post cerita lagii...................................hehe udah lama nggak ngepost cerita,maaf kalo banyak typo,penulis amatiran ini kan masih belajar hehe. temanya romace lagi......................soalnya yang nulis lagi jomblo jadi nulis gak karuan deh. selamat membaca~~~~~~~~~~ :)
“Sanrys….sanrys….bertemu dalam tatap mata tanpa arti….indah
bagai bunga lembut nan kuat….bagai ilalang tak berarti tapi menyimpan sejuta
pesona…sanrys…sanrys…”
*sanrys
Ah
macet,bahkan di kota yang tak sepadat Jakarta ini bisa macet?duh bodoh sekali
aku ini,memangnya hanya kota seperti Jakarta saja yang bisa macet? Pertanyaan
tak berarti ku tujukan kepada diriku sendiri. Aku memang sedikit memiliki
pemikran yang sedikit berbeda dari teman-temanku,iyalah golongan darahku kan
B,gak ngaruh juga sih sebenernya. Jarum jam tanganku menunjukkan pukul setengah
7 pagi,aku semakin tidak sabar menunggu di dalam bemo ini yang setiap pagi
selalu mengantarkanku ke sekolah.ya apa boleh buat orangtuaku tidak bisa
mengantarku sekolah.tak kusadari jantungku berdegup kencang karena takut telat.ya
iyalah takut, di minggu ini kan di adakan ulangan akir semester. Dan alhasil
aku telat di hari pertama ulangan ini,tidak tengung-tangung aku telat 30 menit
dari 60menit waktu ulangan.tapi syukurlah ulanganku hari ini berjalan dengan
baik.sejenak mendinginkan kepala adalah kantin sekolahku haha, tempat
faforitku. “sanrys..”panggil seorang dari belakangku. Yap,manda temanku dari
smp yang dari smp sendiri kami tidak tau kalau dulu kita se-smp. “traktir!!!”
ya itu selalu menjadi kata pertama yang keluar dari mulutnya ketika bertemu
denganku. “eh ada bagas…”kataku untuk mengejutkannya yang sedang berjalan
mendekat ke arahku.dengan reflex,manda membalikkan badannya dan….yaa tidak ada bagas
disana haha.. “ah nyebelin lo..” manda menepuk pundakku keras dan mengajakku
duduk di bangku kantin. “subhanallah….” Mataku tertuju pada sekelebat orang
yang lewat di depanku,dan sumpah orang itu ganteng banget yang tidak lain tidak
bukan adalah mas ikbar,kakak kelasku yang jago banget main basket. Dan
kesalahan terbesarku adalah suka sama dia,dan itu sumpah bodoh banget. “ah
pasti mas ikbar..”celetus manda,sesegera aku emnutup mulutnya dengan gorengan
yang ada di depanku sebelum mulut manda mengatakan sesuatu yang lebih
memalukanku disini. Benar saja tak lama kemudian yuavki melintas di depanku
dan….. “subhanallah……”kata kata itu lagi yang keluar dari mulutku. Lagi-lagi
manda menyeletus “pasti yuavki” dan untuk yang ke 2 kalinya aku menutup
mulutnya dengan gorengan. Yuavki,sebenarnya dia adalah incaran temanku dari smp
tapi yaa bagaimana lagi ya aku tidak bisa mengendalikan kekagumanku kepada
orang yang berparas lumayan.di balik itu juga aku mencari fakta-fakta tentang
yuavki untuk temanku itu,nah akibat dari keseringan itu aku menjadi suka dengan
yuavki. Sejenak pikiranku melayang ketika kejadian beberapa bulan yang
lalu,ketika aku berpacaran dengan incaran temanku,oh sungguh itu menyebalkan
sekali. "Denger denger anak itu mau nyalonin jadi ketos" manda
memulai perbincangan dengan topik orang yang baru saja melintas itu. "Oh
ya?" Tanyaku antusias,seketika bayangan tentang masa laluku hilang.
"Katanya sih gitu,eh udah kenyang nih ngabisin 2 gorengan,pulang
yuk..." Kata manda yang masih dengan mulut yang bertempel penuh dengan
minyak gorengan. "Ah nyebelin loo" akupun beranjak pergi dari tempat
dudukku.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bertetangga
dengan bu pandi memang keuntungan tersendiri bagiku,bagaimana tidak wi-fi bu
pandi bahkan sampai menjangkau kamarku dan tidak ada kuncinya,jadi aku tidak
perlu repot beli pulsa modem untuk mengakses internet di laptopku. Seperti
biasa ada wi-fi pasti lihat youtube dong,tidak lupa ngestalk cowok-cowok
ganteng,Yuavki salah satunya. Dan aku nemuin 1 postingan lucu nih dari
blognya,gini isinynya.
Sebuah
Perkenalan
Ini
buat orang - orang yang baca blog ane! yah pokoknya yang pertama kali liat,
welcome aja deh. thread-thread saya selama ini memang hanya copy + paste (gitu
dong, ngaku) soalnya pemula sih. saya mau perkenalkan diri, nama ane Yuavki
nikoveda masih perjaka, masih kuat 10 jam (buset dahh.. ) lahir di surabaya, 27
desember 1997, anak bungsu dari tiga bersaudara, tinggi masih 169, berat
"masih" 52 kilo, bukan miligram, sekolah di smp negeri 300 surabaya,
tunggu.... ini kayak biodata kelurahan yah..-_-".
mungkin ada pembaca yang kurang nyaman dengan tampilan blog gw, maap baru
pemula. sekilas aja, kemaren arsenal MENANG!!! HUAHAHAHA lawan tottenham
skornya 5-2, keren kan?! arsenal gitu.. habis nonton bareng, keren deh pokoknya
pertandinganya, yang gak nonton pasti nyesel amir deh.
Kembali ke topik perkenalan, ane sekarang masih jomblo (mungkin untuk selamanya).
dan hape gw gk berkamera, maap gak nyambung. masih dalam tahap perjuangan untuk
menghadapi unas dan maunya sihh masuk sma 5, smala gitu loh. gw juga termasuk
anak yang paling pintar (baca: bodoh) di keluarga, satu-satunya orang yang
belum kuliah di ITS dan masih sekolah di (hutan belantara) smp negeri 300
surabaya. kagak pernah dapat rangking bagus. satu-satunya keahlian gw cuma bisa
nyabut rumput. sekian thread nyampah dari gw, semoga tidak bermanfaat dan dapat
menjerumuskan kalian ke jurang kehancuran, terima kasih.
Wkwkwk
sumpah lucu kan?tapi kata manda sih gak lucu waktu aku sms kata-kata itu ke
dia,mungkin efek cinta kali ya haha.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Huah,untunglah
hari ini aku tak perlu repot berjalan ke depan jalan raya untuk menunggu bemo
karena sahabat baikku amanda menawariku pergi ke sekolah bersamanya. Yang benar
saja,manda datang di rumahku tepat jam setengah 6 pagi dan itu pagi banget.
Sampai di sekolah jam 6 pagi,oke masih sepi lah ya sekolah,tapi sisi baiknya
gue gak ngeluarin uang dan bisa belajar lagi di sekolah. Kelas kelas masih
nampak sepi,terdengar suara lagu dari kejahuan yang sepertinya berasal dari
kelasku. Ternyata itu marko,tumben banget dia dateng pagi? "Hai rys,hai
man" sapa marko dengan senyumnya yang lebar. "Hallo koo" jawabku
bersamaan dengan manda dengan nada malas. Berhubung kelas masih sepi dan tidak
mungkin juga penghuni kelas ini datang se pagi ini,ku ambil dan ku sejajarkan
beberapa bangku untuk tidur. Marko menduduki salh satu bangkuku,badannya yang
tinggi dan lumayan kuat megangkatku dan lebih buruknya ia tak mau pergi dari
bangku itu dan terpaksa aku hanya duduk di sampingnya,dan menyandarkan
punggungku. Senyum licik mengembang di wajah marko,dan sumpah itu nyebelin
banget. “tumben dateng pagi?” marko membuka pembicaraan. “iyaa bareng manda tuh
tadi” jawab ku singkat. “eh gue tadi lihat yuavki loo?” nada marko seperti
menggoda. “hah sumpah?” tanyaku kaget. “hahahahah lucu ya lo” tawa marko lepas.
“eh beneran gak sih,duh cahaya surgaku itu emang ganteng banget” kataku dengan
muka yang sedikit membayagkan wajah yuavki. “orang ganteng belum tentu baik lo
rys,lihat orang itu jangan dari mukanya tapi dari hatinya rys. Percuma kan
kalau ganteng tapi hatinya jelek.” Marko menjelaskan pamjang lebar. Aku hanya
tertegun dan tak membalas kata-kata marko sedikitpun. “apalagi lo gak kenal
pasti sama yuavki,toh kalo lo suka sama dia dan berharap dia bakal jadi pacarlo
rasanya mungkin gak?orang dia aja gak kenal sma lo” marko melanjutkan
perkataannya,. Kata-kata marko sepertinya menyentuh hati dan nalarku,walaupun
itu sedikit menyakitkan bagiku.entah mataku terasa sedikit berat. “lo bener sih
ko..” balasku lirih. Marko berdiri meninggalkanku,sosok manda sepertinya
mendekat kearahku,mungkin dia melihat wajahku yang mengalami perubahan
ekspresi. “kantin yuk..” ajak manda. Aku megangkat wajahku dan memberikan
senyum kepada manda “ayuk”. Entah kata-kata marko tadi seperti menampar syaraf
sadarku,iya ngapain juga aku ngarepin orang yang belum tentu suka sama aku
apalagi dia gak kenal sama aku,tau namaku aja gak.berbagai pertanyaan terus
mengalir di pikiranku. Bagaimana bisa aku seperti itu? “when you love
someone,just be brave to say…” tiba-tiba manda menyenandungkan lagu yang
membuatku tersadar dari lamunan kecilku. “bearti gue harus bilang gitu?”
sepontan kata itu terucap saat aku tersadar. “hah?apaan lo?aneh?” manda
bertanya heran. Aku kembali terdiam dan memikirkan hal yang sebetulnya tidak
terlalu penting di banding dengan
pelajaran fisika. Kantin Nampak sepi dari biasanya,ya iyalah ini kan masih jam
pelajaran pertama.sekilas aku melihat sososk yang selama ini aku idamkan “yuavki” tapi entah kenapa aku tidak
seperti biasanya melihat dia,yang aku rasakan saat ini bingung dengan perkataan
marko. “rys,ada yuav yuav tuh..” manda menyenggoku. “gue udah nawaitu
melupakannya man. “kataku sedikit lemas “hah?kenapa?lo yakin?eh kesambet apaan
lo?dia ganteng gilaa men,apa dia udah punya pacar?” manda pertinya kaget
mendenga kata-kata yang keluar dari mulutku. “iya ganteng sih,tapi sekarang
kayaknya sadar,orang yang pantes buat gue itu yang hatinya tulus,baik,kita
harusnya suka sama orang itu jangan di lihat dari rupamya di lihat dari hatinya
man. “ cerocosku anjang lebar. Manda hanya ber-o o ria tapi dengan muka yang
menyebalkan seperti mengejek. Tak lama teman yuavki datang,kapenara akshauhini
yang tidak lain ketua 1 osis,ah gak peduli juga sih. "Eh rys,gue punya
tongsis baru nih,yoba yuk" manda mengeluarkan tongsis dari tas kecilnya
yang selalu dibawa kemana-mana,dan yaaa penyakit fotoku kambuh.sepintas aku
menangkap tatapan mata yuavki yang seperti memperhatikanku berfoto.
*yuavki
Ah nyebelin
banget pagi pagi gue udah laper,yaa sekali kali ninggalin pelajan geografi juga
gak papa,lagipula ada surat ijin buat tm osis,nelat dikit tm buat makan gakpapa
lah yaa. "Yafffff...."Suara anak laki-laki yang nafasnya terengah
engah dari belakangku,dan iya,itu kape. "Sial,ketos itu lagi" umpatku
dalam hati. Aku melihat ke arahnya dengan watados (wajah tanpa dosa) "ayo
tm,ngapain lo kesini" kata kape dengan nada yang terengah-engah. "Gue
laper,sumpah,makan dulu yuk,gue traktir deh" ajakku dengan sok polos.
"Makan dulu juga enak kayaknya,yok" senyum di wajahnya
mengembang,memang ketos satu ini katau mendengar kata traktir langsung losssss.
"Kape,yuav!" Suara keras terdengar dari depan kantin.
"Mampus!" Batinku,ya itu suara mbak kik,ketua umum osis. "Kalian
mau kemana?cepet ke sekre osis." Lanjutnya. "Iyaa mbakk" jawabku
dan kape bersamaan. Tatapan mataku menangkap 2 cewek yang sedang berfoto
memakai tongsis,entah mereka terlihat aneh bagiku. Salah satu dari cewek itu
rupannya merasa bahwa aku memperhatikannya,tatapan matanya berhasil menatap
pandangan mataku untuk beberapa saat tapi lalu ku palingkan dan berjalan ke
sekre osis.
