#Acha
Hari ini hari yang menurutku sangat membahagiakan,bagaimana tidak aku
bahagia dengan kejutan yang bertubi-tubi aku dapatkan dari teman teman dan
keluargaku. (tepat hari ini tangal 28 september hari ulangtahunku ke 17 tahun
dan mulai hari ini juga aku belajar menjadi orang dewasa,mengerti akan
pekerjaan dan tanggung jawab,dan juga mendapatkan KTP hehe. Shabrina Marsya
Dandelion,nama pemberian orang tuaku ini sangat cantik,akupun menyukainya.
Teman-temanku biasa memanggilku acha. Aku bersekolah di sekolah bisnis
ciputra,bukan tanpa alasan aku bersekolah di sini,orangtuaku sengaja
memilihkanku sekolah bisnis agar dapat mengelola bisnis batubara dari orantuaku
nantinya.) dimana iyen?apa ia lupa denganku?di hari yang sangat penting bagiku
ia tak datang. Malam ini aku pergi ke rumah iyen,"iyennnnn.."
Panggilku di balik pagar warna putih. Seorang wanita parubaya yang terlihat
lebih muda dari umurnya keluar dari pintu putih yang berhiaskan relief huruf W.
Tante virda,lembut,anggun dan cantik,itulah mama iyen "iyaa acha,cari iyen
ya?ayo masuk" ajak mama iyen "iya tante,iyen dimana ya?" Tanyaku
"iyen di kamar atas,masuk saja gapapa"
#iyen
Satu-persatu anak tangga ku tatih dan akirnya sampai ke depan kamar iyen.
Tadinya aku ngambek dan pengen ngomel
depan iyen habis-habisan,tapi setelah kubuka pintu kamar iyen,aku melihat iyen
yang sedang berbaring di atas tempat tidurnya dengan lemas dan wajah pucat.
Rasa yang sebelumnya hilang seketika,berubah dengan kecemasan yang luarbiasa.
"Iyen,kamu kenapa?iyen sakit?iyen habis makan-makanan jorok ya?iyen habis
main yang kotor-kotor ya?iyen habis hujan-hujan? Iyen jajan sembarangan? Atau
iyen habis jatuh?mana lukanya?sakit?berdarah?aemmm....." (Iyen menutup
mulutku dengan tangannya "Acha,kebiasaan ya,nyeroccoss aja,diem kek. Iyen
lagi sakit ini" kata iyen. "Iyaa iyen,acha kan kawatir" suaraku
memelan. Iyen pun tersenyum dan mengambil sesuatu dari dalam selimutnya yang
berbungkus kertas warna softpink dengan
dengan pita warna kuning. "Acha bukanya di rumah aja ya,sekarang acha
pulang,ini sudah malem. Acha kan besok harus sekolah" kata iyen lembut
sembari menyodorkan bingkisan tersebut. "Makasih iyen" kataku riang
sambil meninggalkan kamar iyen.
#Kado merah muda
Sekolah ciputra,sudah 2 tahun aku bersekolah disini. Tempat inilah yang
mempertemukanku dengan iyen,Hailiyen Wiratama
sahabatku yang sangat pendiam dan
cuek. Aku masih ingat bagaimana kami bisa berkenalan. Saat itu kami duduk sebangku,dia
sangat pendiam sekali sampai akirnya aku tidak tahan untuk memulai
perbincangan,ternyata setelah berbincang panjang lebar aku merasa dekat
dengannya,sayangnya dia selalu tertutup padaku dan pemalu. Setiap sekolah aku
dan iyen selalu pergi ke jembatan di danau belakang sekolah.
"Iyen mana ya?seharusnya kan 10menit yang lalu datang" gerutuku
sambil melempari batu ke danau. tiba-tiba terlintas di pikianku kado dari iyen
yang belum kubuka. Akupun mengambil bingkisan kado itu di dalam tas yang berada
di punggungku. Entah kenapa aku merasa kado itu sangat spesial. Perlahan kubuka
bingkisan kado tersebut. Satu set mp3 2coklat batang dengan kacang mente dan
sepucuk surat. "Shabrina Marsya Dandelion,happy birthday and I love
you" sepucuk surat dari iyen yang membuatku tersenyum. kuambil earphone dan mp3,dan ku pasang
earphone tersebut ke telingaku. Kudengarkan alunan gitar yang sangat
lembut,suara yang tak asing bagiku menyanyikan sebuah lagu
saat ku tenggelam dalam dalam sendu
Waktuku hanya untuk berlalu
Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku
Dan tak untuk siapa pun itu
Semakin ku lihat masa lalu semakin hatiku tak menentu
Tetapi satu sinar terangi jiwaku saat ku melihat senyum mu
Dan kau hadir
Merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
(Adera-lebih indah)
aku tersenyum
menderngarnya,tiba-tiba seorang laki-laki duduk di sebelahku "sudah lama
yaa,maafin iyen yaa,iyen habis nganterin barang hehe" kata laki-laki yang
duduk di sebelahku "iyeennn" kataku sambil memeluk iyen ,iyen bingung
iya tak pernah melihatku begini. "Iyen makasih yaa kadonya bagus
banget,acha suka" kataku sambil melihat iyen,iyen pun tersenyum.
#oxi
Pagi ini,aku telat aku sangat belum siap pergi ke sekoalah. Rambut
terurai lepas,dengan mendekap buku di dada,aku berlari melewati lapangan.
