar di kelas. Seperti biasa oxi yang duduk tapat di depanku tertidur di bangkunya. Aku melihat wajahnya,terlihat seperti kurang tidur. Aku pernah mendengar bahwa oxi tinggal di rumahnya selalu sendirian,kedua orangtuanya bekerja hingga larut malam atau bahkan tidak pulang,mungkin saja oxi menunggu orang tuanya pulang hingga larut malam. "Oxi cakep ya?"Bisik fena membuyarkan lamunanku. "Ah..ehng.. Iyaa mungkin" jawabku. "Pasti seleranya oxi tinggi. Olfaxi median ganteng tajir kece ke sekolah bawa mobil sendiri.lihat aja Allen beruntun ya dia sama oxi,ganteng sama cantik."Lanjut fenna kemudian pergi. Tak lama berselang oxi bangun,meminum air putih dari botolnya. "Sekarang ujian apa?" Oxi menghadap ke belakang,ke arahku. "Kimia,redoks,penyetaraan" jawabku "itu gimana?Ajarin aku" minta oxi dengan mengusap matanya yang masih terlihat mengantuk. "Jadi.......(Blablabla)" aku mengajari oxi tentang materi ujian. "Ituyaa?ah itu gampang,lihat nilaiku pasti seratus hahahah" kata oxi sambil tertawa dan meninggalkan bangkunya. Aku hanya tersenyum melihat oxi yang terlalu percaya diri. Tapi oxi berbalik ke arahku "gimana kalo lo jadi guru privat gue?tenang aja gue gak ngerepotin kok" kata oxi sambil menunjukkan senyuman terbaiknya. Aku membalas senyumnya "iyaa". Ia berlanjut berlari ke depan pintu kelas.

#nyaman
Genggaman erat tanganku mengenggam bagian belakang tas iyen.berjalan bersama menyusiri jalan perumahan. Aku dan iyen sudah biasaa pulang sekolah berjalan kaki. "Iyen,acha capek"keluhku kepada iyen. "Hmmm" iyen menjawab malas. "Iyennn iyennnn" kataku sambil menarik-narik tas iyen. "Iya achaa,acha mau apaa?"tanya iyen menoleh ke arahku. "Gendong" kataku sambil menunjukan senyuman terbaikku. "Aduh achaaa,iyadeh." Iyen memindahkan tas yang ada di punggungnya ke dada. Iyen mulai berjongkok dan menggendongku. Tanganku melingkar di leher iyen. Nyaman,aku selalu nyaman di dekat iyen.iyen tidak pernah menolak permintaanku,iya selalu menurutiku.

#rasa iyen
Berat badan acha tak terasa di punggungku,aku hanya senang melihatnya tersenyum. Tak peduli seberapa banyak keringgatku menetes asalkan dia tersenyum,aku tak ingin wajan yang selalu ceria itu tergenang linangan air mata. Aku masih ingat ketika aku baru mengenalnya,senyuman lebar sehingga gigi gigi mungil itu terlihat. Manis bagiku,aku menyukainya. Aku selalu ingin dekat dengannya,melakukan hal terbaik untuknya. Aku menyanyanginya,tak tau apa ini rasa sayang biasa atau lebih?atau mungkin aku sudah jatuh cinta kepada acha?aku tidak tau walaupun sudah lama perasaan ini kurasakan,perasaan yang tidak karuan.