Peluhku metes
di lantai pinggir arena futsal gor sma 16 "keren juga sepatu gue"
batinku. Sepatu hitam bermerk sponsor dari tim sepakbola kesayanganku ini
menang selalu menjadi faforitku. Arsenal,tim sepak bola ini memang menjadi
faforitku sejak dulu,dan sponsor yang ku maksud tadi adalah puma. “ayo,lama
banget istirahatnya”teriak seseorang dari dalam area futsal yang ku sambut
dengan senyuman. Itu sahabatku kape,kami tidak hanya teman dalam
organisasi,tapi juga dalam ekstrakulikuler di sekolahyaitu basket. Walaupun
begitu hobiku sebenarnya bukan basket,tapi sepak bola,haha memang rada gak
yambung sih tapi emang gue suka hal yang berbeda. Termasuk tipe cewek,huaa
apaan sih yaudahlah gue lanjut main futsal aja.
30 menit
berlalu,temantemanku mulai kelelahan bermain futsal yang hasil akirnya di
menangkan oleh timku. “Yay,siapa dulu kaptennya gue gitu.” Batinku dengan
senyuman yang mengembang di wajahku. “yaff..” panggil seseorang dari arah pintu
gor.aku hanya menoleh tanpa mengatakan satu katapun. “cepet ke taman depan kelas
11 ya,kita ngadain tm ketos” teriak orang itu lagi yang tidak lain adalah kape.
“eh kok lo udah di situ?” tanyaku heran “iyaa mbak kik sms gue barusan,cepet
ganti.” Balasnya yang kemudian meninggalkanku. “en tungguin,gue juga mau
ganti.”
“ini pati kerjaan mas tama nih ngadain tm dadakan kayak
gini”batinku dengan jalan yang tergesa-gesa dengan kape yang berada di depanku.
Dari jauh aku mendengar suara lembut seorang perempuan yang tertawa riang dari
arah taman seperti peri peri yan bermain di taman. Seorang cewek berkerudung
sedang tertawa bercanda dengan temannya berjalan di jalan setapak taman yang
sempit,sepertinya itu cewek yang sama seperti di kantin. Pandangan mataku melihat
mahkota pink yang ada di kepalanya. “lucu banget cewek ini,pakek mahkota
segala” batinku dalam hati. Dan sekali lagi tanpa sengaja aku menangkap
pandangan matanya tapi kemudian dia yang memalingkan pandangan matanya .
sepanjang tm berjalan aku tidak terlalu konsen dengan materi tm. Aku hanya
memikirkan cewek yang memakai mahkota yang terbuat dari kertas itu. Lucu
memang,tak sadar senyuman mengembang di bibirku dalam lamunanku. Kape yang
melihatku seperti itu bingung,denga jahilnya kape memercikkan air ke wajahku.
Tanpa kusadari tm telah berakir tanpa aku mengerti benar apa yang di diskusikan
tadi.
Debat ketos hari ini akan menentukan
siapa ketua osis yang akan menjabat pada 1 tahun ke depan. Ah sial aku
gugup,beberapa menit lagi lagi aku akan menghadapi berbagai pertanyaan yang
akan di tujukan padaku dank kape yang menjadi pasanganku dalam pencalonan
ini. Siswa sma 16 mulai berdatangan
memasukki gor untuk menyaksikan debat antar pasangan calon. Sejauh ini tidak
ada yang memberatkanku. Debat di mulai,entah mungkin karena debat kami yang
kurang seru atau bagaimana para siswa sedikit-demi sedikit berhamburan ke luar.
Di antara siswa yang keluar meninggalkan arena gor,mataku menangkap salah satu
siswi yang memasuki arena debat,ya cewek itu lagi,tapi ternyata ia tak
sendirian. Ia masuk bersama beberapa temannya. Entah ini hanya kebetulan atau
tidak. Berbagai pertanyaan berhasil kami jawab dengan baik. Ini sesi terakir
untuk bertanya,tapi nampaknya sudah tidak ada lagi yang berminat untuk bertanya
pada kami. Dari ujung barisan terlihat orang sedang mengangkat tangannya tinggi
nampaknya orang itu sedang mau menanyakan sesuatu. “nama saya sanrys,dari 11
mia 5. Saya mau bertanya,apa konsekuensi yang anda ambil,jikalau ananda tidak
bisa menjalanka fisi-misi anda dengan baik da nada beberapa proker yang tidak
berjalan?terimakasih. “ mendengar suara itu sontak aku terkejut,bagaimana bisa
cewek itu lagi?karena kaget aku tak mendengarkan apa yang ia katakana. Aku
hanya terpaku dengan caranya menyampaikan pertanyaan,dan untungnya kape angsung
sigap menjawab pertanyaan cewek itu. Ah entah pikiranku jadi kacau. Kenapa
harus cewek itu lagi sih. Debat calon ketos hari ini berakir,aku cukup puas
dengan hasil debat ini karena tidak ada satupun pertanyaan yang memberatkan
kami.
*1
“Nyoba
ngelupain orang itu emang susah apalagi orang itu ganteng banget kayak
yuavki,ah nyebelin!!!” gumanku dalam hati sembari tanganku terus melempar dan
menangkap bola basket yang ku pantulkan di tembok. Iseng sih main basket,tapi
seru juga buat ngebunuh bosen nungguin saudara gue selesai eskul volley. Biasa
gue selalu ke smp saudara gue yang letaknya persis di sebelah sma 16,biar gue
pulang bisa nebeng dan gak buang buang uang hehe. Berulang ulang ku lemparkan
bola basket ke dinding agar memantul ke arahku,suasana disini memang enak
karena sepi dan sejuk. Sejenak sesuatu melintas di pikiranku. Delango,mantanku.
Entah kenapa tiba-tiba aku memikirkannya. Hanya dengan memikirkannya saja
tanganku sudah tak kuat menangkap bola basket,bola basket itupun jatuh dari
tanganku. energy yang kuat ketika aku mengingatnya yaitu rasa sakit,rasanya aku
tidak mau merasakan cinta lagi ketika mengingat dia. Rasa sakit yang ia berikan
kepadaku terlalu sakit bahkan hanya untuk di pikirkan. Ah sial airmataku keluar
lagi,cepat cepat ku usap air mataku dengan tanganku,tanpa kusadari ternyata
tanganku kotor dan penuh dengan debu. Akupun teringat dengan bola basket yang
jatuh tadi,sesegera ku cari dan… aku melihat sesosok seseorang sedang berdiri
tepat di depan bola basketku. Tanpa piker panjang “permisi” aku mengambil bolah
basket itu tanpa melihat orang yang berdiri di depanya. Tapi aku sempat melihat
merk sepatunya. “Puma”.
*2
Udara sejuk
memang menjadi faforitku disini,halaman smpku dulu ini memang di tanami
berbagai pohon apalagi jalan masuk ke smpku memanjang dan di samping
kanan-kirinya di tanami pepohonan. Sepintas aku mendengar seseorang sedang
merempar bola 'dep' 'dep' "sepertinya bola basket" gumanku dalam
hati. Aku mulai mencari sumber suara yang sepertinya ada di balik tembok depan
lapangan. Dan benar saja ada cewek disana yang sedang melempari tembok dengan
bola basket. Sepertinya aku mengenalnya..... 'Dup' bola yang di pantulkannya
tak berhasil ia tangkap. "Sepertinya orang itu sedang melamun"
batinku. Bola yang jatuh itu menggelinding ke arahku dan berhenti tepat di
kakiku. Aku hanya melihati cewek itu,dia sedang melamu dan beberapa saat
kemudian lamunannya buyar entah kenapa,ia bergegas mengambil bolanya tanpa
menyadari ada orang selain dia disitu,bahkan pandangannya tak mengarah
kepadaku. Senyuman mengembang di bibirku,"cewek ini lucu ya" gumanku
dalam hati. Kulanjutkan langkahku menuju ke taman sekolah smpku ini,sementara
cewek itu seakan masih tak sadar kalau ada orang selain dia disitu.
*3
Hari
kamis,entah kenapa aku menyukai hari yang berawalan huruf k ini. Hari ini aku
tidak ingin pulang cepat ke rumah. Aku ingin memakai fasilitas sekolahku dengan
sepenuhnya,ya wi-fi. "Sanrys......" Panggil seseorang dari
kejahuan,suara yang sangat kukenal. "Rys,ikut gue yuk ke sma 20" ajak
manda dengan wajah yang sumringah dan menarik-narik lenganku.
"Aduh,ngapain sih?" Jawabku dengan nada malas. "Gue mau ketemu
adit" manda melepaskan tanganku dari gengamannya. "Yaaa,tapi jangan
kacang ye" aku memang selalu menyanggupi permintaan sahabatku yang satu
ini. "Oke,ntar ngue cariin temen deh disana. Ayo cepet,gue tunggu di depan
ye" manda bergegas menuju ke depan dengan muka yang sumringah. Akupun
segera membereskan semua barang barangku yang bergegas ke depan sekolah. Di
lapangan aku melihat sesosok orang yang dulu ku kagumi. Yuavki,dia berada tepat
di depanku,tapi aku mencoba tak peduli dengan sosoknya dan tak menolehkan atau
bahkan melihatnya. Ya ini salah satu caraku melupakan orang yang gak bakal aku
dapetin. Aku melihat manda sudah siap dengan mobilnya,aku segera masuk ke
mobilnya dan meluncur ke sma 20. Aku baru sadar,itu adalah sekolah delango.
Semoga saja aku tak melihat dia sekarang,semoga dia sudah pulang. Sesampainya
disini,kami di sambut dengan rani dan adit,pacar manda. Sementara manda dan
adit ngobrol berdua,aku ditemani rani pergi makan ke kanti. Dan....aku melihat
delango ada disana,entah aku rasanya tak kuat melihat sosoknya disana,rasa
sakit yang disebabkannya masih terasa,entah ini rasa sayang yang tak kesampaian
atau rasa sakit hati. Yang lebih membuatku tak bisa menahan air mataku,aku
melihat sesosok cewek dengan rambut panjang yang ada di sampingnya,mereka
terlihat akrab,dan tangan merekapun berpegangan. Aku mengurungkan niatku pergi
ke kantin dan pergi meninggalkan rani disana. Kamar mandi,ya aku pergi ke kamar
mandi untuk menyembunyikan airmataku. Ku basuh mukaku agar tidak tampak merah.
Yah lumayan lah ya udah gak seberapa merah,aku memberanikan diriku untuk
kembali ke tempat rani. Entah apa hanya perasaanku saja pandangan rani seperti
memendan berbagai pertanyaan yang akan di tujukan padaku. Aku berjalan kea rah
rani dengan berusaha menyembunyikan wajahku. “kamu mantanya ango?” rani
bertanya kepadaku dengan wajah bingung. Seketika aku menghentiakan langkahku.
“jangan,janga nangis rys” batinku. Akupun
memberanikan mengangkat wajahku dan tersenyum kepada rani. “iya ran” aku
merasakan mataku kembali berlinang,sesegera aku menundukkan wajahku.
“seharusnya aku gak ajak kamu kesini.” Rani menarik tanganku dan mengajakku
pergi dari kantin. Ah bodoh sekali aku kenapa aku masih menyakiti diriku
sendiri dengan membiarkanku seperti ini. Delango,aku harus bisa lupain dia.
Harus!!!!! Rani mengajakku berjalan ke arah depan sekolah,dan tiba-tiba ada seorang
cowok yang menyenggolku,sontak aku mengangkat kepalaku. “maaf” kata cowok itu
pelan. Se pertinya aku mengenalnya. “kamu sanrys kan?” benar kan dugaanku aku
mengenalnya tapi aku lupa siapa. “iya aku sanrys” jawabku. “yaampun rys,ngapain
kamu disini,udahlama banget semenjak kita naik kelas 3sd dan aku pindah sekolah
kita gak pernah ketemu sama sekali. Kamu masih inget aku kan rys? raka.” Kata
cowok itu bersemangat. Sekarang aku ingat. Ternyata dia teman kecilku dulu.
Belum sempat aku menjawab rani berpamitan kepadaku untuk meninggalkanku
sebentar dan raka mengajakku ke taman. “ka,kamu sekoalah disini?” tanyaku
sedikit kaku. “iya rys,eh kamu apa kabar?aku kangen banget tau waktu dulu kita
main kejar kejaran.” Aku dan raka memang teman yang sangat akrab dulu,dan yang
ku ingat raka dulu sangat jail kepadaku tapi sekaang aku melihanya berbeda dan
lebih dewasa. Badanya yang tinggi putih dengan rambut klimis membuatnya Nampak
sedikit keren,tapi aku masih menganalinya dengan senyumnya yang tak pernah
berubah. “ambil keres yuk” raka menunjukkan jarinya ke pohon keres di depan
taman. Ini persis sekali saat dulu aku bermain dengannya di sekolah,bahkan
memori itu takkan pernah hilang. Senyumku mengembang dan menganguk arti untuk
menyanggupi ajakan raka. Raka mengambilkanku beberapa buah keres yang
sebenarnya dia tau aku tak pernah memakan buah ini dulu walaupun dulu aku suka
berlomba dengannya mengambil buah ini,aku hanya suka mengumpulkannya dan
nantinya akan ku simpan sampai buah ini tak bisa di makan lagi. Aku merasa
kembali ke zaman waktu aku kecil dulu. “rakaaaa” panggil sesorang dari kejahuan
yang sontak mengagetkanku dengan raka. Sesosok laki-laki berpakaian polo dengan
jeans biru dan jam tangan hitam di tangan kirinya,sepertinya aku mengenalnya.