Sangking paniknya aku tersandung tali sepatuku yang terlepas. Semua bukuku
jatuh bertebaran. Bell masuk sudah berakir,tidak ada lagi murid yang berada di
luar. Aku semakin panik memunguti bukuku sambil menangis,karena selama ini aku
tidak pernah telat sebelumnya,aku tidak ingin mencoreng reputasiku sebagai
murid yang tidak pernah telat datang ke sekolah. "Sini gue bantu"
seorang cowok membantu memunguti bukuku. Aku berdiri "makasih yaa"
kataku sambil tersedu-sedu karena menangis. "Udah jangan nangis,ayo gue
anter ke UKS" kata cowok itu,yang tak asing bagiku. Olfaxi Median cowok
putih keren berbadan tegap kece tajir,teman 1 kelasku yang kerjaannya telat dan
tidur di kelas ,ia duduk tepat di depanku.aku tidak pernah bergaul
dengannya,karena aku bukan anak eksis hehe. "Gausah,langsung ke kelas
aja,gue gak mau telat terlalu lama" kataku sambil mengusap airmataku.
"Yaudah" sahut oxi. Aku berjalan melewati lorong kelas bersama
oxi,melihat wajah oxi dengan goresan alam yang mempertegas raut wajahnya. gue
gak pernah tau oxi sebaik ini,gumanku dalam hati. Aku takut saat akan memasukki
kelas karena jam pertama di isi oleh pak imam,guru killer ini paling gak suka
lihat anak telat. "Oxi,gue takut" kataku sambil memelan. "Udah
gapapa ada gue" kata oxi sambil menarik tanganku masuk ke dalam ruang
kelas. Suara penggaris yang berbenturan denggan meja membuatku takut.
"olfaxi median,selalu saja kamu telat waktu melajaran saya,satu lagi
shabrina marsya,rupanya kamu sekarang meniru sifat buruknya olfa ya.sekarang kalian keluar dari kelas
berdiri dengan 1kaki. Jangan masuk sebelum pelajaran saya selesai." Kata
pak imam sambil memukul meja dengan penggaris. Aku dan oxi keluar dari
kelas,air mataku meluncur keluar saat aku memulai berdiri dengan 1 kaki. Oxi
melongokan wajahnya untuk melihat wajahku yang sedang menangis.
"Acha?" Panggil oxi. "Apa?"Sahutku sambil tersedu. "Lo
kenapa nangis?pasti gara-gara di hukum kan?" Tanya oxi kembali.aku tidak
menjawab pertanyaannya. "Lo gaperlu jawab juga gue tau kok,anak rajin
seperti lo kan emang gapernah di hukum kayak gini. Kalo gue sih sering. Udah
deh jangan nangis,lagian di dalem palingan di kasih tugas trus di tinggal tidur
sama pak imam.apa salahnya kan nyoba kayak ginian seumur hidup lo?" Kata
oxi melemparkan senyuman kepadaku. Aku membalas senyumnya sambil mngusap air
mataku yang masih basah di pipiku. Aku tak menyangka,oxi sebaik ini,bahkan bisa
menghiburku.hukuman ini terasa ringan karena oxi.
#jatuh cinta?
Menatap langit biru di pinggir danau,berbaring di karpet alam yang hijau
dengan payung pohon rindang membuat suasana tenang,apalagi berbaring menatap
langit dengan sahabatku,iyen. Bercanda tan tertawa bersama,sejenak tawa ku
terhenti dan menanyakan sesuatu ke iyen. "Iyen,cinta itu apa sih?"
Tanyaku kepada iyen "hmmm" iyen menjawab malas dengan menutup
matanya. "Cinta itu dimana?" Tanyaku lagi "cinta itu dimana
saja,kamu bisa nemu in cinta dimana aja,dekat ataupun jauh." Jawab iyen
acuh. "Apa aku harus mencari cintaku?" Tanya ku kepada iyen. Tapi
iyen tak menjawab dan acuh. "Jatuh
cinta. Gimana ya rasanya jatuh cinta itu?" Kataku sambil tersenyum.iyen
tidak mejawab. "Gue pengen ngerasain rasanya jatuh cinta. Mungkin gak
kalau aku jatuh cinta sama kamu?" Kataku sambil tersenyum menghadapkan
wajahku ke depan wajah iyen. Iyen tersenyum dam mencupit hidungku "ihhh
apaan sih kamu." kami teertawa keras berasama.
#kimia
Hari ini jadwal ujian kimia,bejar merupakan hal yang wajib bagiku. 1jam
sebelum ujian dimulai aku bejar di kelas. Seperti biasa oxi yang duduk tapat di
depanku tertidur di bangkunya. Aku melihat wajahnya,terlihat seperti kurang
tidur. Aku pernah mendengar bahwa oxi tinggal di rumahnya selalu sendirian,kedua
orangtuanya bekerja hingga larut malam atau bahkan tidak pulang,mungkin saja
oxi menunggu orang tuanya pulang hingga larut malam. "Oxi cakep
ya?"Bisik fena membuyarkan lamunanku. "Ah..ehng.. Iyaa mungkin"
jawabku. "Pasti seleranya oxi tinggi. Olfaxi median ganteng tajir kece ke
sekolah bawa mobil sendiri.lihat aja Allen beruntun ya dia sama oxi,ganteng
sama cantik."Lanjut fenna kemudian pergi. Tak lama berselang oxi
bangun,meminum air putih dari botolnya. "Sekarang ujian apa?" Oxi menghadap
ke belakang,ke arahku. "Kimia,redoks,penyetaraan" jawabku "itu
gimana?Ajarin aku" minta oxi dengan mengusap matanya yang masih terlihat
mengantuk. "Jadi.......(Blablabla)" aku mengajari oxi tentang materi
ujian. "Ituyaa?ah itu gampang,lihat nilaiku pasti seratus hahahah"
kata oxi sambil tertawa dan meninggalkan bangkunya. Aku hanya tersenyum melihat
oxi yang terlalu percaya diri. Tapi oxi berbalik ke arahku "gimana kalo lo
jadi guru privat gue?tenang aja gue gak ngerepotin kok" kata oxi sambil
menunjukkan senyuman terbaiknya. Aku membalas senyumnya "iyaa". Ia
berlanjut berlari ke depan pintu kelas.