#rasa oxi
Oxi duduk di meja kantin sekolah,berdiam diri dan melamun.
"Cewek ituu...,emang gak secantik allen,tapi kenapa ada sesuatu yang buat gue tertarik sama dia ya. Senyuman setelah tangis itu,di hukum bersamanya,manis. Ada sesuatu yang kurasakan dekat sekali dengannya.nyaman. Rasa apa ini?shabrina marsya dandelion, cewek pendiam itu tidak pernah mencolok di antara teman-temanku di sekolah,dia terlihat apa adanya. Pendiam,tapi ia sering terlihat berjalan bersama iyen. Siapa iyen?apa dia pacarnya?"Lamunan oxi buyar seketika ketika tangan allen menepuk pundaknya. Oxi hanya melihat allen yang tersenyum ke arahnya. "Oxi pulang yuk,aku gasuka di sini,kotor banyak debu." Kata allen manja. "Aku mau makan dulu ya,aku laper" kata oxi menarik perlahan tangan allen,seakan menyuruhnya untuk duduk di sampingnya.
"Haduh oxii,makan di luar aja yaa?disini makanannya gak enak"kata allan ssambil cemberut.
"Allen,aku mau makan di sini,kamu jangan manja kek,aku laper banget ini. Tunggu ya sebentar"bujuk oxi.
"Aduh udah deh aku males sama kamu,aku pulang sendiri aja,nunggu kamu makan di sini males tau gak?kotor,panas ihh "kata allen dengan nada meninggi dan pergi meninggalkan oxi.
"Allen,kenapa sih selalu kayak gitu"suara oxi melemas sambil menyanggah kepalanya dengan tangan kanannya,seperti orang frustasi. Tiba-tiba acha duduk di depannya "ada masalah ya" tanya acha sambil membaca bukunya. Seperti oase di tengah gurun pasir,ia datang saat oxi sedih. Oxi mengangakat kepalanya dan melihat acha ."Lo ngapain disini?" Tanya oxi "cuman mau makan aja" jawab acha memalingkan pandagannya dari buku ke oxi sambil melemparkan senyuman kepada oxi,lalu memesan makanan. Oxi cuman memperhatikan acha,"cewek ini....unik" gumannya dalam hati. Selama acha makan oxi terus memperhatikan acha,tapi acha tidak merasa. Tiba tiba iyen datang"acha ayo pulang."Ajak iyen. "yok,oxi,gue duluan yaa" pamit acha. "Ehngm iyaa" kata oxi gagu.
"Kenapa sih gue kepirikan acha terus,haduh oxiiii lo bego banget sih,acha itu jelek,kenapa lo mikirin dia terus."Gerutunya sambil menyetir mobil honda jass hitam miliknya. Ia melihat ke luar kaca jendelanya "itukan acha,di gendong iyen,berengs*k banget sih tu iyen,pake gendong acha segala,loh kenapa gue marah?acha kan bukan siapa siapa gue,aduh oxii,kenapa lo jadi kayak gini sih" oxi ngomel tak jelas dalam mobilnya. Rasanya tak karuan,apa ia cemburu?apa ia seang jatuh cinta kepada acha?

#pesan singkat.
Acha memainkan game di hpnya. Sesekali hpnya berering,sms iyen masuk. Tapi setelah beberapa saat hpnya berdering 2 kali,tanda 2 sms masuk,acha mengeceknya, 2 pesan,Hailiyen Wiratama,Olfaxi Median.
"Oxi?" Tanya acha pada dirinya sendiri. Acha membuka pesan dari oxi terlebih dahulu.
Olfaxi Median:
Acha,besok belajar bareng yuk sama gue di cafe,pulang sekolah langsung masuk ke mobil gue ya,gue gak mau banyak orang yang tau,ntar di  gosip in. Gue harap lo mau.

Acha tersenyum dan membalas pesan oxi "iya." Entah,hati acha sangat senang sekali mendapat sms dari oxi yang tak seperti biasanya,ia terus memikirkannya hingga ia terlelap tidur.

#first with oxi
Jam pulang sekolah cepat sekali. Aku bergegas merapikan barang"ku dan memasukkannya ke tas. Aku melihat oxi sudah bergegas keluar kelas. Akupun mengikutinya untuk keluar kelas.di depan pintu iyen menungguku "acha ayo pulang" ajak iyen,"embnghn iyenn,maaf ya,hari ini aku mau pulang sama temenku" kataku memelan "siapa?" Tanya iyen,wajah yang tadinya sumringah menjadi datar seketika. Aku menunjuk mobil oxi. "Oxi?" Tanya iyen "iyaa,aku kesana dulu ya iyenn,besok kita pulang bareng okee"kataku tersenyum lebar dam meninggalkan iyen. Iyen terpaku melihatku berjalan ke mobil oxi dan masuk ke mobil oxi.
Aku masuk ke mobil oxi,di sambutnya dengan senyuman manis. "Makasih ya udah mau bantu gue belajar." Kata oxi.aku hanya membalasnaya dengan senyuman.
Hari ini pertama kalinya aku pergi dengan laki-laki lain selain iyen. Oxi ramah,seru dan rame. Aku merasa selama aku bersamanya selalu memperhatikanku. Kadang sesekali aku merasa cangung ketika tatapan mataku menangkap tatapan matanya.
Matahari mulai tenggelap,siluet merah nampak di langit,sore. Oxi mengajakku pulang,ia mengantarkanku sampai rumah. Aku keluar dari mobil oxi.
"Besok pulang bareng gue lagi yaa?" tawar oxi membuka jendela mobilnya. Aku mengangguk tanda meng-iyakan.