Itu yuavki,ternyata ia berteman dengan raka. Yuavki mengajak raka untuk pergi
dan raka berpamitan deganku. Momen itu begitu saja berlalu.
*4
Siswa sma 20
bahkan sudah mengkosongkan sekolahya ini,satu persatu siswa meninggalkan
sekolah ini,tapi aku tidak melihat sosok sahabatku keluar disana. Mungkin aku
harus mencarinya ke dalam sekolah. Hari ini aku ada janji dengannya untuk
menemaniku membeli keperluan basket dan futsalku. Sudah hampir 1 jam aku
menungguinya di sini aku harap ia tidak lupa janjinya. Lorong sma 20 kususuri
dengan menengok kea rah lapangan yang tepat berada di tengah sekolah. Langkah
kakiku beranjak menuju ke arah taman setelah aku mendapati sahabatku tidak
berada di lapangan. Dari kejahuan aku melihat sosok sahabatku yang sedang
berada di bawah pohon keres yang sepertinya ia sedang berusaha mengambili buah
yang ada disana,tapi disana juga ada sesosok cewek dengan baju sekolah dan krudung putih. “rakaaa”
teriakku memanggil sahabatku itu dan sesegera aku menghampirinya. “daritadi gue
tunggu di depan lo gak nongol-nongol,ayo keburu malem ini” ajakku. Cewek itu
terlihat bingung melihatku,wajahnya taka asing lagi bagiku. Lagi-lagi itu cewek
yang sama kayak kemarin. Sejenak aku menatap wajah cewek itu tapi raka
sepertinya tak rela aku menatapnya lebih lama. Tangannya melambai-lambai tepat
di depan wajahku. “ayo,sekarang malah bengong. Rys,aku tinggal dulu ya. “ raka
berpamitan dengan cewek itu dan kami pun pergi,cewek itu hanya menganguk pelan
sengan seutas senyum di wajahnya.
Beberapa
hari ini dia selalu muncul di hadapanku entah kenapa,aku bingung kenapa bisa
seperti ini. Sepanjang perjalanan aku memikirkan cewek itu dalam
lamunku,untungnya yang menyetir mobilku bukan aku,tapi raka. “lo mikirin
apasih?ngelamun aja deri tadi?” suara raka memecah lamunanku. “cewek tadi
namanya siapa ya?” tnyaku spontan. “kenapa?ciee lo naksir yaa?” raka menggodaku
dengan nada jahilnya. “apaan sih,cewek itu sering muncul di hadapan gue
akir-akir ini. Jadi gue heran aja” jelasku “tandanya itu jodoh. Cewek itu
namanya sanrys” aku terdiam mendengarkan ucapan raka. “Jadi nama cewek itu
sanrys” gumanku dalam hati.
*5
Hari ini
sepertinya neraka bocor,bagaimana tidak. Kelasku yang kanan dan kirinya banyak
pohon rindang masih saja terasa panas. “kayaknya ada anak osis mau masuk kelas
nih.” Kata manda sambil mengibas-ngibaskan table periodic yang berubah fungsi
menjadi kipas tangan. Aku melihat kea rah luar kelas disaa berbari jajaran inti
osis yang meminta izin untuk masuk. Yang pertama masuk adalah mbak kiki ketua
umum osis dan dilanjut jajaran inti osis yang lainnya,termasuk disana ada
yuavki dan kape sahabatnya. “assalamualaikum wr wb” mbak kiki membuka
pembicaraannya. “kami dari osis membuka open recruitment panitia pensi yang
kami beri judul classical gravity. Disini kami membutuhkan banyak sekali
partisipasi dari kalian. Kami mohon yang berminat menghubungki kape di
nomor*blablabla* atau langsung saja mengikuti tm akbar yang akan kami adakan
sepulang sekolah nanti di aula atas .demikian dari kami,saya mohon maaf jika
ada salah kata wassalamualaikum wr wb” mbak kiki menutup pengumuman itu dan
para jajaran osis keluar dari kelasku. “capek,males banget ikut kayak gituan”
batinku. “rys,ikut yuk” ajak manda dengan mata yang berbinar-binar seraya
membujukku. “ah males,capek tau ikut panitia kayak gituan. Belum lagi yang
antar jemput gue siapa kalau sewaktu-waktu di suruh ke seklah”kataku dengan
nada malas. “gue yang bakal antar jemput lo.ayola rys temenin gue ikutjadi
panitia pensi” nada manda memelas dan yaa penyakit tidak tegaanku kambuh. Aku menganggukkan
kepalaku untuk menyetujuinya. “yes,oke ntar pulang sekoalah kita langsung ke
aula aja,eh tapi lo duluan y. soalnya nanti jam terakir gue mau ke gedung
kesenian buat latihan teater akbar. Jadi ntar lo kesana duluan oke” kata manda
panjang lebar,aku hanya bisa terbelalak,bagaimana tidak aku harus datang kesana
sendirian,sedangkn disana banyak anak osis yang tak kukenal.
*6
Aku
melangkahakan kakiku menuju aula atas sekolahkuuntuk mengikuti tm akbar.
Suasana di luar aula masih tampak sepi,aku membuka pintu aula,ku lihat jajaran
kursi-kursi tertata rapih dan tidak ada seorangpun yang ada disana. Aku memilih
untuk duduk di pinggir kipas,hanya satu tujuanku yaitu agar tidak kegerahan. Ku
lihat jam di tanganku,masih jam 1 ternyata. Perlahan terdengar seseorang sedng
membuka pintu dan memasuki area aula,langkah kaki itu sepertinya mendekat ke
arahku dan duduk di sebelahku. Aku melihatnya denga seutas senyum tipis
diwajahnya “kamu mau daftar jadi panitia pensi ya?” Tanyanya dengan nada
lembut. Yaampun itu yavki,aku tak percaya ia mengajakku bicara. “iya” jawabku singkat.
“ini daftar hadirnya,kamu tulis nama,kelas sama nomor telfon” yuavki
menyodorkan sepucuk kertas dan sebuah bulpoint untukku menulis. Rasanya
jantungku bekerja lebih keras sehingga aku merasa berkeringat walaupun ada
kipas disebelahku. Ya aku grogi walaupu yuavki hanya duduk disebelahku. Tapi
itu tak lantas membuatku lupa tujuan untuk melupakannya. Aku bersikap biasa dan
dingin kepadanya,kutuliskan nama,kelas dan nomor hpku tanpa lama. “ini” aku
menyodorkan seperangkat alat absen tersebut kepada yuavki tanpa melihat kea rah
matanya. “oke makasih. Tunggu sebentar ya habis ini tmnya dimulai kok. Oh iya
lo dari kelas apa?” tanyanya lagi dan aku tidak menyaka yuavki akan mengajakku
mengobrol seperti ini. “kelas mia 5” jawabku singkat dengan sedikit senyum
diwajahku. “oh berarti kita tetanggaan dong,gue mia 6,nama lo siapa?kok gue gak
pernah lihat?” tanyanya lagi “ya gue emang bukan anak famous disini dan gue
bukan anak cantik juga jadi lo gamungkin pernah lihat gue,ngelirik gue aja lo
gapernah” batinku dalam hati.aku hanya membalas pertanyaan yuavki dengan senyum
tipis di bibirku. “nama lo siapa?” tanyanya lagi. “sanrys,nama lo yuavki kan?”
jawabku. “ia kok lo tau?” tanyanya lagi. “siapa yang gak tau sama nama-nama
anak jajaran inti osis,anak osis itu famous tau” jelasku. “hahah,eh btw lo
punya line?” tanyanya lagi “punya,lo mau invite?” tanyaku singkat “ya boleh lah
buat nambah temen,nama line lo apa?” tanyanya lagi lagi “nama line gue
sanryscleovii”jawabku singkat. Yuavki mengeluarkan hpnya dan menginvite lineku.
“yaff,ayo sini ambil sound sama gue” seorang cowok membuka pintu dan berteriak
kepada yuavki,dan yaa itu kape mengajaknya untuk mengambil peralatan. “gue
tinggal dulu ya” pamit yuavki yang buru buru meninggalkanku. Aku masih
melihatinya sampai akirnya ia keluar dari ruang aula. Oh my god,mimpi apa ini
sampai aku bisa mengobrol dengan yuavki bahkan aku bertukar id line dengannya.
Sembuarat merah kuraskan dipipiku dan senyuman mengembang di pipiku entah
kenapa. “Sepertinya ini mimpi” batinku.
*7
Hari ini
melelahkan,hari recruitment panitia pensi,aku yang bertugas sebagai sie acara
mondar mandir sibuk mempersiapkan tm akbar yang akan di adakan pulang sekolah
nanti dan satu jam lagi acara akan dimulai. Aku melangkahkan kakiku menuju ke
ruang aula untuk mengecek berbagai persiapan disana dan melihat siapa saja yang
sudah datang disana sekaligus mendaftar sementara calon panitia yang sudah
hadir. di luar aula masih Nampak
sepi,panitia penyelenggara tm akbar juga sepertinya belum menuj kesini,ku buka
pintu aula perlahan. Kulihat jajaran kursi tertata tapi di hadapanku,mataku
tertuju pada sosok cewek yang duduk tepat di ujung ruangan bagian depan dan
berada di pinggir kipas. Aku menghampirinya dengan langkah perlahan,sepertinya itu
cewek yang beberapa hari ini sering muncul di hari-hariku. Benar saja itu
memang cewek yang sama,entah bibirku bergerak tersenyum kecil. Perlahan aku
menarik kursi yang berada tepat di sampingnya dan duduk di situ dan memulai
perbincangan dengannya,jantungu terasa berdegup lebih kencang dan akupun
memberanikan diriku untuk mengobrol dengannya,walaupun aku tidak pernah
melakukan ini kesiapapun. Ini buakan aku sebenarnya tapi aku sangat ingin
berbicara degannya. “sok kenal sok akrab dikit gapapalah” batinku,walaupun aku
kurang puas berbincang dengannya karena sedikitpun ia tak meliahat kea rah
mataku. Tapi senum indah yang mengiasi bibirnya suda membuatku lega. Ku akui
dia memang tak secantik diandra,tak se anggun marsya,bukan juga model seperti
mareta,dan bukan penyanyi yang bersuara halus seperti ivanka bahkan dimataku ia
tak pernah kelihatan diantara anak famous di sekolah ini,tapi dia emang bikin
aku tertarik. Yap aku berhasil mendapatkan id line nya untuk bisa aku
hubungi,aku ingin suasana ini tak berhenti. Di ruangan ini hanya ada aku dan
cewek ini yang bernama sanrys cleovii,tiba-tiba kape memanggilku keluar untuk
melakukan sesuatu. Oke mungkin cukup buat hari ini ketemu sama dia,akupun
segera keluar menemui kape dan berpamitan kepada sanrys. Entah setelah aku
keluar dari aula bibirku tersenyum dengan sedirinya “yuavki kan?ini aku mau
nyerahin property besok yang harus di siapin waktu aku pentas” kata cewek itu
sambil menyodorkan map berisi kertas. “yaampun,ivanka cantik banget” batinku.
Cewek itu ivana,cewek bersuara emas yang akan mengisi pensi besok dan dari
kelas 1 aku selalu memandanginya dari jauh bahkan aku ingin menjadikannya
pacarku suatu saat nanti. “oke,makasih udah mau ngisi acara ini”kataku dengan
mengulurkan tanganku untuk bersalaman,entah kenapa aku melakukan hal sebodoh
itu di depan ivanka. Ivanka menyalami tanganku dengan senyumannya yang
menawan,yaampun gila aku menatap matanya tanpa henti dan tiba-tiba senyumnya
bertambah lebar “aku duluan ya” kata ivanka dengan senyumnya melepaskan
tanganku dari jabatan tangannya. Mimpi apa aku tadi? Bisa bertatap mata dan
menjabat tangan ivanka. Senyumanku kembali mengembang di wajahku.
*8
Hari ini
memang indah,yuavki meminta I'd line ku dan sekarang aku sedang berbincang
dengannya dengan media chatting. Ya ampun berasa di awan,tak ku kira yuavki
yang kelihatannya pendiam,jual mahal dan cool itu teryata seru. Oh my god,aku
harap ini bukan mimpi yang hanya sekejap.
*9
Oke aku chat
dengan 2 cewek sekaligus,dengan ivaka dan sanrys. Ya ampun aku tidak pernah
begini sebelumnya. Ivanka cewek yang seru dengan sejuta talentanya,sedangkan
sanrys cewek yang luman cuek buat anak yang seperti dia. Akankan keinginanku
akan segera terwujud,aku ingin mempunyai pacar seperti ivanka,tapi apakah
mungkin ivanka tertarik padaku. Oke sepertinya aku harus cari tau. Ku buka
twitter ivanka guna melihat tweetnya saat ini,ya ampun apa aku mimpi,atau hanya
ke-GR an ivanka menulis inisial namaku di salah satu tweetnya “hari ini aku
bisa besalaman sama kamu dan itu rasanya mimpi *yuvkinikvda*” entah setelah aku
membaca iitu aku semakain yakin bahwa ivanka menyukaiku,akupun berniat untuk
terus mendekatinya,oh iya sanrys gimana ya?apa aku salah kalau aku juga
tertarik sama dia? Ah yaudahlah itu urusan belakangan,mending sekarang jalanin
aja.