#nyaman
Genggaman erat tanganku mengenggam bagian belakang tas iyen.berjalan
bersama menyusiri jalan perumahan. Aku dan iyen sudah biasaa pulang sekolah
berjalan kaki. "Iyen,acha capek"keluhku kepada iyen. "Hmmm"
iyen menjawab malas. "Iyennn iyennnn" kataku sambil menarik-narik tas
iyen. "Iya achaa,acha mau apaa?"tanya iyen menoleh ke arahku.
"Gendong" kataku sambil menunjukan senyuman terbaikku. "Aduh
achaaa,iyadeh." Iyen memindahkan tas yang ada di punggungnya ke dada. Iyen
mulai berjongkok dan menggendongku. Tanganku melingkar di leher iyen.
Nyaman,aku selalu nyaman di dekat iyen.iyen tidak pernah menolak
permintaanku,iya selalu menurutiku.
#rasa iyen
Berat badan acha tak terasa di punggungku,aku hanya senang melihatnya
tersenyum. Tak peduli seberapa banyak keringgatku menetes asalkan dia
tersenyum,aku tak ingin wajan yang selalu ceria itu tergenang linangan air
mata. Aku masih ingat ketika aku baru mengenalnya,senyuman lebar sehingga gigi
gigi mungil itu terlihat. Manis bagiku,aku menyukainya. Aku selalu ingin dekat
dengannya,melakukan hal terbaik untuknya. Aku menyanyanginya,tak tau apa ini
rasa sayang biasa atau lebih?atau mungkin aku sudah jatuh cinta kepada acha?aku
tidak tau walaupun sudah lama perasaan ini kurasakan,perasaan yang tidak
karuan.
#rasa oxi
Oxi duduk di meja kantin sekolah,berdiam diri dan melamun.
"Cewek ituu...,emang gak secantik allen,tapi kenapa ada sesuatu yang
buat gue tertarik sama dia ya. Senyuman setelah tangis itu,di hukum
bersamanya,manis. Ada sesuatu yang kurasakan dekat sekali dengannya.nyaman.
Rasa apa ini?shabrina marsya dandelion, cewek pendiam itu tidak pernah mencolok
di antara teman-temanku di sekolah,dia terlihat apa adanya. Pendiam,tapi ia
sering terlihat berjalan bersama iyen. Siapa iyen?apa dia
pacarnya?"Lamunan oxi buyar seketika ketika tangan allen menepuk
pundaknya. Oxi hanya melihat allen yang tersenyum ke arahnya. "Oxi pulang
yuk,aku gasuka di sini,kotor banyak debu." Kata allen manja. "Aku mau
makan dulu ya,aku laper" kata oxi menarik perlahan tangan allen,seakan
menyuruhnya untuk duduk di sampingnya.
"Haduh oxii,makan di luar aja yaa?disini makanannya gak
enak"kata allan ssambil cemberut.
"Allen,aku mau makan di sini,kamu jangan manja kek,aku laper banget
ini. Tunggu ya sebentar"bujuk oxi.
"Aduh udah deh aku males sama kamu,aku pulang sendiri aja,nunggu
kamu makan di sini males tau gak?kotor,panas ihh "kata allen dengan nada
meninggi dan pergi meninggalkan oxi.
"Allen,kenapa sih selalu kayak gitu"suara oxi melemas sambil
menyanggah kepalanya dengan tangan kanannya,seperti orang frustasi. Tiba-tiba
acha duduk di depannya "ada masalah ya" tanya acha sambil membaca
bukunya. Seperti oase di tengah gurun pasir,ia datang saat oxi sedih. Oxi
mengangakat kepalanya dan melihat acha ."Lo ngapain disini?" Tanya
oxi "cuman mau makan aja" jawab acha memalingkan pandagannya dari
buku ke oxi sambil melemparkan senyuman kepada oxi,lalu memesan makanan. Oxi
cuman memperhatikan acha,"cewek ini....unik" gumannya dalam hati.
Selama acha makan oxi terus memperhatikan acha,tapi acha tidak merasa. Tiba
tiba iyen datang"acha ayo pulang."Ajak iyen. "yok,oxi,gue duluan
yaa" pamit acha. "Ehngm iyaa" kata oxi gagu.
"Kenapa sih gue kepirikan acha terus,haduh oxiiii lo bego banget
sih,acha itu jelek,kenapa lo mikirin dia terus."Gerutunya sambil menyetir
mobil honda jass hitam miliknya. Ia melihat ke luar kaca jendelanya
"itukan acha,di gendong iyen,berengs*k banget sih tu iyen,pake gendong acha
segala,loh kenapa gue marah?acha kan bukan siapa siapa gue,aduh oxii,kenapa lo
jadi kayak gini sih" oxi ngomel tak jelas dalam mobilnya. Rasanya tak
karuan,apa ia cemburu?apa ia seang jatuh cinta kepada acha?
#pesan singkat.
Acha memainkan game di hpnya. Sesekali hpnya berering,sms iyen masuk.
Tapi setelah beberapa saat hpnya berdering 2 kali,tanda 2 sms masuk,acha
mengeceknya, 2 pesan,Hailiyen Wiratama,Olfaxi Median.
"Oxi?" Tanya acha pada dirinya sendiri. Acha membuka pesan dari
oxi terlebih dahulu.
Olfaxi Median:
Acha,besok belajar bareng yuk sama gue di cafe,pulang sekolah langsung
masuk ke mobil gue ya,gue gak mau banyak orang yang tau,ntar di gosip in. Gue harap lo mau.