#pulang bareng oxi
Hari ini aku sengaja datang pagi" sekali ingin belajar,karena hari ini ujian matematika.lorong yang sepi dan udara pagi yang masih segar. Tiba" aku mendegar suara percekcokan di arah taman.aku mencoba melihat. Ternyata allen dan oxi,aku mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi.
"Allen,kamu harus dengerin penjelasan aku dulu"
"Sudah cukup ya oxi,gak perlu ada di jelasin lagi,sudah cukup aku lihat kamu pergi beruaan sama dia,aku sudah capek oxi."
"Oke,trus mau kamu apa?"
"Aku mau kita sudahan aja,maaf "
Allen meningggalkan oxi sendiri di taman. Akupun segera bergegas ke kelas. Jadi gue penyebab mereka putus?gue harus minta maaf dan tanggung jawab.
Setelah peristiwa itu berlangsung.oxi terlihat murung di kelas,rasaku kini semakin tak enak. Akirnya aku memberanikan diri bertanya padanya. "Oxi,ntar kamu jadi?"Tanyaku dari belakang tempat duduk oxi. Oxi membalikkan badannya.wajah yang semula murung berubah tersenyum. "Iya cha" oxi membalas "ada yang gue mau omongin sama lo ntar." Kataku,dan aku meninggalkan oxi dari ruang kelas.
Bel pulang sekolah berbunyi,semua murid sekolah ciputra berhamburan keluar. Oxi keluar terlebih dahulu.aku membereskan barang"ku lalu pergi ari mejaku. "Acha,pulang ssama oxi lagi" tanya seorang di pinggir pintu "iyen....,iyen maafin acha yaa,acha ada urusan penting,maaf ya iyenn maaf " kataku memohon kepada iyen. "Iyadeh"iyen mengiyakan dengan senyuman,walaupun terlihat memaksakan senyumnya."Aku janji deh ntar aku beliin eskrim,tunggu di danau yaa" kataku lalu meninggalkan iyen.
Aku bergegas pergi ke mobil oxi dan masuk. Oxi menyambutku "mau kemana kita?" Tanya oxi "terserah,gue mau ngomong sama lo" jawabku"oke kita ke cafe yang kemaren aja yaa" jawab oxi

Setelah sampai di cafe aku memulai pembicaraan "oxi,gue tadi gak sengaja denger lo sama allen ngomong di taman,dan gue denger lo putus sama allen gara-gara kemaren kita belajar ber2,dan gue ngerasa gue bersalah banget sama lo. Maafin gue ya gara-gara gue lo jadi putus sama allen. Gue gak bermaksud gitu oxi,gue janji gue bakal jelasin semuanya sama allen" kataku sambil menangis. Oxi yang tadinya senang,kini raut wajahnya berubah,matanya sayu seakan mengerti perasaanku,ia mengusap air mataku dengan lembut. "Acha,gaperlu lagi kamu jelasin,aku sudah capek sama allen,ya mungkin ini sudah jalannya,kamu jangan sedih ya,kamu gak salah kok" kata oxi dengan suara pelan. Ia mendekapku dalam pelukannya untuk menenangkanku. Nyaman dalam pelukannya.

#danau
Sudah larut sore,mana acha?apa ia lupa denganku? Menunggu seharian disini tanpa ada keterangan. Sesak dadaku melihat acha bersama oxi.entah rasa apa ini. Sudah lama aku bersama acha,tapi tidak pernah ada rasa yang sekuat ini. Menatap danau ini serasa mati. Yang biasanya ramai dengan suara tertawa acha,hangat hari-hari bersamanya. "Aku merindukanya" airmata iyen menetes di tepi danau.iyen tidak pernah begini sebelumnya. ia sadar bahwa dia menangis lalu ia bergegas mengusap air matanya dan pergi meninggalkan danau.

#rasa
Hari yangg melelahkan untuk menangis. Aku pulang lebih sore dari sebelumnya.aku lupa dengan janjiku pada iyen.aku hanya bisa berharap ia tak marah denganku.  Tapi perasaan yang kurasaan tidak biasa dari sebelumnya. Aku bahagia,entah rasa apa lagi yang tak bisa ku ungkapkan dalam kata-kata . Oxi memelukku?mengusap air mataku? Dia laki-laki yang lembut. Aku nyaman bersamanya.