*10
Suara daun
tersap di depan kelasku membuat suasana di sini menjadi sepi,hanya ada aku dan
laptopku disini.aku sudah terbiasa menikmati wi-fi sekolahku sesudah pulang
sekolah. Walaupun disini sepi tapi aku menyukainya. Cahaya matahari sore yang
menyorot bagian depan kelasku terlihat indah seperti pancaran cahaya dari
surga. ‘Dup’ ‘dup’ suara bola basket yang berhentakan dengan lantai membuatku
mengalihkan pandangan mataku ke arah jendela. Itu yuavki yang sedang mendribbel
bola dengan santainya,sepertinya ia sedang menuju ke dalam kelasnya,entah
mungkin ada barangnya yang tertinggal waktu membereskan tasnya untuk pulang.
Aku selalu melihat yuavki bermain basket di lapangan tengah yang tak jauh
dengan sekre osis,biasanya ia bermain dengan anak osis yang lainnya sampai
larut sore.
Sudah
beberapa hari ini aku chat dengan yuavki,rasanya hariku sangat berwarna. Setiap
hari aku tersenyum tanpa sebab setiap aku mengigatnya. Minggu depan yuavki
ulangtahun,aku ingin memberikan kado kepadanya,akupun sudah memberitahu
rencanaku ini. Kado apa yang kira kira cocok untuknnya. Aku ingin kado yang
paling special yang akan ku berikan padaya,bukan hargannya tapi artinya dan
unik. “sanryss…..” yaa suara manda yang lagi lagi membuat pandangan mataku ter
alih ke jendela. “rys,gue capej banget nih habis eskul fotography. Gue titip
kamera gue ya,mau ke pujas dulu,haus..” katanya dengan nada ngos-ngosan dan
kemudian meletakkan kameranya di samping laptopku. “gue pinjem ye?” teriakku. “iyaa terserah”
balasnya . ku ambil kamera dslr yang berada tepat di sebelah laptopku “ oke,gue
mau cari objek” ku langkahkan kakiku menuju ke depan kelas untuk mencari objek
pemotretanku. Bunga dandelion yang tumbuh di taman kelasku rupanya menarik
perhatianku untuk ku jadikan objek,ku cari posisi yang pas untuk memotret dan
cahaya serta tampilan yang bagus. “ yah ini udah pas” natinku dalam hati. Jari
telunjukku bersiap untuk membidik foto,tapi terdengar suara hentakan bola yang
menyentuh lantai. “pasti itu yuavki” batinku. Tanpa mempedulikan yuavki lewat ,aku
segera membidik sasaranku. Yaa aku mendapatkan yang ku inginkan,foto bunga
dandelion yang indah,aku kembali teringat dengan yuavki yang tadi seertinya
sudah keluar dari kelasnya. Sesegera mataku mencari sosok yang sangat igin ku
lihat. Mataku menangkap sosok orang yang sedang bermain bola basket tepat
berada di depanku tapi jaraknya lumayan jauh. Seseger aku menepatkan kamera
dslr ke hadapanku dan bersiap membidik sosok tersebut beberapa kali,beberapa
foto telah ku ambil sebelum sosok itu pergi menghilang ke arah lapangan yang di
batasi oleh lab biology. Entah senyumanku mengembang seketika,perasaan damai
menyelimuti hatiku. Ku lihat hasil jepretanku,ada 6 foto yuavki yang sedang
mendribbel bola disitu dengan gaya yang berbeda. “yaampun keren banget.”
Batinku dalam hati. Rasanya aku yak ingin mengalihkan pandanganku ini kemanapun
selama foto yuavki berada di depanku. Goresan alam yang indah dengan sinar
matahari sore yang berkilauan dengan wajah bagaikan ujung pisaunyang tajan
membuatku terlena melihatnya. Yuavki,wajahnya yang seperti kaisar di dinasti
ming dengan gayanya yang khas mengangkat dahinya seperti berwibawa dengan jam
hitam swiss army dan sepatu hitam ber merk puma itu selalu terlihat cool di
hadapan umum. Tatapan matanya yang tajam bagaikan burung elang dan garis
wajahnya yang tegas membuatku sulit untuk melupakan guratan indah itu. Setelah
beberapa menit aku memandangi fotonya aku sadar manda meninggalkanku lama
sekali disini,ku putuskan untuk menemuinya di pujasera,lagipula perutku juga
sedang lapar. Segera aku beranjak membereskan laptop dan mengemasi barang
barangku ke dalam tas. Dengan kamera yang masih menggantung di leherku aku
berjalan menuju kea rah pujasera melewati lapangan,berharap bisa melihat yuavki
yang sedang latihan basket. nampaknya di lapangan utama sedang di adakan acara
ulang tahun salah satu siswa,aku melihat ivanka disana “rupannya ivanka yang
ulang tahun” batinku dalam hati. Sejenak pandanganku menangkan yuavki sedang
berjalan mendekati ivanka denga bingkisan yang di sembunyikan di belakang
pungungnya. Aku tertarik melihat momen apa yang terjadi,yuavi sudah berada di
samping ivanka yang basah kuyup dan kotor karena di lempari roti tart,dan yang
terjadi adalah semua teman ivanka menyorai mereka berdua seola mereka seperti
sepasang kekasih yang salah satu di antara mereka sedang memberikan kejutan.
Yuavki memberikan bingkisan yang ada di belakang punggugnya sejak tadi kepada
ivanka,senyum manis mengembang di wajah mereka yang diiringi sorakkan dari
teman-teman ivanka. Entah rasa apa yang sedang ada di hatiku,senyuman pahit
menghiasi bibirku dan perasaan sesak menyiksa dadaku,ku palingkan perhatianku
dari momen itu dan meranjak dengan langkah seribu kea rah pujasera menemui
manda.
*11
Hari ini ivanka
ulangtahun tapi betapa bodohnya aku kenapa sampai bisa meninggalkan kado ivanka
di kelas. Memang kado itu tak berharga mahal. Aku hanya memberikannya boneka
teddy bear kecil berwarna coklat,sengaja aku memberikannya ukuran yang hanya se
kepalan tangan orang deawasa ini agar dia bisa membawanya kemanapun. Aku
tersenyum sendiri ketika memikirkan makna kado yang kuberikan untuknya. Ku
dribble bola basketku menuju ke kelas tuanpa memperhatikan jalan,dan ku ambil
kado itu di loker mejaku. Yaaa kado ini sangat berharga bagiku,ku harap ivanka
mau menerimanya. Kado merah muda dengan motif teddybear ini ku bawa dengan
hati-hati di dalam bungusan paper bag coklat. Hanya perasaanku saja atau memang
benar ada orang yang sepertinya memotretku dari arah taman saat aku menderibble
bola kasket kembali kea rah lapangan. Disana sudah ada ivanka yang di jahili
teman-teaman paduan suaranya dengan di lempari kue dan air yang di siramkan ke
arahnya. Ku jatuhkan bolah basketku dan perlahan namun pasti aku berjalan ke
arah ivanka yang kemudian di iringi sorakan dari teman temannya,senyuman
mengembang di wajahku. Ku berikan paperbag yang daritadi ku sembunyikan di
balik badanku dengan sambutan sorakan yang semakin riuh,pipi ivanka memerah
menerima hadiah yang ku berikan. Sekelebat aku melihat orang yang berlari dari
lorong sekolah,tapi ya sudahlah gak penting “terima terima” sorakkan teman
teman ivanka berubah menjadi nada yang semakin cepat dan membuatku bingung
dengan maksud mereka. “emang kamu nembak aku?” Tanya ivanka dengan senyumnya
yang khas. “kalau kamu nerima aku jadi pacar kamu aku nembak kamu sekarang”
jawabku sekenanya. Pipi ivanka semakin mera seraya ia menganggukkan kepalanya
yang artinya iya. Aku berlutut di depan ivanka dan memegang tangannya “will you
be my girlfriend?” pandanganku mengarah tepat di bola mata ivanka. ivanka
mengangkat kanganku perlahan seraya mengajaku untuk berdiri “yes I will”
jawabnya dengan nada pelan,sorak sorak teman nya mulai mengeras lagi. Dan sejak
saat itu aku resmi menjadi pacar ivanka. entah aku bermimpi apa bisa menjadi
pacar ivanka.
*12
Sejak saat
itu yang ku tau sekarang yuavki adalah pacar ivanka,seharusnya aku tak boleh
begini,bahkan sekarang aku sudah menghapus line yuavki dari kontakku. Buakankah
aku bukan siapa siapanya yuavki? Ada apa denganku,harusnya aku tidak sebodoh
itu.
Semilir
angin menghempaskan airmataku yang jatuh di pipiku. Di pinggir lapangan ini
pula aku menyaksikan mereka memulai jalinan hubungan sebagai pacar. Ya orang
yang hanya datang sesahat membuatku senang bukan kepayang sekarang membuatku
sedih tanpa arti. Tapi yang sekarang ada di depanku hanya tim basket yang
sedang berlatih disana,dan untungnya hari ini yuavki tidak mengikuti
latihan,jadi aku dapat leluasa duduk di bangku taman pinggir lapangan ini.
Sejak ivanka dan yuavki pacaran aku memang semakin mencoba untuk tidak bertemu
yuavki,bahkan aku tidak ingin melihatnya. Oke sekarang aku ingat aku tadi
meneteskan air mata,segera ku usap pipiku dengan tanganku. “mau main basket?”
Tanya seseorang dengan menyodorkan bola basketnya. Aku hanya melemparkan
tatapan kosong kepadanya,itu mas ikbar. “aku gak bisa main basket” jawabku
pelan. Senyum manis mengembang di wajah mas ikbar,yang selama ini belum pernah
ku lihat sebelumya,karena aku dulu hanya fans jauhnya mas ikbar. “ayo aku
ajarin” ajaknya dengan santai. Aku naya terpaku melihat mas ikbar meuju ring
basket. “ayo” teriaknnya dari jauh untuk memanggilku. Akupun menuju kea rah mas
ikbar dan berdiri di sampinya. “ini bolanya pegang” mas ikbar menyodorkan bola
basketnya kepadaku. Aku hanya terdiam dan menatapnya dengan pandangan polos
“hahaha jangan di lihatin dong,gini cara pegangnya…….” Mas ikbar membetukan
tanganku yang dalaj memegang bola. “trus kalo mau lempar tangannya harus kayak
gini………” lanjutnya sambil membetulkan dan menepatkan tanganku untuk posisi siap
melempar. “kamu lihat kotak di atas ring itu yaa,focus..trus nanti kalau aku
bilang lempar kamu loncat terus lempar bolanya se kenceng-kencengnya” kata mas
ikbar dengan memegangi ke dua tanganku dari belakang seolah memelukku. Aku
hanya mengangguk sebagai jawaban. Huh rasanya ini bermimpi aku bisa sedekat ini
dengan mas ikbar. “lempar” mas ikbar
memberikan aba-aba,akuun meloncat sekuat tenaga dan melempar bola itu se
kencng-kencangnya,dan……………. ‘yes’ bola itu masuk ke dalam ring basket itu.
“yeeeeee…” teriakku semangat karena senang,baru pertama ini aku bisa memasukkan
bola basket ke dalam ring dengan satu tembakan. Akupun tertawa puas sangking
senangnya. Tak kusadari mas ikbar memperhatikanku yang sedang
berjingkrak-jingkrak tak jelas. Akupun sadar dan berhenti dengan senyuman yang
ke berikan kepadanya. “gimana?udah bisa kan.” Tanyanya dengan senyuman
manisnya. Aku hanya mengangguk bersemangat. “duduk dulu yuk disana sambil
minum” ajak mas ikbar menuju pinggir lapangan. Akupun mengikutinya dan duduk di
sebelahnya. “nih..” kata mas ikbar sambil menyudorkan se botol air mineral.
“makasih” kataku sambil mengambil air minum dari tangannya lalu meminumnya.
“gue tadi perhatiin lo di pinggir lapangan,kayaknya lagi sedih banget,yaudah
gue samperin.” Mas ikbar memulai pembicaraannya degan sorot mata yang mengarah
ke tengah lapangan. Aku tidak menjawab apapun karena aku tak biasa menanggapi
omongan orang. “emangnya lo lagi sedih kenapa?” tannyanya. “lagi ke inget
sesuatu aja” jawabku singkat. “haha pasti gara-gara pacar kan” katanya santai.
Akupun melihatnya sengan padangan seakan aku tak ingin ia menanyakan itu lebih
lanjut.”bukan,bukan pacar” jawabku singkat. “hehe okedeh” jawabna singkat
seakan mengerti makna tatapan mataku. Akupun mengarahkan pandanganku kea rah
jam yang ada di tanganku. “sudah jam 5 gue mau pulang dulu” pamitku kepada mas
ikbar dan berdiri mengambil tas. “lo pulang naik apa?” tanyanya. “naik angkot”
jawabku “gue anter ajaya?sudah mau malem,anak cewek bahaya naik kendaraan umum
malem malem.” Tawarnya dengan wajah memelas. Aku hanya diam sambil menatapnya
ragu. “tenang kalo gue anterin aman kok,gak usah takut” katanya meyakinkanku
sambil melemparkan seutas senyum di wajahnya. Akupun mengangguk tanda
mengiyakan. Mas ikbarpun beranjak dari tempat duduknya dan mengambil tas dan
sweaternya. “ayo” ajaknya. Mas ikbar mulai memakai jaket nike biru dongkernya
dan membuka kunci mobil outleander sport miliknya yang di parker di parkiran
depan sekolah. “ayo naik” mas ikbar membukakan pintu untukku,aku merasa sangat
istimewa di perlakukan sebagai cewek. Ya mungkin ini juga pengalaman terbaikku
dan paling indah. Selama di perjalanan mas ikbar banyak sekali menceritakan
sesuatu dengannya dan kurasa orang itu emang seru kalo udah kenal walaupun
kelihatannya dari jauh sombong banget.aku juga sempat bertukar pin bbm dengan
mas ikbar sebelum aku pulang sampai di rumah dengan selamat di antar menggunkan
mobil oautleander sport putih itu.