Acha tersenyum dan membalas pesan oxi "iya." Entah,hati acha
sangat senang sekali mendapat sms dari oxi yang tak seperti biasanya,ia terus
memikirkannya hingga ia terlelap tidur.
#first with oxi
Jam pulang sekolah cepat sekali. Aku bergegas merapikan barang"ku
dan memasukkannya ke tas. Aku melihat oxi sudah bergegas keluar kelas. Akupun
mengikutinya untuk keluar kelas.di depan pintu iyen menungguku "acha ayo
pulang" ajak iyen,"embnghn iyenn,maaf ya,hari ini aku mau pulang sama
temenku" kataku memelan "siapa?" Tanya iyen,wajah yang tadinya
sumringah menjadi datar seketika. Aku menunjuk mobil oxi. "Oxi?"
Tanya iyen "iyaa,aku kesana dulu ya iyenn,besok kita pulang bareng
okee"kataku tersenyum lebar dam meninggalkan iyen. Iyen terpaku melihatku
berjalan ke mobil oxi dan masuk ke mobil oxi.
Aku masuk ke mobil oxi,di sambutnya dengan senyuman manis. "Makasih
ya udah mau bantu gue belajar." Kata oxi.aku hanya membalasnaya dengan
senyuman.
Hari ini pertama kalinya aku pergi dengan laki-laki lain selain iyen. Oxi
ramah,seru dan rame. Aku merasa selama aku bersamanya selalu memperhatikanku.
Kadang sesekali aku merasa cangung ketika tatapan mataku menangkap tatapan
matanya.
Matahari mulai tenggelap,siluet merah nampak di langit,sore. Oxi
mengajakku pulang,ia mengantarkanku sampai rumah. Aku keluar dari mobil oxi.
"Besok pulang bareng gue lagi yaa?" tawar oxi membuka jendela
mobilnya. Aku mengangguk tanda meng-iyakan.
#pulang bareng oxi
Hari ini aku sengaja datang pagi" sekali ingin belajar,karena hari
ini ujian matematika.lorong yang sepi dan udara pagi yang masih segar.
Tiba" aku mendegar suara percekcokan di arah taman.aku mencoba melihat.
Ternyata allen dan oxi,aku mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi.
"Allen,kamu harus dengerin penjelasan aku dulu"
"Sudah cukup ya oxi,gak perlu ada di jelasin lagi,sudah cukup aku
lihat kamu pergi beruaan sama dia,aku sudah capek oxi."
"Oke,trus mau kamu apa?"
"Aku mau kita sudahan aja,maaf "
Allen meningggalkan oxi sendiri di taman. Akupun segera bergegas ke
kelas. Jadi gue penyebab mereka putus?gue harus minta maaf dan tanggung jawab.
Setelah peristiwa itu berlangsung.oxi terlihat murung di kelas,rasaku
kini semakin tak enak. Akirnya aku memberanikan diri bertanya padanya.
"Oxi,ntar kamu jadi?"Tanyaku dari belakang tempat duduk oxi. Oxi
membalikkan badannya.wajah yang semula murung berubah tersenyum. "Iya
cha" oxi membalas "ada yang gue mau omongin sama lo ntar."
Kataku,dan aku meninggalkan oxi dari ruang kelas.
Bel pulang sekolah berbunyi,semua murid sekolah ciputra berhamburan
keluar. Oxi keluar terlebih dahulu.aku membereskan barang"ku lalu pergi
ari mejaku. "Acha,pulang ssama oxi lagi" tanya seorang di pinggir
pintu "iyen....,iyen maafin acha yaa,acha ada urusan penting,maaf ya iyenn
maaf " kataku memohon kepada iyen. "Iyadeh"iyen mengiyakan
dengan senyuman,walaupun terlihat memaksakan senyumnya."Aku janji deh ntar
aku beliin eskrim,tunggu di danau yaa" kataku lalu meninggalkan iyen.
Aku bergegas pergi ke mobil oxi dan masuk. Oxi menyambutku "mau
kemana kita?" Tanya oxi "terserah,gue mau ngomong sama lo"
jawabku"oke kita ke cafe yang kemaren aja yaa" jawab oxi
Setelah sampai di cafe aku memulai pembicaraan "oxi,gue tadi gak
sengaja denger lo sama allen ngomong di taman,dan gue denger lo putus sama
allen gara-gara kemaren kita belajar ber2,dan gue ngerasa gue bersalah banget sama
lo. Maafin gue ya gara-gara gue lo jadi putus sama allen. Gue gak bermaksud
gitu oxi,gue janji gue bakal jelasin semuanya sama allen" kataku sambil
menangis. Oxi yang tadinya senang,kini raut wajahnya berubah,matanya sayu
seakan mengerti perasaanku,ia mengusap air mataku dengan lembut.
"Acha,gaperlu lagi kamu jelasin,aku sudah capek sama allen,ya mungkin ini
sudah jalannya,kamu jangan sedih ya,kamu gak salah kok" kata oxi dengan
suara pelan. Ia mendekapku dalam pelukannya untuk menenangkanku. Nyaman dalam
pelukannya.
#danau
Sudah larut sore,mana acha?apa ia lupa denganku? Menunggu seharian disini
tanpa ada keterangan. Sesak dadaku melihat acha bersama oxi.entah rasa apa ini.
Sudah lama aku bersama acha,tapi tidak pernah ada rasa yang sekuat ini. Menatap
danau ini serasa mati. Yang biasanya ramai dengan suara tertawa acha,hangat
hari-hari bersamanya. "Aku merindukanya" airmata iyen menetes di tepi
danau.iyen tidak pernah begini sebelumnya. ia sadar bahwa dia menangis lalu ia
bergegas mengusap air matanya dan pergi meninggalkan danau.