#oxi suka acha
memandang langit yang penuh bintang di malam setelah melewati hari bersama acha membuatku tersenyum lebar. Entah kenapa aku sangat inggin bersamanya. Perasaan apa ini?perasaan yang belum pernah kurasakan saat aku bersama wanita lain. Acha sangat berbeda dengan allen,walaupun ia tak secantik allen,tapi acha membuatku bahagia dan nyaman bersamanya. Ia berbeda. "Aku suka acha,aku menyayanginya." kata itu terlepas tak sengaja dari mulutku. Sepertinya aku memang jatuh cinta kepada acha,dan aku tak bisa memungkiri itu. "Besok aku harus membuatnya bahagia,dan aku akan menjadikannya kekasihku." Gumanku dalam hati.

#acha pergi
"Iyen" panggilku lirih melihat iyen sedang duduk di ujung jembatan danau. Iyen menolehkan kepalanya dan tersenyum. Aku berjalan pelan menuju arah iyen,dan duduk di sampinya. "Akir-akir ini kamu sibuk ya?dengan urusanmu,memang sudah kelihatan kamu mulai beranjak dewasa. Sudah tidak ada lagi waktu buat main di danau ini,bercanda ataupun hanya berbaring disini. Danau ini sepi tanpa kamu.cuman ada aku disini,rasanya tak adil" Iyen memulai pembicaraan. Melihat danau dengan tatapan kosong dengan senyum yang seperti ia paksakan. "Iyenn....." Kataku lirih sambil melihat iyen kemudian memeluk erat iyen . "Iyen,maafin acha....." Airmataku mengalir. "Acha jangan nangis,bukan salah acha kok,cuman waktu aja yang salah" kata iyen mengusap airmataku kemudian memelukku erat.
Tiba-tiba suara klakson mobil terdengar.aku dan iyen menoleh ke belakang. Ternyata oxi,oxi keluar dari mobilnya dengan senyuman. "Achaa,sinii" panggil oxi. Akupun menghampiri oxi. "Acha,hari ini aku mau ajak kamu ke tempat yangg seru banget,aku punya kejutan buat kamu." Kata oxi dengan senyumannya yang sumringah. Aku melihat ke danau,ke arah iyen. Dan iyen menganguk dengan senyuman. "Iyaaa ayuk" kataku mengiyakan ajakan oxi. Akupun masuk alam mibil oxi dan melesat pergi.
#iyen di tinggal
Perasaan sesak ini tak terbenung. Setelah melihat acha pergi bersama oxi rasanya aku tak kuat berdiri,kakiku terasa lemas. Dadaku terasa sesak. Aku merasa acha telah di rampas oleh oxi. Tapi aku tak tau kenapa rasanya se sesak ini,apa aku cemburu melihatnya?yaa aku cemburu.tak kusangka aku telah jatuh cinta kepada sahabatku sendiri.aku tidak ingin dia pergi. Tapi aku tak ingin ia mengetahui rasaku. Aku menyadari kata kataku,cinta dapat ku dapatkan di mana saja. Dan kini aku sudah menemukan cintaku. Dekat denganku,tapi ia tlah pergi mencari cinta yang lain.
Duduk di ujung jembatan danau ini,merasakan semakin sepinya danau. Aku hanya bisa menccurahkan perasaanku disini,tempatku,tempat milikku dan acha.