*13
Semalaman ku
habiskan dengan perbicanganku melalui chat dengan bbm. Mas ikbar,iya mas ikbar
yang dulu pernah ku kagumi waktu kelas 10. Rasanya memang ganjil sekali pertama
aku bisa dekat dengan yuavki dan kini dengan mas ikbar yang 2-2nya tak ku kira
akan bisa mengenalnya dekat. Aku sadar aku tak selevel dengan mereka,jadi aku
sadar diri kalau seandainya mereka tak akan menjadi pacarku. Belajar dari
pengalaman,mendung belum berarti akan datang hujan yang artinya walaupun sudah
kenal dekat belum berarti dia suka sama aku apalagi jadi pacar,sepertinya aku
memang trauma dan akan lebih tau diri lagi. Yaa yuavki dan delango yng
membuatku trauma,dan sekarang au tidak ingin mempunyai hati lagi,maksudku tak
ingin mudah jatuh cinta atau aku tak mau punya cinta lagi.
Mas ikbar,
Nandra ikbar yumna kapten tim basket putra sma 16 dengan nomor pungung 12 ini
memang tampan dengan postur tubuh tinggi tegap dan kulitnya putih bersih
membuat semua mata tertuju padanya saat memegang bola basket di lapangan
basket. wajah oriental dengan dagu yang di atas persis seperti raja-raja
dynasty ming membuat banyak temanku juga terlena melihatnya. Entah rasanya
sekarang aku kehilanagn nafsuku menyukai cowok ganteng. Inilah trauma hufttt.
Semalaman aku membicarakan topic seputar makanan dengan mas ikbar,dan risoles
mayo isi lengkap yang menjadi topic menarik kami,mas ikbar berjanji kapankapan
ia akan membawakanku risol mayo itu.
“rys,nelamun aja. Lihat tuh hp lo ada telfon di diemin aja” hetakan
manda membuatku tersadar dari lamunanku dan melihat kea rah hpku. ‘mas ikbar’
batinku dalam hati,ngapain mas ikbar nelfon aku,aku masih melihati hpku tanpa
ada niat untu mengangkat telfon dari mas ikbar. “gak di angkat sih?eh pulang
bareng siapa?” Tanya manda sambil memutar-mutar kunci motor di jarinya. “ntar
gue mau pulang sendiri,gue mau main laptop di taman dulu” jawabku santé. “yaudah
gue pulang dulu yaa manda berpamitan kepadaku dan meninggalkanku sendiri di
kelas. Aku pun membereskan barang barangku dan bersiap di lapangan,3 panggilan
tak terjawab dari mas ikbar dan aku lihat ada satu pesan dari mas ikbar.
From : mas
ikbar
Rys,aku lagi
latihan basket di GOR,aku harap kamu belum pulang. Soalnya aku mau ngasih tau
sesuatu,aku tunggu di GOR ya.
Membaca sms
dari mas ikbar akupun langsung berpikir,kalau ada yuavki gimana yaa? Tapi
ngapain juga aku mikirin dia.
To : mas
ikbar
Oke aku kesana
sekarang mas. Ntar aku tunggu di depan GOR.
Akupun
menuju ke Gor dari depan pntu gor aku melihat tim basket sedang berlatih
basket. taka da keberanian sama sekali di dalam hatiku untuk pergi ke dalam
gor,karenaa…ada yuavki. Aku menunggu di depan gor yang di depannya tepat
parkiran mobil sma 16,disitu ada mobil outleander sport putih yang
mengantarkanku kemarin. “sudah lama nunggunya?” Tanya seseorang dari belakang.
Ku balikka badanku dan perlahan melihat ke atas dimana arah suara itu berasal.
Mas ikbar,tepat di belakangku sedang berdiri sambil menyembunyikan kedua
tangannya di belakang. Perlahan ia menepatkan dirnya untuk duduk di sampingku.
“ada apa mas?” tanyaku polos. “kamu mau ini?” mas ikbar menyodorkan se kotak
risol mayo yang masih hangat di hadapanku. Senyumku mengembang seketika. “haha
yang tadi malem aku cuman bercandanda mas,kok di bawain beneran” tawaku lepas
seketika,mas ikbar tersenyum manis melihatku. “ini risolnya di anggurin malah
ketawa,aku kasih kucing nih risolnya.” Nada mas ikbar menggoda “haha jangan
dong” jawabku sekenanya. “yaudah ini dimakan,apa perlu aku suapin?” goda mas
ikbar,entah sejak kapan bahasa panggilannya mulai Aku-Kamu. “sini aku makan
sendiri aja” aku mengambil risol mayo dari kotak yang di bawa mas ikbar. Risol
mayo memang enak,apalagi lagi hangat kayak gini,rasanya aku lupa apapun kalo
sudah makan risol mayo. Tiba-tiba aku mendengar suara mas ikbar tertawa,akupun
segera menyadari bahwa daritadi mas ikbar memperhatikanku. “hahah lihat nih
cemot semua mayonaisenya.” Mas ikabr mengusap pinggir bibirku lembut,entah
sepertinya aku salah focus saat itu,aku merasakan moment itu sangat istimewa.
Yaa sepertinya aku salah tingkah sendiri saat mas ikbar selesai mengusap
pinggir bibirku. Dan lagi lagi mas ikbar sepertinya mengerti bahasa tubuhku.
“hey kamu kenapa” Tanya mas ikbar sambir tertawa “apaan sih daritadi di
ketawain” kataku judes. “haha jangan marah toh dek,cuman becanda” kata mas
ikbar seraya melongokkan wajahnya ke arahku dengan senyum yang menghiasi
wajahya. “hahahaha” tawaku lepas seketika melihat wajah mas ikbar yang seperti
itu. “uhkan kamu sekarang yang ketawa,nyebelin deh” kata mas ikbar sambil
tertawa kecil.
*14
Cewek di pinggir lapangan kemaren lucu,wajahnya yang Nampak
sedih dengan tatapan kosong melihat lapangan membuatku tertarik untuk
menghiburnya kemaren sore. Selain main basket apalagi yang ku bisa,ku sodorkan
bola basket kepadanya dan mengajakkya untuk bermain basket walaupun aku tak
mengenalnya sama sekali. Ternyata cewek itu tak bisa main basket,haha lucu
sekali bukan,ternyata ada orang yang tidak bisa memainkan permainan bola yang
popular ini. Pandangan mata yang polos melihatku kemaren tak bisa aku lupakan
begitu saja. Tadi malem aku berbincang dengannya dengan chat,yaa dia emang seru
kalo udah senang,dan topic tadi malem adalah risol mayo,sepertinya dia
menyukainya. Hari ini ku bawakan risol mayo dengan isi paling enak dan
kubawakan dengan cinta haha apaan sih aku ini. Sejenak aku melihat ke arah hpku
yang ku taruh di tribun pinggir lapangan ,menunggu jawaban pesan dari
sanrys,yaa namanya sanrys nama yang lucu. Bahkan aku tidak bisa berhenti
memikirkan nama itu di pikiranku walaupun saat ini aku sedang latihan basket
sekalipun. 30 menit berlalu dan sekarang waktunya istirahat untuk latihan hari
ini,aku sesegera melihat menuju ke tribun untuk mengambil minum dan istirahat
sejenak. “capek bang?” Tanya seseorang di sampingku. “kagak,lo kali yang capek.
Colon kapten gak boleh gampang capek bro” kataku sambil menepuk bahunya,cowok
berbadan lumayan tinggi dan skil basketnya lumayan ini memang ku jagokan untuk
menjadi kapten timbasket pengantiku,yuavki. “apaan sih bang,kalo gue jadi
kapten besoknya gue takut gak bisa jadi kayak lo bang.” Jawabnya “lo pasti bisa
lebih baik dari gue lah ki” jawabku sekenanya. “bang..” panggil yuavki lirih.
“hemm” jawabku sambil menenggak air minum “bang lo kan keren,tim
basket,cakep,lumyan pinter dan yang gue kagum dari lo itu low profile bang. Tau
gak sih bang,banyak cewek yang tergila-gila ama lo di sekolah ini,tapi kenapa
lu cuekin mereka semua?” Tanya yuavki panjang lebar. “hah?oh ya? Hahah bukannya
yang lagi lo omongin diri lo sendiri ya?” jawabku sambir tertawa kencang.
“bang,gue serius,kenapa lo bisa cuek sama cewek-cewek yang suka ama lo sih?”
Tanya yuavki lagi.pandanganku menangkap sesosok cewek berkerudung sedang duduk
di depan gor,ku rasa itu sanrys karena tas merahnya yang ia pakai kemarin masih
ku ingat modelnya. “karena mereka sama aja,cuman ngejar gue gara-gara fisik
atau kemampuan gue,gak ada yang beneran tulus dari hati. lo tau, gue gak suka
cewek yang cantik atau apalah bakatnya, ,yang gue mau cewek apa adanya,yang
bikin penasaran,lihat bro cewek itu” tanganku menunjukkan kea rah sanrys duduk.
“cewek unik yang masih polos,di saat semua cewek suka sama gue,ngeliatin
gue,dia justru cuek,aneh kan? Dan itu yang buat gue tertarik sama dia,wajahnya
emang gak cantik,tapi ketulusannya terpancar dari dalam. Lo mesti cari cewek
yang kayak gitu bro” lanjutku,dan aku segera bergegas menghampiri sanrys.
*15
Peluhku menetes seiring pantulan bola basket yang ada di
anganku,hari katihan basket yang meneyenangkan besama all tim basket sma 16.
Disini semua anak yang berbakat memainkan si kulit bundar yang berwarna orange
dan bisa memantul ini berkumpul dan ujuk bakat,bang ikbar salah satunya. Anak
kelas 12 sma ini sangat jago sekali memainka bola basket,ia salah tau figure
yang sangat ku kagumi disini. Badannya yang tegap tinggi dan skill yang ia
miliki cocok menjadi kapten tim basket sma 16,dia tak banyak bicara,tapi juga
seorang yang sangat seru. Ku sebut kepribadiannya sangat low profile,tak pernah
sombong dan tak pernah mengagungkan kedudukannya sebagai kapten tim basket. aku
sangat mengagumi sosok bang ikbar,fisiknya yang bagus dan tampan tapi cuek
bagaikan ladies killer membuat semua cewek terpaku padanya saat ia berlaga.
Tapi yang aku heran dari dia kenapa bisa ia tak punya pacar hingga saat
ini,padahal hampir semua cewek yang melihatnya tak pernah mengedipkan matanya
sekalipun. Rasa penasaranku tentang bang ikbar tak pernah habis dan mungkin
akan selamanya begitu. “udah 30 menit nih bro,istirahat dulu” teriak pelatihku
dari tribun penonton. Dan semua anak basket mulai duduk di tribun dan
beristirahat. Bang ikbar ada di sebelahku sedang meminum air untuk memuaskan
dahaganya. “capek bang?” Tanyaku seraya memulai pembicaraab “kagak,lo kali yang
capek. Calon kapten gak boleh gampang capek bro” kata bang ikbar sambil menepuk
bahuku. “apaan sih bang,kalo gue jadi kapten besoknya gue takut gak bisa jadi
kayak lo bang.” Kataku sambil mengerutkan dahiku,entah kenapa bang ikbar bisa
berkata seperti itu. “lo pasti bisa lebih baik dari gue lah ki” kata bang
ikbar “bang..” panggil ku lirih,aku
bermaksud untuk menanyakan rasa penasaranku yang terus tertimbun. “hemm” jawab
bang ikbar sambil menenggak air minum
“bang lo kan keren,tim basket,cakep,lumyan pinter dan yang gue kagum dari lo
itu low profile bang. Tau gak sih bang,banyak cewek yang tergila-gila ama lo di
sekolah ini,tapi kenapa lu cuekin mereka semua?” Tanyaku pajang lebar “hah?ohya?hahaha
bukannya yang lagi lo omongin diri lo sendiri ya?” jawab bang ikbar sambil
tertawa kencang,benarkan apa yang aku pikirkan bang ikbar itu orangnya low
profile bahkan ia tak menyadari seberapa keren dia. “bang,gue serius,kenapa lo
bisa cuek sama cewek-cewek yang suka ama lo sih?” Tanyaku lagi dan kali ini
dengan suara serius.“karena mereka sama aja,cuman ngejar gue gara-gara fisik
atau kemampuan gue,gak ada yang beneran tulus dari hati. lo tau, gue gak suka
cewek yang cantik atau apalah bakatnya,yang gue mau cewek apa adanya,yang bikin
penasaran,lihat bro cewek itu” tangan bang ikbar menunjuk kea rah depan Pintu
Gor yang disana sepertinya ada cewek berkerudung duduk membelakangi pintu Gor.