#rasa
Hari yangg melelahkan untuk menangis. Aku pulang lebih sore dari
sebelumnya.aku lupa dengan janjiku pada iyen.aku hanya bisa berharap ia tak
marah denganku. Tapi perasaan yang
kurasaan tidak biasa dari sebelumnya. Aku bahagia,entah rasa apa lagi yang tak
bisa ku ungkapkan dalam kata-kata . Oxi memelukku?mengusap air mataku? Dia
laki-laki yang lembut. Aku nyaman bersamanya.
#oxi suka acha
memandang langit yang penuh bintang di malam setelah melewati hari
bersama acha membuatku tersenyum lebar. Entah kenapa aku sangat inggin
bersamanya. Perasaan apa ini?perasaan yang belum pernah kurasakan saat aku
bersama wanita lain. Acha sangat berbeda dengan allen,walaupun ia tak secantik
allen,tapi acha membuatku bahagia dan nyaman bersamanya. Ia berbeda. "Aku
suka acha,aku menyayanginya." kata itu terlepas tak sengaja dari mulutku.
Sepertinya aku memang jatuh cinta kepada acha,dan aku tak bisa memungkiri itu.
"Besok aku harus membuatnya bahagia,dan aku akan menjadikannya kekasihku."
Gumanku dalam hati.
#acha pergi
"Iyen" panggilku lirih melihat iyen sedang duduk di ujung
jembatan danau. Iyen menolehkan kepalanya dan tersenyum. Aku berjalan pelan
menuju arah iyen,dan duduk di sampinya. "Akir-akir ini kamu sibuk
ya?dengan urusanmu,memang sudah kelihatan kamu mulai beranjak dewasa. Sudah
tidak ada lagi waktu buat main di danau ini,bercanda ataupun hanya berbaring
disini. Danau ini sepi tanpa kamu.cuman ada aku disini,rasanya tak adil"
Iyen memulai pembicaraan. Melihat danau dengan tatapan kosong dengan senyum
yang seperti ia paksakan. "Iyenn....." Kataku lirih sambil melihat
iyen kemudian memeluk erat iyen . "Iyen,maafin acha....." Airmataku
mengalir. "Acha jangan nangis,bukan salah acha kok,cuman waktu aja yang
salah" kata iyen mengusap airmataku kemudian memelukku erat.
Tiba-tiba suara klakson mobil terdengar.aku dan iyen menoleh ke belakang.
Ternyata oxi,oxi keluar dari mobilnya dengan senyuman. "Achaa,sinii"
panggil oxi. Akupun menghampiri oxi. "Acha,hari ini aku mau ajak kamu ke
tempat yangg seru banget,aku punya kejutan buat kamu." Kata oxi dengan
senyumannya yang sumringah. Aku melihat ke danau,ke arah iyen. Dan iyen
menganguk dengan senyuman. "Iyaaa ayuk" kataku mengiyakan ajakan oxi.
Akupun masuk alam mibil oxi dan melesat pergi.
#iyen di tinggal
Perasaan sesak ini tak terbenung. Setelah melihat acha pergi bersama oxi
rasanya aku tak kuat berdiri,kakiku terasa lemas. Dadaku terasa sesak. Aku
merasa acha telah di rampas oleh oxi. Tapi aku tak tau kenapa rasanya se sesak
ini,apa aku cemburu melihatnya?yaa aku cemburu.tak kusangka aku telah jatuh
cinta kepada sahabatku sendiri.aku tidak ingin dia pergi. Tapi aku tak ingin ia
mengetahui rasaku. Aku menyadari kata kataku,cinta dapat ku dapatkan di mana
saja. Dan kini aku sudah menemukan cintaku. Dekat denganku,tapi ia tlah pergi
mencari cinta yang lain.
Duduk di ujung jembatan danau ini,merasakan semakin sepinya danau. Aku
hanya bisa menccurahkan perasaanku disini,tempatku,tempat milikku dan acha.
#acha I love you
Seletah aku masuk ke dalam mobil oxi. Oxi memintaku untuk menutup mataku
dengan pita warna merah yang sudah di siapkannya.tapi aku hanya melihat'I pita
itu,karena aku takut terjadi sesuatu. "Acha,aku gak akan nyelakain
kamu,tujuanku buatngasih kamu surprise aja,percaya ya sama aku" kata oxi
meyakinkanku.akirnya aku mengganguk sebagai tanda bersedia. Ia memakaikanku
pita tersebut di mataku. Sepanjang perjalanan oxi hanya diam,dan di mobil hanya
terdengar suara lagu saja.
Perjalanan tidak terasa lama.karena mataku di tutup. Mobil oxi berhenti
di suatu tempat yang tidak ku ketahui. Oxi membukakkan pintu mobil untukku dan
menggandeng tanganku."Oxi,kita mau kemana?"Tanyaku. "Sebentar
lagi kita sampe kok"kata oxi. Tak lama kemudian ia berkata "kita sudah
sampe,sekarang kamu boleh buka mata kamu." Aku membuka penutup mataku.dan
betapa terkejutnya aku ketika melihat hamparan bunga yang sangat indah.
"Oxi ini bagus banget"kataku sumringah. "Nah sekarang aku punya
permainan buat kamu,kamu harus cari harta karun di sini,dan aku mengawasi kamu
dari jauh ngerti?nih aku kasih kamu peta buat nemuin harta karunnya okee,habis
ini kamu harus tutup mata kamu,setelah aku hitung 1-10 kamu harus buka
penutupnya. Okee" kata oxi sambil memberiku gulungan kertas.
"Tapi..." Kataku. "Ssttt,gapapakok peraya yaa aku ngawasin kamu
dari jauh,sekarangg pake penutup mata kamu." oxi menyuruhku dengan
senyuman manisnya. Aku memulai menutup mataku.