#acha I love you
Seletah aku masuk ke dalam mobil oxi. Oxi memintaku untuk menutup mataku dengan pita warna merah yang sudah di siapkannya.tapi aku hanya melihat'I pita itu,karena aku takut terjadi sesuatu. "Acha,aku gak akan nyelakain kamu,tujuanku buatngasih kamu surprise aja,percaya ya sama aku" kata oxi meyakinkanku.akirnya aku mengganguk sebagai tanda bersedia. Ia memakaikanku pita tersebut di mataku. Sepanjang perjalanan oxi hanya diam,dan di mobil hanya terdengar suara lagu saja.
Perjalanan tidak terasa lama.karena mataku di tutup. Mobil oxi berhenti di suatu tempat yang tidak ku ketahui. Oxi membukakkan pintu mobil untukku dan menggandeng tanganku."Oxi,kita mau kemana?"Tanyaku. "Sebentar lagi kita sampe kok"kata oxi. Tak lama kemudian ia berkata "kita sudah sampe,sekarang kamu boleh buka mata kamu." Aku membuka penutup mataku.dan betapa terkejutnya aku ketika melihat hamparan bunga yang sangat indah. "Oxi ini bagus banget"kataku sumringah. "Nah sekarang aku punya permainan buat kamu,kamu harus cari harta karun di sini,dan aku mengawasi kamu dari jauh ngerti?nih aku kasih kamu peta buat nemuin harta karunnya okee,habis ini kamu harus tutup mata kamu,setelah aku hitung 1-10 kamu harus buka penutupnya. Okee" kata oxi sambil memberiku gulungan kertas. "Tapi..." Kataku. "Ssttt,gapapakok peraya yaa aku ngawasin kamu dari jauh,sekarangg pake penutup mata kamu." oxi menyuruhku dengan senyuman manisnya. Aku memulai menutup mataku. "1-2-3-4....5............6...........7...........8........9.................................10" suara oxi menghitung yang terengar semakin lirih setiap hitungannya. Akupun mulai membuka mata. Benar saja aku berada di kebun bunga ini sendirian. Akupun membuka peta itu,tapi ternyata aku tidak mendapatkan gambaran peta,tapi aku mendpatkan sebuah clue. "Putih bersih seperti hati,perlambang kedamaian dan kesucian,disana kau akan mendapat petunjuk jalanmu." bunyi clue tersebut. Aku tau apa yang di maksud clue tersebut. Kebun bunga mawar putih. Akupun bergegas menuju kebun mawar putih. Aku melihat di sana tak ada apa-apa tapi aku tak sengaja menginjak sebuah kotak berwarna merah jambu. Aku membuka kotak terssebut,berisi bingkisan ccoklat dan sepotong kertas yang berisi clue selanjutnya. "Merah,tanda berani,tapi disana kau akan menemukan jawabannya,cinta yang selama ini di cari. " Aku sedikit tersenyum membacanya. Aku tau yang di maksud clue ini,taman mawar merah. Aku menccari taman mawar merah,betapa terkejutnya aku saat taman mawar merah ku temukan ternyata ada terowongan bunga yang melingkar. Sungguh indah,karena aku tertarik dengan terowongan itu,akupun masuk ke dalahnya. Tak kuduga aku menemukan setangkai bunga mawar merah yang indah dan wangi,aku juga mendapati fotoku,entah kapan di ambilnya aku juga tak tahu. Di belakang foto itu tertulis tulisan "lihat lurus ke depan maka kau akan temukan jawabannya." Aku tak tau maksudnya tapi aku melakukankan itu,memandang lurus kedepan.
Ternyata,oxi yang berdiri disana,memakai baju putih dan jas hitam bak pangeran. Tampan dan rapi. Salah satu tangannya di lipat ke belakang seperti membawa sesuatu. Ia berjalan ke arahku. Aku tak tau apa yang akan dia  lakukan. Aku hanya menyambutnya dengan senyuman. Tak kuduga,ia berlutut di depanku,ia membawakanku kalung liontin berpasangan. "Will you be my girlfriend?" Tanya oxi sambil memperlihatkan senyuman terbaiknya. Aku tak tau harus menjawab apa,aku bahagia sekali. Aku hanya bisa menganguk. Oxi berdiri dan memakaikan salah satu kalung itu kepadaku dan memelukku." Makasih acha,I really love you,I promise I will always with you" kata-kata oxi keluar ketika ia memelukku.  Aku bahagia,aku telah menemukan cintaku.