“cewek unik yang masih polos,di saat semua cewek suka sama gue,ngeliatin
gue,dia justru cuek,aneh kan? Dan itu yang buat gue tertarik sama dia,wajahnya
emang gak cantik,tapi ketulusannya terpancar dari dalam. Lo mesti cari cewek
yang kayak gitu bro” lanjut bang ikbar lalu pergi meninggalkanku untuk menemui
cewek itu. Aku masih terpaku disitu dan melihat keakraban bang ikbar dengan
cewek itu. Aku penasaran siapa cewek yang bisa naklukin bang ikbar.
*16
Hujan deras mengguyur daerah Surabaya dan sekitarnya,termasuk
sekolahku,pelajaran di hentikan karena guru tidak bisa pergi ke kelas-kelas
untuk mengajar,ini salah satu yang ku suka ketika hujan. Hatiku terasa tenang
dan damai ketika hujan seakan semua masalahku hilang di hanyutkan oleh air yang
jatuh dari langit. 15menit lagi bell pulang segera berbunyi tapi satu persatu
teman temanku sudah meninggalkan sekolah,sepertinya hanya aku saja yang tak
ingin meninggalkan sekolah saat ini. Aku keluar untuk menyentuh tetesan air
huja di depan kelasku,udaranya begitu sejuk dan dingin,inilah yang namanya
kedamaian,ku pejamkan mataku sejnak untuk menghirup dalam dalam udara dingin
ini dan kurasakan ketentraman di hati. “gak takut basah rys..” suara itu berada
di dalamku dan membuatku membuka mataku untuk melihatnya. “mas ikbar” aku
sedikit kaget mas ikbar pergi ke kelasku. “baju kamu basah tuh kena hujan” kata
mas ikbar dengan senyumnya yang khas. “gak masalah mas,aku pingin hujan-hujan
malahan,aku suka hujan,banyak air,banyak ketenangan,udaranya yang dingin bisa
bikin aku ngelupain semua masalahku.”kataku sambil memejamkan mataku dan
menghirup udara hujan yang dingin. “ah puitis kamu” kata mas ikbar lalu menarik
tanganku ke arah taman. “gimana?udah ngerasa lebih bahagia lebih kena banyak
air dari hujan” kata mas ikbar sambil tersenyum lebar. Mataku terbelalak dan
menikmati guyuran air hujan. “mas ikbar gak takut sakit kena ujan?” tanyaku
kepada mas ikbar. “asalkan sama kamu aku gak bakalan ngerasa sakit.”kata mas
ikbar sambil melihat ke arah mataku. Entah aku merasa malu dengan kata-kata
bang ikbar “hahaha apaan sih mas” kataku sambil mengusap wajah bang ikbar
dengan halus lalu berlari meninggalkan mas ikbar. “ayo mas kejar aku kalo bisa”
teriakku kepada mas ikbar yang masih berdiri dengan senyumannya melihatku.
Akupun segera berlari sejauh mungkin “awas yaa aku tangkap kamu” kata sam ikbar
yang kemudian berlari mengejarku. Jantungku berdegup kencang,merasakan adrenali
yang mengalir,aku berusaha agar tidak sampai tertangkap mas ikbar,suasana di
sekolah saat itu tampak sepi karena sepertinya semua siswa disini sudah pulang.
Sepertinya bang ikbar cepat sekali mengejarku,akupun berusaha menghindar,suara
tawaku dang bang ikbar berpadu,entah di hatiku hanya ada rasa bahagia dan
seru,akirnya bang ikbar berhasil menangkapku. Tangannya melingkar di pigangku
dan seakan tak mau melepaskanku,semakin aku berusaha untuk melepaskannya
semakin eratpula gengamannya,aku seperti di peluk bang ikbar,degup jantungnya
bahkan bisa ku rasakan karena dadanya menempel di pungunggku. “ketangkep kan”
kata mas ikbar dengan senyumnya yang manis dan masih merangkulku. “ahhahaha ah
curang” kataku sambil mencba melepaskan diri dari mas ikbar. “kamu sih
kecil,jadi mudah di tangkep,lihat badanku aja bisa nutupin badanmu” kata mas
ikbar dengan nada mengejek dan tetap tak melepaskan tangannya “ah nyebelin”
kataku jutek . “hahaha ciee ngambek” mas ikbar tertawa lepas dan mengelus
kepalaku lembut dengan pipinya. Entah aku merasa pipiku merah,ini moment yang
tak akan aku lupakan.
*17
“Ya ampun hujan,kenapa harus hujan di saat yang gak tepat
kayak gini sih,gimana gue mau beresn buat persiapan tm akbar 2 besok,tm besok
agendanya penting pula” umpatku dalam hati sambil meremas botol minum yang
isinya sudah ku habiskan tadi. Hujan di luar sangat deras sekali,teman temanku
sudah mulai pulang bahkan sebelum bel berbunyi dan saat ini sekolahku nampaknya
sudah kosong. Aku beranjak untuk meninggalkan kelas dan segera menuju ke ruang
osis untuk menemui kape yang sudah menungguku sejak tadi. Samar samar ku dengar
orang sedang bercanda di tengah hujan,suaranya berasal dari taman tengah. Aku
tertarik melihat suara itu dank u putuskan untuk pergi ke ruang osis melalui
jalan yang melewati taman. Aku melihat bang ikbar sedang berlarian mengejar
cewek berkerudung yang tingginya sepertinya hanya separuh lebih sedikit tinggi
bang ikbar,ya cewek itu munggil dan terlihat bahagia sedang bermain kejar
kejaran dengan bang ikbar. Sepertinya cewek itu cewek yang kemaren di depan gor. “cewek itu
beruntung banget dapet bang ikbar” gumanku dalam hati,tergurat senyum tipis di
bibirku seolah aku ikut merasaan kebahagiaan di moment itu. Setelah beberapa
kali cewek itu menghindar dari bang ikbar akirnya cewek itu tertangkap,bang
ikbar merangkulnya dengan tangan yang meligkar di pingang cewek itu,wajah bang
ikbar sumringah dan cewek itu tertawa lepas,sepertinya bang ikbar tak mau
melepaskan pelukannya,aku menangkap raut wajah cewek itu,senyum yang ada di
bibirku sekarang menjadi datar,etah hatiku rasanya menjadi berkabut seketika.
Cewek itu sanrys…………… entah kenapa hatiku menjadi seperti ini,bukankah pacarku
ivank bukan sanrys?kenapa aku marah melihat mereka berdua? Aku segera
melangkahkan kakiku kea rah sekre osis dengan perasaan campur aduk dan bertanya
Tanya pada diriku sendiri,kenpa aku se aneh ini?
*18
Latihan basket kali ini ku awali dengan senyumanku yang
mengembang di bibir. Walaupun semalam aku demam tinggi tapi aku tak pernah
menyesali hal itu,ya itu semua gara gara kemarin aku menghabiskan waktu pulang
sekolahku dengan sanrys untuk berhujan-hujan ria. Yaa cewek itu emang lucu,dan
itu yang bikin gue tertarik sama dia,dari awal bahkan saat gue lihat pancaran
matanya aja gue udah suka sama dia. Gue ngerasa ada yang aneh sama diri
gue,bukannya milih cewek yang cantik kayak mareta malah lebih tertarik sama
cewek yang biasa biasa aja. Perasaan sayangku mulai tumbuh perlahan kepada
sanrys,bersama dia hidupku jadi penuh warna,saat sama dia hidupku di penuhi
kebahagiaan dan suka cita,keceriaan dan kepolosan. Gor yang masih sepi ini
terasa ramai karena suara sanrys terus berputar di piiranku. Yaa sanrys
sekarang telah menguasai pikiranku. Bahkan walaupun badanku terasa sakitpun
jika ada dia semuanya akan teras menjadi menyenangkan dan asik. Seperti halnya
tadi malam walaupun aku demam tinggi dan memerlukan tidur yang cukup tapi aku
masih tetap saja chat dengan sanrys ampai larut malan,dan anehnya itu yang
membuat semangatku dan membuat tubuhku kembali segar di pagi harinya. Senyumku
lagi lagi mengembang Karen memikirkan sanrys. ‘dup dup dup’ dentuman bola basket
itu membuatku mengarahkan pandanganku kea rah suara itu berasal. Yuavki sedang
mendribbel bola basket dengan tangannya. “gak tm osis ki?” tanyaku kepada
yuavki. Yuavki berhenti mendribbel bola dan memegang bola itu. “habis ini
bang,masih persiapan,gue mau latihan dulu. Ntar gue ijin ya bang” jawab yuavki
sambil berjalan mendekatiku. “kenapa bang wajahnya sumringah gitu?” Tanya
yuavki sambil melonggokkan wajahnya ke arahku. “gapapa ki,gue lagi seneng”
jawabku singkat. “ohya di depan ada sepeda siapa bang?” tanyanya lagi. “sepeda
gue ki,hari ini gue bawa sepeda ke
sekolah.”kataku dengan senyuman tipis di wajahku. “hah?mobil lo kemana bang?”
Tanya yuavki heran. “ah udahdeh banyak nanya lo,latihan yuk” kataku mengalihkan
pembicaraan dan beralih untuk berlatih basket dengan yuavki. Mungkin hanya 20
menit aku berlatih dengan yuavki karna ia harus pergi mengikuti tm akbar untuk
penats seni. Sedangkan aku menunggu dengan penuh harap tm itu akan segera
selesai.
*19
Hari yang cerah ini menandakan kesibukanku yang padat hari
ini,mulai dari sekolah latihan basket dan tm akbar yang ku ikuti nanti. Yaa
ungkin aku di takdirkan untuk menjadi anak sibuk. Hahah apaan sih aku ini.
Dengan santai ku dribble bola basketku menuju keg or sma 16,seperti biasa untuk
latihan basket,tapi sepertinya hari ini aku tidak bisa berlama lama karena
harus mengikuti tm akbar. Ku lihat sepertinya ada sanrys duduk di pinggir tama
di depan gor sambil membaca buku dan
memasang earphone di telingannay. Aku melihanya sejenak dengan harapan semoga
ia ikut tm akbar nanti. Tapi kenapa aku berarap seperti itu?. Pandanganku ku
alihkan dan mencoba focus untuk kea rah gor. Di depan gor sepertinya ada
seseorang yang sengaja memakirkan sepeda nya disaba,sepeda lipat polygon warna
kuning keemasan dan putih. Ah itu tidak penting. Kembali ku dribble bolaku
untuk masuk ke dalam gor. Disana sudah ada bang ikbar yang duduk sendirian
dengan guratan senyum di wajahnya. Tibatiba bang ikbar memalingka pandangannya ke arahku. “gak tm osis ki?”
Tanya bang ikbar kepadaku. Aku berhenti mendribbel bola dan memegang bola itu.
“habis ini bang,masih persiapan,gue mau latihan dulu. Ntar gue ijin ya bang”
jawab jawabku santai sambil berjalan mendekatinya. “kenapa bang wajahnya
sumringah gitu?” Tanyaku dengan nada penasaran. “gapapa ki,gue lagi seneng”
jawab bang ikbar singakat. Sejenak aku teringat moment kemarin di taman
sekolah,aku masih merasa aneh kenapa aku bisa merasakan tekanan di dadaku yang
begitu sesak “ohya di depan ada sepeda siapa bang?” tanyanku lagi. “sepeda gue
ki,hari ini gue bawa sepeda ke
sekolah.”kata bang ikbar dengan senyuman tipis di wajahnya. “hah?mobil lo
kemana bang?” Tanyaku heran. “ah udahdeh banyak nanya lo,latihan yuk” bang
ikbar memotong pembicaraan dan mengajakku berlatih basket rasanya itu pasti
berhubungan dengan sanrys tapi apaa?aku semakin curiga dan entah kenapa aku
jadi memikirkan sanrys. 20 menit beralu dan aku ijin untuk pergi ke tm akbar.
Aku segera berganti baju dan mendatangi tm. Disana sudah ada beberapa panitia
pensi. Mataku mencari kemana mana,mencari sosok yang selalu ku tunggu,sanrys.
Pandanganku menatap kea rah pojok dan tepat di sebelah kipas aku melihat sosok
cewek berkerudung dan akupun mencoba untuk mendekatinya. Ternyata itu benar dan
itu sanrys. “rys….” Panggilku kepada sanrys. Akupun duduk di bangku sebelah
sanrys yang masih kosong. Sanrys menundukkan wajahnya dan tak menjawab apapun.
“rys,kamu marah sama aku?” tanyaku dengan nada memelan . wajahnya yang semula
menunduk kini berani melihatku. Matanya nanar seperti menunjukkan sorot mata
kecewa. Senyuman tipis mengihasi bibirnya “nggak kok…” jawabnya singkat.
“tapiii…….” “ki,sini,bantuin perlengkapan di sini..” panggil kape,belum sempat
aku menanyakan yang lebih lanjut dengan sarys kape sudah menark tanganku dan
mengajakku pergi. Aku masih tak rela meninggalkan sanrys akupun masih
melihatinya ,sedangkan ia memalingkan pandangan matanya.