"1-2-3-4....5............6...........7...........8........9.................................10"
suara oxi menghitung yang terengar semakin lirih setiap hitungannya. Akupun
mulai membuka mata. Benar saja aku berada di kebun bunga ini sendirian. Akupun
membuka peta itu,tapi ternyata aku tidak mendapatkan gambaran peta,tapi aku
mendpatkan sebuah clue. "Putih bersih seperti hati,perlambang kedamaian
dan kesucian,disana kau akan mendapat petunjuk jalanmu." bunyi clue
tersebut. Aku tau apa yang di maksud clue tersebut. Kebun bunga mawar putih.
Akupun bergegas menuju kebun mawar putih. Aku melihat di sana tak ada apa-apa
tapi aku tak sengaja menginjak sebuah kotak berwarna merah jambu. Aku membuka
kotak terssebut,berisi bingkisan ccoklat dan sepotong kertas yang berisi clue
selanjutnya. "Merah,tanda berani,tapi disana kau akan menemukan
jawabannya,cinta yang selama ini di cari. " Aku sedikit tersenyum
membacanya. Aku tau yang di maksud clue ini,taman mawar merah. Aku menccari
taman mawar merah,betapa terkejutnya aku saat taman mawar merah ku temukan
ternyata ada terowongan bunga yang melingkar. Sungguh indah,karena aku tertarik
dengan terowongan itu,akupun masuk ke dalahnya. Tak kuduga aku menemukan
setangkai bunga mawar merah yang indah dan wangi,aku juga mendapati
fotoku,entah kapan di ambilnya aku juga tak tahu. Di belakang foto itu tertulis
tulisan "lihat lurus ke depan maka kau akan temukan jawabannya." Aku
tak tau maksudnya tapi aku melakukankan itu,memandang lurus kedepan.
Ternyata,oxi yang berdiri disana,memakai baju putih dan jas hitam bak
pangeran. Tampan dan rapi. Salah satu tangannya di lipat ke belakang seperti membawa
sesuatu. Ia berjalan ke arahku. Aku tak tau apa yang akan dia lakukan. Aku hanya menyambutnya dengan
senyuman. Tak kuduga,ia berlutut di depanku,ia membawakanku kalung liontin
berpasangan. "Will you be my girlfriend?" Tanya oxi sambil
memperlihatkan senyuman terbaiknya. Aku tak tau harus menjawab apa,aku bahagia
sekali. Aku hanya bisa menganguk. Oxi berdiri dan memakaikan salah satu kalung
itu kepadaku dan memelukku." Makasih acha,I really love you,I promise I
will always with you" kata-kata oxi keluar ketika ia memelukku. Aku bahagia,aku telah menemukan cintaku.
#sebelah tangan
Seperti biasa,sesai pulang sekolah aku pergi ke danau. Berbaring di sana
untuk menenangkan pikiran. Kesunyian ini semakin lengkap tanpa acha. Hari ini
aku ingin mengutarakaan perasaanku kepada acha,sebelum acha bersama oxi.kini
pikiranku sudah tenang dan bah bulat untuk semua ini.
Memejamkan mata sejenak,menunggu acha datang. Kicauan burung semakin
membuatku terlelap.tapi suara kaki membuat ku terjaga. Suara itu menuju ke arahku,aku
berdiri dan membalikkan badanku. Acha berlari ke arahku dan memelukku,aku hanya
bisa tersenyum,tersenyum bahagia. "Iyen,aku mau ngomong sesuatu."kata
acah bersemangat "aku juga,tapi kamu aja duluan" kataku dengan
memegangi ke2 tangan acha. "Iyenn,aku jadian sama oxi,oxi iyennn cowok
keren mantanya allen" kata acha bersemangat. Senyuman seketika hilang ari
raut wajahku,rasanya hatiku tertusuk pisau belati tajam tepat di dadaku.
Sesak,sakit,tangis ini ku tahan. "Sekarang kamu mau ngomong apa?"
Lanjut acha. "Ehmng ini aku tadi nyoba masak,ini buat kamu,maaf ya acha
aku buru-buru,aku mau pergi dulu" kataku sambil sedikit tersedak.
"Iyen mau kemana?" Tanya acha sambil berusaha melihat wajahku yang
kusembunyikan. "Mau nganter kakak ke bandara.jadi sekarang acha punya
pacar.itu artinya acha gak boleh deket-deket cowok lain ya,termasuk iyen. Acha
harus jaga persaan oxi. Sekarang iyen harus pergi" Aku mencium kening acha
dan meninggalkannya sendiri di danau. Ia hanya bisa
melihatku."Iyenn..." Panggil acha lirih. Suara itu membuatku semakin
tersayat. Air mata ini tak bisa ku bendung. Berjalan sambil meneteskan airmata.
"Aku pergi acha,bagaimana kamu tanpa aku? Atau bagaimana aku tampa
kamu?" Gumanku dalam hati.
#iyen kemana?
Pagi yang indah,hari pertamaku memiliki kekasih. Oxi,cowok yang selama
ini aku idamkan. Aku sengaja berangkat lebih awal agar dapat menyantap kue
buatanku bersama oxi. Tak lama kemudian oxi datang. "Pagi sayang."
Sapa oxi dengan senyuman. Ia duduk di depanku. Aku menyapannya kembali dengan senyuman.
Ia meraih tanganku. "Oxi,aku punya kue buat kamu." Kataku sambil
menyodorkan kue buatanku. Oxi mengambilnya di tanganku kemudian memakannya.