#sebelah tangan
Seperti biasa,sesai pulang sekolah aku pergi ke danau. Berbaring di sana untuk menenangkan pikiran. Kesunyian ini semakin lengkap tanpa acha. Hari ini aku ingin mengutarakaan perasaanku kepada acha,sebelum acha bersama oxi.kini pikiranku sudah tenang dan bah bulat untuk semua ini.
Memejamkan mata sejenak,menunggu acha datang. Kicauan burung semakin membuatku terlelap.tapi suara kaki membuat ku terjaga. Suara itu menuju ke arahku,aku berdiri dan membalikkan badanku. Acha berlari ke arahku dan memelukku,aku hanya bisa tersenyum,tersenyum bahagia. "Iyen,aku mau ngomong sesuatu."kata acah bersemangat "aku juga,tapi kamu aja duluan" kataku dengan memegangi ke2 tangan acha. "Iyenn,aku jadian sama oxi,oxi iyennn cowok keren mantanya allen" kata acha bersemangat. Senyuman seketika hilang ari raut wajahku,rasanya hatiku tertusuk pisau belati tajam tepat di dadaku. Sesak,sakit,tangis ini ku tahan. "Sekarang kamu mau ngomong apa?" Lanjut acha. "Ehmng ini aku tadi nyoba masak,ini buat kamu,maaf ya acha aku buru-buru,aku mau pergi dulu" kataku sambil sedikit tersedak. "Iyen mau kemana?" Tanya acha sambil berusaha melihat wajahku yang kusembunyikan. "Mau nganter kakak ke bandara.jadi sekarang acha punya pacar.itu artinya acha gak boleh deket-deket cowok lain ya,termasuk iyen. Acha harus jaga persaan oxi. Sekarang iyen harus pergi" Aku mencium kening acha dan meninggalkannya sendiri di danau. Ia hanya bisa melihatku."Iyenn..." Panggil acha lirih. Suara itu membuatku semakin tersayat. Air mata ini tak bisa ku bendung. Berjalan sambil meneteskan airmata. "Aku pergi acha,bagaimana kamu tanpa aku? Atau bagaimana aku tampa kamu?" Gumanku dalam hati.

#iyen kemana?
Pagi yang indah,hari pertamaku memiliki kekasih. Oxi,cowok yang selama ini aku idamkan. Aku sengaja berangkat lebih awal agar dapat menyantap kue buatanku bersama oxi. Tak lama kemudian oxi datang. "Pagi sayang." Sapa oxi dengan senyuman. Ia duduk di depanku. Aku menyapannya kembali dengan senyuman. Ia meraih tanganku. "Oxi,aku punya kue buat kamu." Kataku sambil menyodorkan kue buatanku. Oxi mengambilnya di tanganku kemudian memakannya. "Enak,kamu pinter banget sih." Puji oxi. Aku melihatnya sangat menikmati kue itu. Aku hanya tersenyum melihatnya. Tiba-tiba iyen melintas di pikiranku. Kata-kata iyen.....jika aku sudah bersama oxi,aku tak boleh dekat dengannya,apakah iyen akan menjauh dariku?. "Sayang,kamu kenapa?"Oxi membuyarkan lamunanku. "Maaf oxi,aku kecapek'an."Kataku menghinddari pertanyaan oxi lebih lanjut. Oxi berpindah duduk di sebelahku. Meletakkan kepalaku di pundaknya. "Kalau kamu capek,mending sekarang kamu tidur." Kata oxi sambil tersenyum. Aku hanya membalasnya dengan tersenyum. Tapi itu tak membuatku berhenti memikirkan iyen,sahabatku yang sangat dekat denganku sekarang pergi meninggalkanku.

Saat pulang sekolah aku sengaja meminta oxi untuk mengantarku ke danau. Oxi mengerti aku dan iyen hanya sahabat dan ia memakluminya.
Aku berbaring di rumput hijau,menikmati suasana tennang di pinggiran danau. Perlahat mataku terpejam. Suasana ini yang biasa ku rasakan bersama iyen,mungkin ini yangg di rsakan iyen selama aku bersma oxi.
Aku tak merasakan berapa lama aku terpejam dan berbaring disini,yang jelas,suara langkah kaki yang berjalan ke arahku membuatku terjaga. Ternyata oxi yang mendatangiku. Ia sepertinya khawatir dengan keadaanku. Aku tidak tau kenapa iyen tidak datang kesini,apa ia benar-benar meninggalkanku.


#ingin menjauh.
Setelah hari itu aku mencoba menjahui acha,untuk menjaga perasaan oxi. Aku menyayanginya,tapi aku tak ingin merebutnya dari oxi. Aku tau oxi adalah orang yang sangat di sayangi acha. Aku rela menelan pil pahit ini,asalkan acha bahagia.
Sebetulnya aku datang waktu ia berada di danau.aku sengaja tak menemuinya,melainkan menelfon oxi. Aku membicarakan sesuatu dengan oxi. Aku berpesan kepada oxi agar menjaga acha,dan ku harap oxi dapat menjaga rahasia pertemuanku dengannya.
Memang aku menjauh dari acha,tapi aku tiak benar-benar menjauh darinya. Aku hanya mengawasinya darih jauh,melindunginya. Rasa sayang ini tak pernah hilang darinya.

#hari-hari tanpa iyen.
2....3...4 hari aku mendatangi danau,tapi aku tak melihat iyen disana. Aku hanya bertemu iyen di sekolah,hanya sekedar bertegur sapa. Aku tau mungkin iyen hanya ingin membuatku dan oxi tidak ada keslahpahaman.