*20
“Sepertinya hari ini akan hujan lagi” batinku dalam hati
seraya melihat ke luar jendela kelas. Semilir angin menerpa wajahku, yaa berasa
tenang seperti biasanya. “cieee ivanka….ada yuavki tuh di depan. Kayaknya mau
ngapel deh….” Teriak seorang temanku yang berada di depan pintu. Sontak aku
menolehkan wajahku dan melihat keberadaan yuavki disana. Sedangkan ivanka tidak
mempedulikannya dan masih asyik dengan hpnya. Aku hamper lupa bahwa aku se
kelas dengan ivanka,ya seperti biasanya aku berlaga cuek dengan keberadaan
yuavki disana. Walaupun sesesak didadaku dan perasaan seperti rasa cemburu di
hatiku. Aku berusaha tak peduli,tapi rupanya yuavki sedang memasuki kelasku dan
memberikan sepotong kertas kepada fia,ketua kelasku. Iapun lantas pergi tanpa
mempedulikan ivanka. “panggilan buat panitia pensi,nanti jam 3 sore ada tm
akbar.” Teriak fia didepan kelas. Selang waktunya lama sekali dengan pulang
sekolah,akupun bingung harus melakukan apa untuk menunggu tm itu di mulai tapi
tenang,untung ada sahabatku manda. Dan
tak lama setelah fia mengumumkan itu bel pulang sekolah berbunyi. “rys,ntar gue
ada persiapan lomba fotography jadi ntar gue ijinin yaa gak bisa ikut tm” yaa
hal yang tak ku inginkan unstru telah terjadi. Sunggu ini menyebalkan. Aku
hanya mengangguk berat mengiyakan permintaan manda. “yee kamu emang sabahatku
paling baik rys..gue pergi dulu yaa” kata manda dan kemudian ia meninggalkanku.
Akupun segera berberes dan keluar dari kelas. Berjalan tanpa arah seperti bunga
dandelion yang tertiup angin. Aku melihat di sekeliling lapangan anak osis
masih sibuk untuk menyiapkan tm akbar. Akupun tidak tahu harus kemana dan
akirnya ku putuskan untuk duduk di bangku taman depan gor. Ku ambil novel di
tasku dan ku letakkan tasku disebelah tak lupa ku pasang earphonku di telinga.
Tidak terasa waku yang kulalui disini berjalan begitu cepat dan waktu
menunjukkan bahwa 5 menit lagi tm akan di mulai. Akupun segera bergegas menuju
tempat tm. Disana sudah ada beberapa panitia yang kemaren mendaftar di tm akbar
perdana. Ya,tempat duduk favoritku,di pojok di depan kipas. Akupun segera pergi
dengan secepat kilat agar tempat duduk itu tidak di duduki oleh orang lain,rasa
bangga tersendiri ketika aku mendapatkan yang kamu mau ahaha. Dari kejahuan aku
melihat sepertinya ada yuavki disana. Dan sepertinya atau hanya perasaanku saja
ia mendekat ke arahku. Tapi sepertinya itu bukan ilusi,ia mendekat dan duduk di
sebelahku. “rys….” Panggilnya lirih di sebelaku. Aku hanya berdiam dan
menundukkan kepalaku seolah itu hal yang tak penting,entak aku seperti memendam
rasa kecewa yang terangat sangat kepada yuavki. Bahkan aku tak sangunggup
menatap mtanya.“rys,kamu marah sama aku?” Tanya yuavki dengan nada memelan
dengan kepala yang seolah ingin melihat wajahku. Akupun memberanikan melihat
wajah yuavki dan mengangkat kepalahku,memaksakan senyum di bibirku yang sangat
sulit di gerakkan untuk tersenyum. Aku menarik nafas dalam dalam dan
memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan yuavki dan menjaga suaraku agar ku
tetap terlihat biasa saja.“nggak kok…” jawabku singkat,untungnya suaraku tidak
bergetar seperti orang yang menahan tangis.. “tapiii…….” “ki,sini,bantuin
perlengkapan di sini..” panggil kape,belum sempat yuavki meneruskan kata
katanya kape menariknya untuk pergi dan yuavki masih tetap melihatku,akupun
segera memalingkan pandandanganku kea rah lain agar aku bisa menyembunyikan
raut wajahku yang kecewa ini.
Waktu menunjukkan pukul 5 sore dan tm akbar pada hari itu
selesai. Akupun egra bergegas menuju ke depan sekolah,mengecek hapeku untuk
menelfon ayahku. “rys pulang yuk” belum sempat aku menelfon ayaku aku mendengar
ada seseorang yang memanggilku dari arah gor. Yaa itu mas ikbar dengan jersey
basket yang masih di kenakannya menunggangi sepeda lipat dengan boncengan di
belakangnya. Dengan senyum yang sumringah mas ikbar menggayuh sepedahnya ke
araku,akupun terkejut dengan tindakan mas ikbar baru semalam aku membicarakn
tentang naik sepeda dengannya sekarang ia menaiki sepeda di sekolah. “pulang
yuk” ajak mas ikbar. Akupun tersenyum dan langsung duduk di boncengan belakang
“mas ikbar gak capek nganterin aku pake sepeda ke rumah?” tanyaku sambil
mengenggam jersey basket mas ikabar sebagai pegangan. “gak capek asalkan kamu
yang aku boncengin” kata mas ikbar dengan nada menggoda. “ah apaan sih
nyebelin…hahahah” kataku dengan nada jegkel karena di gombalin. Selama
perjalanan banyak sorot mata yang memandangiku dengan mas ikbar karena mas
ikbar yang masih menggunakan jersey basketnya,tapi mas ikbar terus mamancarkan
wajanya yang sumringah dan bahagia. Entah kenapa mas ikbar bisa se baik ini
kepadaku.
*21
Hiruk pikuk di ruang osis sudah biasa tapi aku merasa ada
yang kurang di hidupku. Aku masih membayangkan tatapan wajah itu,senyum yang
memendam sejuta kekecewaan. Bahkan orang yang ku bayangkan tidak ada hubungan
special di antara kami. Apa aku salah bila aku memikirkan sanrys? “eh ngelamun
ajalo” kaope menepuk pundakku dan duduk di sebelahku,aku masih acuh dengan
kedatangannya. “pee,gue salah gak sih?” tanyaku dengan nada lirin.”hmm salah
apa?” Tanya kape sambil membuka-mbuka proposal di tangannya. Aku hanyaberdiam
tak menjawab pertanyaan kape. Kape yang
merasa di kacangi karena pertanyaannya tak ku jawab kini melonggokkan
kepalahnya ke wajahku. “lo galau ki?” Tanya kape. “guee…..gue suka sama cewek
iitu……”kataku pelan. Kape sepertinya kaget dan menaruh proposal yang ada di
tangannya ke lantan. “suka sama siapa?bukannya lo udah punya pacar? Dan yang
gue tau dari dulu lo suka ivanka doang” nada kape penasaran. “lo gak selingkuh
kan?” Tanya kape lagi. Akupun kaget mendengar pertanyaannya dan menegakkan
badanku dan melihat kape dengan mata terbelalak “ya gak lah” kataku dengan
penekanan di nada ‘gak’ . “trus apa?” Tanya kape lagi. “pe,ayo ke ruang
kepsek..” belum sempat aku menjawabnya mbak kiki memanggil kape keluar. “oke
mbak,gue ke kepsek dulu ye” pamit kape kepadaku. Aku hanya mengangguk tanda
mengiyakan. Sepertinya aku merasa semakin buntu disini karena hanya berfikir
sendiri tanpa ada solusi. Aku beranjak keluar dari ruang osis dan pergi ke
lapangan untuk membuang kejenuhanku. Lapangan sekolah Nampak sepi seperti
biasanya karena sudah jam 4 sore disini. Aku mengambil bola basket tepat di
bawah ring dan ku dribble untuk mengambil posisi melempar. Ku arahkan bola agar
tepat jatuh ke dalam ring basket ‘kalau bola ini masuk,bang ikbar sama sanrys
gak jadian’ kataku dalam hati dank u lempar bola itu ke dalam ring
dan…………masuk. ‘yes’ kataku dalam hati sambil tersenyum tipis. Akupun segera
mencari bola basketku yang jatuh dari ring. Ternyata di sebelah pohon maja dan
di sebelah lorong sekolah. Aku menghampiri bola itu,aku melihat ada lngkah kaki
yang berjalan di depan bola itu,akupun melihat siapa yang lewat di itu. Cewek
berkerudung dan menjinjing laptop di tangan kirinya,sanrys. “rys……ambilin
bolanya dong” aku memanggil sanrys dengan nada yang hati hati. Sanrys menoleh
dan melihatku selama beberapa detik sebelum ia menjawab “males,jauh banget” dan
melanjutkan perjalanannya sampai ke depan parkiran sekolah yang terhalang
gedung komite. Aku masih terpaku melihat tingkah laku sanrys.
*22
Ku pejamkan mataku sambil berbaring di rumput taman yang
bersih dan hijau,mataku terasa silau meliht langit yang biru,tapi itu yang aku
sukai sejak dulu,dengan di temani mp3ku yang setia ku bawa kemanpun. Aku
melihat yuavki ketika aku menutup mana,ia tersenyum kepadaku,tapi aku merasa ragu
dengan senyumannya. ‘dreeet’ hpku bergetar membuat aku membuka mataku perlahan.
Ku lihat ke lahar hpku,siapa yang berani menggangguku. Ternyata pesan dari mas
ikbar,muka yang semula jengkel menjadi sumringah lagi.
Rys,aku di depan rumah kamu nih bawa bola basket,kemaren
waktu aku nganterin kamu di rumah aku lihat di deket rumah kamu ada lapangan
basket yaudah aku punya inisiatif main basket di situ sama kamu,keluar sekarang
dong udah lama nih nunggu hehe ;)
Akupun segera keluar rumah dan menemui mas ikbar yang menungguku di depan
rumah. Jersey basket sixteen dan sepatu basket ditambah senyumannya yang khas
siapa sih yang tidak ikut tersenyum juga melihatnya? “ayo main?” ajak mas
ikbar. “ayo” aku menerima tawaran mas ikbar dan langsung berjalan di sampinya.
Di tengah jalan aku bertemu dengan dani,cowok aneh yang suka aku dari pertama
masuk kelas 11,entah aku merasa ilfil banget ama dia. Pandangannya tertuju
padaku dengan pandangan yang tajam dan sepertinya tak suka melihat aku berjalan
dengan mas ikbar. Tapi aku tak peduli,buat apa aku peduli dengannya.
Sore itu ku habiskan dengan mas ikabar,ya seperti biasanya
mas ikbar tak pernah kehabisan cara untuk menghiburku.
Selamat pagi dunia,rahasanya hari ini bakalan indah dan
seru,yaa itu harapannku pagi ini. Aku melangkah dengan penuh semangat menuju ke
kelas,sampai di persimpangan kelas aku merasa ada yang ganjil,tapi mungkin itu
hanya perasaanku saja,aku terus melanjutkan perjalananku dan tiba-tiba………aku
terjatuh karena tersandung,aku meranggas kesakitan karena sepertinya kakiku
lecet. “ini rupannya pacarnya ikbar” kata seseorang dari belakangku “lemah
banget,jatuh gitu aja gak berdiri” kata seorang lagi. Akupun menolehkan
kepalaku ke belakang,lebih dari dugaanku,ternyata di belakangku ada 5cewek yang
mukanya garang seperti siap untuk menerkamku. “eh berdiri lo” kata seorang dari
merka dan seorang lagi menarik tanganku untuk berdiri. “eh lo tau lo udah
ngerebut ikbar dari kita,lo piker lo siapa?” Tanya salah seorang dari mereka
,belum sempat aku menjawab salah satu dari mereka bertanya lagi “lo piker lo
cantik apa?” kini bukan hanya mulutnya yang berbicara tapi juga tangannya
menamparku sampai kerudungku tak berupa. “sok cantik lo diem aja” sahut yang
lainnya dan kembalih mendorongku sampai jatuh ke lantai. Rasanya aku tak kuat
lagi menahan tangis,dan aku tak bisa menghadapi mereka semua. “jangan sok alim
loo” kata seorang dari mereka sambil menarik krudungku,akupun menangis dan
mengambil kerudungku kembali “maaf kak..” kataku sambil tersedu. “maaf
maaf,maaf apaan?” kata seseorang dari mereka dan tangannya akan
menamparku,akupun menutup mataku.beberapa detik tak kurasakan tamparan
itu,sepertinya ada yang menahan tangannya. “apaan sih kak,kakak kelas bukannya
ngelindungin adik kelasnya malah ngerusak” kata seseorang yang spertinya
mencoba menolongku. Aku membuka mataku,ternyata itu yuavki,yuavki membantuku
untuk berdiri dan mendekapya daram rangkulannya “ooooh ini pahlawannya,sok jadi
pahlawan ya lo” kata seorang dari mereka dengan nada tinggi. Yuavki tak mau membalasnya
dan mengajakku yang masih menangis pergi. “mau pergi kema lo” kata seorang dari
mereka sambil menari rambutku yang tak terbalut kerudung karena mereka
melepasnya tadi,sontak aku makin menangis. Yuavki yang merasa kepalaku tertarik
ke belakang langsung menoleh dan memukul tangan yang menarik
rambutku.sepertinya yuavki sudah merasa sangat marah. Iapun membalikkan
badannya dan masih bengan mendekapku dalam pelukannya. “cukup ya,kalian ituh
cewek kampong kayak pereman.” Kata yuavki sambil berteriak. “eh berani lo ya
sama kakak kelas” kata seorang dari mereka dan seolah akan menyakitiku lagi dan
yuavki dengan tongkat yang ada di tangannya.akupun menutup mataku lagi dan
‘tuk’ sepertinya kayu itu sudah mengenai sasarannya tapi aku tak merasakan apa
apa walaupun pukulan itu sepertinya sangat keras karena bisang yang di pukulnya
sampai menimbulkan suara. Akupun mebuka mataku dan melihat di depanku ada mas
ikbar yang kepalanya berdarah karena pukulan tongkat temannya. Wajah kelima
cewek itupun kaget dan segera meminta maaf kepada mas ikbar “ikbar….maafin
guee”kata mereka. Mas ikbar dengan wajah yang memerah karena marah membalasnya
dengan nada tinggi “pergi kalian semua,jangan gangu sanrys lagi,kalau kalian
berani ganggu dia atau bahkan sampai nentuh dia gak akan gue maafin kalian
semua” kata mas ikbar. “tapi bar..” kata seorang dari mereka. “pergi lo,atau
gue laporin kalian ke bk” kata mas ikbar sambil berteriak. Semua cewek itupun
pergi. Akupun segera melepaskan diri dari yuavki. “mas ikbarr” kataku sambil memeluk
mas ikbar. “udah jangan nangis,aku bakal jaga kamu terus kok,selama aku sama
kamu gak akan aku biarin orang nyakitin kamu” kata mas ikbar sambil mengelus
punggungku akupun segera sadar bahwa kepala mas ikbar berdarah. Aku panic dan
membawa mas ikbar ke uks,tapi mas ikbar hanya tersenyum melihatku panic. Aku
lupa ada yuavki disana sangking paniknya……………
Hari ini ternyata tak sebaik yang ku harapkan dan di ulai dengan insiden yang tidak
menyenangkan,bell pulang berbunyi. Aku merasa takut untuk keluar kelas,takut
akan kejadian tadi pagi terulang lagi,di kelas sepi hanya aku dan dani,yaa dani
dani yang kemarin memandangiku dengan pandanga
sinisnya.sekarang ia Nampak sedang bingung. “rys,ayo pulang” panggil mas
ikbar dari depan kelas dengan perbanan di kepalannya namun ia masih tetap
tersenyum kepadaku. Akupun menghampiri mas ikbar yang sedang berada di depan
kelas,yaa aku selalu menyembunyikan wajahku dengan menunduk ketika aku berjalan
menuju mas ikbar. “kamu kok nunduk ajasih,marah sama aku” kata ms ikbar sambil
mengangkat wajahku. Aku menatap mata bas ikbar dan memberikan senyuman padanya.