"Enak,kamu pinter banget sih." Puji oxi. Aku melihatnya sangat
menikmati kue itu. Aku hanya tersenyum melihatnya. Tiba-tiba iyen melintas di
pikiranku. Kata-kata iyen.....jika aku sudah bersama oxi,aku tak boleh dekat
dengannya,apakah iyen akan menjauh dariku?. "Sayang,kamu kenapa?"Oxi
membuyarkan lamunanku. "Maaf oxi,aku kecapek'an."Kataku menghinddari
pertanyaan oxi lebih lanjut. Oxi berpindah duduk di sebelahku. Meletakkan
kepalaku di pundaknya. "Kalau kamu capek,mending sekarang kamu
tidur." Kata oxi sambil tersenyum. Aku hanya membalasnya dengan tersenyum.
Tapi itu tak membuatku berhenti memikirkan iyen,sahabatku yang sangat dekat
denganku sekarang pergi meninggalkanku.
Saat pulang sekolah aku sengaja meminta oxi untuk mengantarku ke danau.
Oxi mengerti aku dan iyen hanya sahabat dan ia memakluminya.
Aku berbaring di rumput hijau,menikmati suasana tennang di pinggiran
danau. Perlahat mataku terpejam. Suasana ini yang biasa ku rasakan bersama
iyen,mungkin ini yangg di rsakan iyen selama aku bersma oxi.
Aku tak merasakan berapa lama aku terpejam dan berbaring disini,yang
jelas,suara langkah kaki yang berjalan ke arahku membuatku terjaga. Ternyata
oxi yang mendatangiku. Ia sepertinya khawatir dengan keadaanku. Aku tidak tau
kenapa iyen tidak datang kesini,apa ia benar-benar meninggalkanku.
#ingin menjauh.
Setelah hari itu aku mencoba menjahui acha,untuk menjaga perasaan oxi.
Aku menyayanginya,tapi aku tak ingin merebutnya dari oxi. Aku tau oxi adalah
orang yang sangat di sayangi acha. Aku rela menelan pil pahit ini,asalkan acha
bahagia.
Sebetulnya aku datang waktu ia berada di danau.aku sengaja tak menemuinya,melainkan
menelfon oxi. Aku membicarakan sesuatu dengan oxi. Aku berpesan kepada oxi agar
menjaga acha,dan ku harap oxi dapat menjaga rahasia pertemuanku dengannya.
Memang aku menjauh dari acha,tapi aku tiak benar-benar menjauh darinya.
Aku hanya mengawasinya darih jauh,melindunginya. Rasa sayang ini tak pernah
hilang darinya.
#hari-hari tanpa iyen.
2....3...4 hari aku mendatangi danau,tapi aku tak melihat iyen disana.
Aku hanya bertemu iyen di sekolah,hanya sekedar bertegur sapa. Aku tau mungkin iyen
hanya ingin membuatku dan oxi tidak ada keslahpahaman.
#pengorbanan.
Oxi,aku sangat menyayangi oxi. Begitupun oxi,sudah 4tahun aku lulus dari
bangku Sma,begitupun hubunganku dengan oxi kini suddah berusia 6tahun.
Kini aku berkuliah di salah satu
sekolah bisnis terbaik di indonesia. Begitupun oxi,ia nantinya juga akan
mewariskan perusahaan pertambangan minyak bumi milik keluarganya. Hubungan
keluargaku dengan oxi sangat baik. Bahkan mereka sudah merencanakan masa
depanku dengan oxi.
Aku dan oxi semakin terbuka,semakin dewasa dan kami semakin menyayangi
satu sama lain. Tapi entah kenapa beberapa hari ini oxi seperti sedang
menyembunyikan sesuatu dariku. Aku penasaran apa yang sebenarnya ia
sembunyikan. Aku pernah membicarakan hal ini dengannya tapi tak ada jawaban
pasti.
Sore ini aku mengajak oxi untuk bersantai di danau,untuk melupakan
sedikit rutinitas kampus menjelang skripsi. Disana aku bercanda dan tertawa
dengan oxi,sama seperti aku an iyen dulu. Tiba-tiba tawa oxi berhenti.
"Acha,bagaimana ya seumpama kita tidak bisa bercanda dan tertawa sperti
ini lagi bersma?" Tanya oxi. Aku bingung menjawab pertanyaan oxi.
"Maksud kamu?" Aku berbalik bertanya. "2 hari lagi aku akan
melakukan transplastasi jantung,dalam waktu yang sekian ini aku belum juga mendapatkan
pendonorku. Aku takut bila nantinya tidak bisa tertawa dan menghabiskan waktu
denganmu lagi,bersama orang yang paling ku sayangi." Aku terperangah
mendengarkan kata-kata oxi. Air mata membasahi pipi oxi. Mendengar kata-kata
itu rasanya hatiku tersayat,airmata mengalir deras di pipiku. Aku tiak tau apa
yang sebenarnya terjadi. Oxi memelukku erat.
2hari berlalu. ,2 jam jam menjelang oprasi yang akan di lakukan oleh
dokter oxi belum juga menerima penonornya. Aku hanya bisa berdoa dan
mengiklaskan segala resiko yang akan di terima oleh oxi. Aku pergi ke luar
rumah sakit untuk menuju ke taman.aku tidak bisa menahan tangisku. Aku takut
dengan kemungkinan terburuk yang akan di terima oxi. "Ya tuhan,aku
menyayanginya.aku mohon padamu selamatkan dia. Berikanlah jantung kehidupan
untuknya." Aku berdoa dengan kerasnya dalam tangisku. Seperti ada malaikat
yang mendengarkan doaku.15 Menit kemudian aku mendapat pesan singkat dari mama
oxi,ia mengatakan bahwa oxi telah mendapatkan donor jantung yang tepat. Aku menuju
ruang oprasi denggan perasaan sedikit lega. Berdoa agar oprasi oxi lancar dan
ia terselamatkan. Aku ingin tau siapa malaikat yang rela mendonorkan jantungnya
untuk oxi,meskipun ia tak mungkin hiup aku ingin menemui keluarganya.