#pengorbanan.
Oxi,aku sangat menyayangi oxi. Begitupun oxi,sudah 4tahun aku lulus dari bangku Sma,begitupun hubunganku dengan oxi kini suddah berusia 6tahun.
 Kini aku berkuliah di salah satu sekolah bisnis terbaik di indonesia. Begitupun oxi,ia nantinya juga akan mewariskan perusahaan pertambangan minyak bumi milik keluarganya. Hubungan keluargaku dengan oxi sangat baik. Bahkan mereka sudah merencanakan masa depanku dengan oxi.
Aku dan oxi semakin terbuka,semakin dewasa dan kami semakin menyayangi satu sama lain. Tapi entah kenapa beberapa hari ini oxi seperti sedang menyembunyikan sesuatu dariku. Aku penasaran apa yang sebenarnya ia sembunyikan. Aku pernah membicarakan hal ini dengannya tapi tak ada jawaban pasti.
Sore ini aku mengajak oxi untuk bersantai di danau,untuk melupakan sedikit rutinitas kampus menjelang skripsi. Disana aku bercanda dan tertawa dengan oxi,sama seperti aku an iyen dulu. Tiba-tiba tawa oxi berhenti. "Acha,bagaimana ya seumpama kita tidak bisa bercanda dan tertawa sperti ini lagi bersma?" Tanya oxi. Aku bingung menjawab pertanyaan oxi. "Maksud kamu?" Aku berbalik bertanya. "2 hari lagi aku akan melakukan transplastasi jantung,dalam waktu yang sekian ini aku belum juga mendapatkan pendonorku. Aku takut bila nantinya tidak bisa tertawa dan menghabiskan waktu denganmu lagi,bersama orang yang paling ku sayangi." Aku terperangah mendengarkan kata-kata oxi. Air mata membasahi pipi oxi. Mendengar kata-kata itu rasanya hatiku tersayat,airmata mengalir deras di pipiku. Aku tiak tau apa yang sebenarnya terjadi. Oxi memelukku erat.

2hari berlalu. ,2 jam jam menjelang oprasi yang akan di lakukan oleh dokter oxi belum juga menerima penonornya. Aku hanya bisa berdoa dan mengiklaskan segala resiko yang akan di terima oleh oxi. Aku pergi ke luar rumah sakit untuk menuju ke taman.aku tidak bisa menahan tangisku. Aku takut dengan kemungkinan terburuk yang akan di terima oxi. "Ya tuhan,aku menyayanginya.aku mohon padamu selamatkan dia. Berikanlah jantung kehidupan untuknya." Aku berdoa dengan kerasnya dalam tangisku. Seperti ada malaikat yang mendengarkan doaku.15 Menit kemudian aku mendapat pesan singkat dari mama oxi,ia mengatakan bahwa oxi telah mendapatkan donor jantung yang tepat. Aku menuju ruang oprasi denggan perasaan sedikit lega. Berdoa agar oprasi oxi lancar dan ia terselamatkan. Aku ingin tau siapa malaikat yang rela mendonorkan jantungnya untuk oxi,meskipun ia tak mungkin hiup aku ingin menemui keluarganya.

2 1/2 jam aku menunggu bersama keluarga oxi didepan ruang oprasi. Aku semakin bingung dan gelisah,ingin menangis rasanya. Perlahan pintu kamar oprasi di buka. Dokter keluar dari ruangan itu,mukanya terlihat lelah,aku takut akan kemungkinan terburuk yang an di katakan. Mama oxi menghampiri dokter. "Dok bagaimana keadaan anak saya?" Tanya mama oxi. "Alhamdulillah bu,anak ibu selamat dan jantung pendonor itu berfungsi dengan sempurna." Kata dokter itu sambil menunjukkan senyumnya. Aku merasa lega dan bersyukur kembali. Masa pemulihan aku menemani oxi,setiap hari di rumah sakit sampai oxi pulih dan beraktifitas seperti semula. Tapi aku masih penasaran dengan orangg yang mendonorkan jantungnya kepada oxi. 10 hari,oxi terbaring dalam pemulihan,hari ini iya bisa beraktifitas tapi tak sepenuhnya. Aku lega bisa melihat oxi kembali ceria. Aku mengantarkan oxi ke rumahnya,dan mengantarkannya ke kamar untuk istirahat. "Makasih sayang ,kamu sudah mau merawatku ." Oxi tersenyum lalu mencium keningku. Aku membalasnya dengan senyuman "hal yang kulakukan ini,belum ada bandingannya dengan pendonor jantung untukmu. " Aku mengelus kepala oxi dan menyuruhnya tidur.aku meninggalkannya dan menuju lantai bawah. Aku tak sengaja mendengar percakapan mama oxi di telfon. ".....entah,kenapa ia merelakan hidupnya demi oxi. Aku tau namanya dari dokter ,namanya Hailiyen Wiratama....." Mendengar itu dadaku sangat sesak.aku berlali keluar rumah oxi. Aku berlari ke danau tempatku dan iyen . Isak tangisku semakin menjadi jadi ketika berada di danau. Aku tak habis fikir kenapa iyen mendonorkan jantungnya untuk oxi. "Iyennnn....." Aku berteriak di danau itu dengan tangisku. Hatiku terasa sangat sesak dan sakit mengetahui sahabatku yang sangat ku sayangi merelakan hidupnya demi oxi.
Langkah kaki terdengar dari belakangku.merangkuhku dalam peluknya. "Aku tau ini berat buat kamu,aku juga gak tau kalau penonor jantung itu iyen.maafin aku acha. " Oxi membatuku beriri. Berjalan dengan pelukan erat menuju ke mobil. "Kita kerumah iyen yaa." Kataku sambil tersedu-sedu."Iyaa sayang" Oxi mengelus kepalaku.

Sesampainya di rumah iyen. Aku takut akan masuk ke dalam rumahnya,aku takut orang tuanya akan marah kepadaku. Seakan bisa membaca pikiranku oxi meyakinkanku bahwa tidak akan terjadi hal buruk. Dengan pipi yang masih terbasahi airmataku oxi dan aku memasuki rumah iyen. Tak kuduga mama iyen menyambutku dengan senyuman dan mempersilahkanku duduk di sofa dengan oxi. Aku hanya terpaku dan tak bisa bicara."Tante tau kedatangan kamu disini,tante sudah meng iklaskan iyen,kamu tak perlu sedih,karna iyen melakukan ini buat kebahagiaan kamu. Iyen ingin kamu tersenyum. Tante mohon kamu jangan meneteskan airmata lagi buat iyen,karna itu membuatnya tak tenang. Di alam sana." Kata mama iyen tersenyum sambil menyodorkan sepucuk surat. Aku membuka surat itu.

        Acha,aku sudah tau jika kamu sudah membaca surat ini pasti kamu sudah tau semuanya. Acha maafin aku ngelakuin semua ini,aku tau kamu pasti sedih,tapi itu bukan maksudku.Aku ingin membuatmu bahagia,jadi aku mohon sama kamu jangan sedih karena ini.Aku hanya ingin bersamamu selamanya. Tapi itu tak mungkin,aku tau kamu sudah bersama oxi. dan akirnya aku menemukan cara untuk bersamamu selamanya. Dengan jantungku dalam tubuh oxi aku bisa bersamamu,menemanimu dan menjagamu. Iyen sayang acha.

Sepucuk surat itu membuat tangisku semakis deras. Oxi memelukku dan ia berpamitan pulang kepada mama iyen dan mengajakku pulang.


#1tahun kemudian
Hari ini hari yang sangat spesial bagiku. Bagaimana tidak,hari ini aku akan menjadi seorang istri bagi oxi. Aku menatapi diriku di kaca. Gaun putih yang indah,rambut yang di hias sedemikian rupa,dan wajahku di poles dengan berbagai riasan wajah,cantik seperti putri. Aku teringat tentang iyen,ia pernah tak datang dalam acara yang begitu spesial bagiku,di hari ulang tahunku ke 17. Tapi sekarang ia datang,walaupun tak utuh sebagai iyen,tapi sebagai kehidupan oxi,jantung iyen yang berada di dalam tubuh oxi.
Ayahku menjemputku di kamar,dan mengantarku kepada pengantin pria untuk melakukan prosesi pernikahan. Setelah prosesi pernihakan aku sah menjadi istri dari oxi. Aku sudah merencanakan sesuatu dengan oxi. Merencanakan nama dari anak kami, jika laki-laki akan kuberi nama olfalion shallen median (nama iyen dan oxi)dan jika perempuan heirina falion median (iyen aku dan oxi.) . 2 orang yang kusayangi berada dalam 1 tubuh.