2 1/2 jam aku menunggu bersama keluarga oxi didepan ruang oprasi. Aku
semakin bingung dan gelisah,ingin menangis rasanya. Perlahan pintu kamar oprasi
di buka. Dokter keluar dari ruangan itu,mukanya terlihat lelah,aku takut akan
kemungkinan terburuk yang an di katakan. Mama oxi menghampiri dokter. "Dok
bagaimana keadaan anak saya?" Tanya mama oxi. "Alhamdulillah bu,anak
ibu selamat dan jantung pendonor itu berfungsi dengan sempurna." Kata
dokter itu sambil menunjukkan senyumnya. Aku merasa lega dan bersyukur kembali.
Masa pemulihan aku menemani oxi,setiap hari di rumah sakit sampai oxi pulih dan
beraktifitas seperti semula. Tapi aku masih penasaran dengan orangg yang
mendonorkan jantungnya kepada oxi. 10 hari,oxi terbaring dalam pemulihan,hari
ini iya bisa beraktifitas tapi tak sepenuhnya. Aku lega bisa melihat oxi
kembali ceria. Aku mengantarkan oxi ke rumahnya,dan mengantarkannya ke kamar
untuk istirahat. "Makasih sayang ,kamu sudah mau merawatku ." Oxi
tersenyum lalu mencium keningku. Aku membalasnya dengan senyuman "hal yang
kulakukan ini,belum ada bandingannya dengan pendonor jantung untukmu. "
Aku mengelus kepala oxi dan menyuruhnya tidur.aku meninggalkannya dan menuju
lantai bawah. Aku tak sengaja mendengar percakapan mama oxi di telfon.
".....entah,kenapa ia merelakan hidupnya demi oxi. Aku tau namanya dari
dokter ,namanya Hailiyen Wiratama....." Mendengar itu dadaku sangat
sesak.aku berlali keluar rumah oxi. Aku berlari ke danau tempatku dan iyen .
Isak tangisku semakin menjadi jadi ketika berada di danau. Aku tak habis fikir
kenapa iyen mendonorkan jantungnya untuk oxi. "Iyennnn....." Aku
berteriak di danau itu dengan tangisku. Hatiku terasa sangat sesak dan sakit
mengetahui sahabatku yang sangat ku sayangi merelakan hidupnya demi oxi.
Langkah kaki terdengar dari belakangku.merangkuhku dalam peluknya.
"Aku tau ini berat buat kamu,aku juga gak tau kalau penonor jantung itu
iyen.maafin aku acha. " Oxi membatuku beriri. Berjalan dengan pelukan erat
menuju ke mobil. "Kita kerumah iyen yaa." Kataku sambil tersedu-sedu."Iyaa
sayang" Oxi mengelus kepalaku.
Sesampainya di rumah iyen. Aku takut akan masuk ke dalam rumahnya,aku
takut orang tuanya akan marah kepadaku. Seakan bisa membaca pikiranku oxi
meyakinkanku bahwa tidak akan terjadi hal buruk. Dengan pipi yang masih
terbasahi airmataku oxi dan aku memasuki rumah iyen. Tak kuduga mama iyen
menyambutku dengan senyuman dan mempersilahkanku duduk di sofa dengan oxi. Aku
hanya terpaku dan tak bisa bicara."Tante tau kedatangan kamu disini,tante
sudah meng iklaskan iyen,kamu tak perlu sedih,karna iyen melakukan ini buat
kebahagiaan kamu. Iyen ingin kamu tersenyum. Tante mohon kamu jangan meneteskan
airmata lagi buat iyen,karna itu membuatnya tak tenang. Di alam sana."
Kata mama iyen tersenyum sambil menyodorkan sepucuk surat. Aku membuka surat
itu.
Acha,aku sudah tau jika
kamu sudah membaca surat ini pasti kamu sudah tau semuanya. Acha maafin aku
ngelakuin semua ini,aku tau kamu pasti sedih,tapi itu bukan maksudku.Aku ingin
membuatmu bahagia,jadi aku mohon sama kamu jangan sedih karena ini.Aku hanya
ingin bersamamu selamanya. Tapi itu tak mungkin,aku tau kamu sudah bersama oxi.
dan akirnya aku menemukan cara untuk bersamamu selamanya. Dengan jantungku
dalam tubuh oxi aku bisa bersamamu,menemanimu dan menjagamu. Iyen sayang acha.
Sepucuk surat itu membuat tangisku semakis deras. Oxi memelukku dan ia
berpamitan pulang kepada mama iyen dan mengajakku pulang.
#1tahun kemudian
Hari ini hari yang sangat spesial bagiku. Bagaimana tidak,hari ini aku
akan menjadi seorang istri bagi oxi. Aku menatapi diriku di kaca. Gaun putih
yang indah,rambut yang di hias sedemikian rupa,dan wajahku di poles dengan
berbagai riasan wajah,cantik seperti putri. Aku teringat tentang iyen,ia pernah
tak datang dalam acara yang begitu spesial bagiku,di hari ulang tahunku ke 17.
Tapi sekarang ia datang,walaupun tak utuh sebagai iyen,tapi sebagai kehidupan
oxi,jantung iyen yang berada di dalam tubuh oxi.
Ayahku menjemputku di kamar,dan mengantarku kepada pengantin pria untuk
melakukan prosesi pernikahan. Setelah prosesi pernihakan aku sah menjadi istri
dari oxi. Aku sudah merencanakan sesuatu dengan oxi. Merencanakan nama dari
anak kami, jika laki-laki akan kuberi nama olfalion shallen median (nama iyen
dan oxi)dan jika perempuan heirina falion median (iyen aku dan oxi.) . 2 orang
yang kusayangi berada dalam 1 tubuh.