“apasih mas?aku cuman masih kebayang kejadian tadi pagi aja,aku takut banget
keluar kelas” kataku sambil menatap dengan pandangan sayu. “yaudah aku
janji,aku bakal nemenin kemanapun kamu pergi,biar gak ada yang bisa gangu kamu”
kata mas ikbar sambil merengkuhku dalam pelukannya. “ayo pulang” kataku sambil
melepaskan pelukan mas ikbar. Belum sempat bebrapa langkah aku berjalan dani
memanggiku. “rys….” Dani menunduk entah kenapa. Aku dan mas ikbar hanya menoleh
ke arahnya. “rys aku minta maaf …”katanya dengan nada pelan. “minta maaf buat
apa?” Tanya ku penasaran. “buat yang tadi” jawab dani dengan mengantungkan
kalimatnya. “yang tadi?” tanyaku lagi. “yang waktu lo di keroyok kakak kelas”
jawab dani. Aku semakin penasran dengan perkataan dani. “trus apa hubungannya
sama lo?oke sekarang ngomong yang jelas dan apa maksudnya itu” kataku degan
nada sedikit tegas. “jadi lo di keroyok tadi itu karena gue…….karena gue ngadu
ke mbak-mbak itu kalo lo jadian sama mas ikbar,itu karena gue sakit hati
ngelihat los ama mas ikbar,gue minta maaf rys..” katanya panjang lebar,aku
tercengang karena tak mengira dani yang pendiam bisa berbuat seperti itu. Wajah
mas ikbar memerah karena marah. “bisa bisanya yaa lo kayak gitu.” Kata mas
ikbar sambil mengangkat tangannya seperti akan menampar dani tapi ia
menahannya. Aku menatap dani dengan pandangan tidak suka dan marah. Mas ikbar
menarik tanganku dan mengajakku pergi. Sementara dani hanya diam dengan
menundukkan wajahnya seperti merasa bersalah.
*23
Kejadian tadi memang sangat menegangkan,selain itu juga
membuatku tercengang ketika melihat sanrys yang semula berada di dekapannku
pergi ke bang ikbar yang kepalanya berdarah. Bahkan ia tak menoleh ataupun
berkata terimkasih kepadaku. Yaa dia sangat panic melihat bang ikbar yang
kepalanya berdarah,entah sepertinya ada rasa cemburu di hatiku….ingat ikbar
sanrys bukan pacarmu. Kamu hanya di anggap teman,dan selamanya mungkin
begitu…………..tapi pandangan kecewa itu?kenapa sanrys menjahuiku juga?apa karena
aku jadian sama ivanka?................ yasudalah masih banyak tugas tugas osis
yang numpuk,dekat-dekat ini classmeeting akan di adakan seiring berakirnya
ulangan akir semester1 ini. Nomor undian untuk bertanding pun sudah di berikan
ke setiap kelas. Tim basket putra di kelasku akan di wakili aku,kape dan ikhsan
dan akan melawan kelas 12mia 6 yang di gawangi oleh kapten tim basket putra sma
16 yaitu mas ikbar dan teman temannya mas
reksa dan mas Anderson yang semuanya adalah tim a basket putra sma 16.
Yaa entah bagaimana hasil pertandingannya nanti aku hanya bisa pasrah palingan
kelas 12 mia 6 yang akan menang. Di class meeting nanti juga ada hiburan yang unik yang akan di
bintangi oleh anak sma16 sendiri dan akan di persembahkan untuk anak sma 16
sendiri. Dimana di situ hanya di sediakan panggung hiburan dan pengisinya
adalah anak-anak yang sukarela menyumbangkan bakatnya. Sudah pasti ivanka akan
menyumbangkan suara emasnya disana dan aku akan melihatnya di barisan paling
depan. Matuku menuju ke jamtanganku dan melihat pukul 4 tepat,akupun segera
menuju gor untuk sekedar berefreshing bermain basket.
Ya seperti biasa di gor selalu ada bang ikbar “ngapain bang
senyum senyum sendiri” sapaku kepada bnag ikbar yang terlihat tersenyum
sendiri “gapapa ki” jawab bang ikbar
singkat. “yakin bang?” Tanyaku penasaran. “lo kebanyakan nanyak kayak cewek
aja” kata bang ikbar sambil mengejekku “hahahah gini kii,gue mau nembak cewek
besok waktu classmeeting,gue udan ngerangkai scenario yang bagus buat bikin dia
seneng. Gue degdegan kii,gue takut gak di terima” lanjut bang ikbar. “hah gak
di terima?mana mungkin bang,siapa cobak yang bakal nolak cowok
cakep,tinggi,putih,pinter kapten basket pula. Cewek bodoh bang yang bakal nolak
lo” kataku dengan nada antusias. “apaan sih lo lebay,lo ngomongin dirilo
sendiri tau nggak. Masalahnya cewek yang ini beda ki,cewek ini gak peduli gue
kayak gimana. Dia cuman mandag orag dari tulusnya ki.gue takut dia nilai gue
lain.” Kata bang ikbar dengan nada khawatir. Mulai terbesit di beakku gambaran
cewek itu,yaa sanrys. Pasti dia,hatiku rasanya penuh dan sesak,aku menelan
ludahku untuk bisa menerima kenyataan ini.
“yakin deh bang lo pasti di terima.” Kataku sambil menepuk punggung bang
ikbar yang berada di sebelahku. “haha thanks ki supportnya,oh iya hari ini gak
ada latihan ki,anak anak pada gak bisa semua.” Kata bang ikbar mengalikan
pembicaraan “iye bang,gue kesini cuman mau main basket bias kok” jawabku
santai. “oke,main am ague yuk” ajak bang ikbar dan kamipun menghabiskan waktu
dengan bola orange yang bisa memantul ini sampai jam 5sore. Entah besok
bagaimana perasaanku ketika melihat bang ikbar dan sanrys berada di depan
panggung.
*24
Rasa sakit di kepalaku tak terasa semua akan terasa indah jika
sanrys ada disana. Pelaksanaan classmeeting kali ini memang membuatku sangat
senang dalan melakukan tugasku mewakili kelasku karena di tribun penonton ada
pendukung yang akan membuatku tidak kelelahan walaupun bermain basket 5jam
lamanya yaa itu sanrys. Sanrys berjanjia akan melihat dan mendukungku ketika
berlaga nanti. Setelah aku berlaga aku sudah menyiapkan kejutan kusus untuk
sanrys yaitu sebuket bunga mawar merah yang segar dan wangi,tidak lupa bunga
yang paling di sukai sanrys. Bunga dandelion bunga kecing yang termasuk seperti
ilalang di rerumputan. Enntah kenapa sanrys sangat menyukai bunga itu. Katanya
sih bunga itu penuh makna dan harapan jadi aku akan membawakan 2tangkai bunga
dandelion yang paling bagus dan utuh. Sengaja ku taruh di kotak transparan yang
di hias dengan indah sebagai kado spesialku. Bunga itu adalah symbol bagaimana
aku akan menyatakan cintaku kepada sanrys. Besok aku akan menyanyikan sebua
lagu di panggung hiburan dengan mengunakan gitar dan banyak balon yang akan di
lepaskan nanti yang sudah ku koordinasikan kepada panitia classmeeting. Aku
tidak peduli siapapun orang yang berkata sanrys item jelek dan gak femes. Aku
gak peduli,itu pilihanku dan pilihankulah yang terbaik dari semuannya. Sanrys
memiliki kecantikan yang terpancar dari dalam dia juga selalu ceria dengan
tertawa enunjukan deretan giinya tyang tertata rapid an puti itu ‘manis’ yaa
aku menyukainya. Guatan senyum di pipi ku dan semburat kebahagiaan di wajahku
ketika membayangkan semua itu rupanya dapat di pahami oleh kape yang berjalan
ke arahku “ngapain bang senyum senyum sendiri” kata yuavki sambil berjalan ke
arahku. “gapapa ki” jawabku singkat. “yakin bang?” Tanya yuavki penasaran. “lo
kebanyakan nanyak kayak cewek aja” kataku dengan nada becanda. “hahahah gini kii,gue
mau nembak cewek besok waktu classmeeting,gue udan ngerangkai scenario yang
bagus buat bikin dia seneng. Gue degdegan kii,gue takut gak di terima”
lanjutku. “hah gak di terima?mana mungkin bang,siapa cobak yang bakal nolak
cowok cakep,tinggi,putih,pinter kapten basket pula. Cewek bodoh bang yang bakal
nolak lo” kata yuavki. “apaan sih lo lebay,lo ngomongin dirilo sendiri tau
nggak. Masalahnya cewek yang ini beda ki,cewek ini gak peduli gue kayak gimana.
Dia cuman mandag orag dari tulusnya ki.gue takut dia nilai gue lain.” Kataku
dengan nada khawatir. “yakin deh bang lo pasti di terima.” Kata yuavki sambil
menepuk punggungku. “haha thanks ki supportnya,oh iya hari ini gak ada latihan
ki,anak anak pada gak bisa semua.” Kataku. “iye bang,gue kesini cuman mau main
basket bias kok” jawab yuavki. “oke,main am ague yuk” ajakku dan kamipun
menghabiskan waktu dengan bola orange yang bisa memantul ini sampai jam 5sore.
*25
Hari ini classmeeting di mulai,entah hari ini aku akan
melakukan apa. Yang pasti hari ini aku sudah ada janji dengan mas ikbar untuk
melihat pertandingannya nanti. Entah mataku akan tertuju ke arah mana karena
kelas mas ikbar akan ertemu dengan kelas yuavki nanti. Dan pasti disana juga
ada ivanka yang akan mendukung yuavki,tapi ada mas ikbar yang ingin ku dukung
nanti. Entah bagaimana perasaanku nanti dan bagaimana aku menghadapi gejolak
yang ada di hatiku ketika ada mas ikbar dan di sisi lain aku melihat yuavki dan
ivanka. oke aku harusnya bisa mengahadapi semua. Ini hanya masalah keci.
Ku langkahkan kakiku menuju gor untuk melihat pertandingan
basket,di tribun penonton sudah penuh,aku kebingungan mau duduk,pandangan
mataku menangkap ivanka yang sedang bersorak sorak menunggu pertandingan di
mulai. Suara sambutan untuk tim yang akan berlaga bergemuruh,ke 2 tim itu
memasuki lapangan basket,sedangkan aku masih berdiri di sisi lapangan,aku
melihat mas ikbar masuk ke lapangan dan tersenyum ke arahku,akupun memberikan
balasan kepadanya. Kedua pemain megikuti acara pembukaan dan bersalaman,seakan
mengerti aku tidak kebagian tempat duduk mas ikbar yang barusan selesi
bersalaman langsung menarik tanganku dan membawaku ke tempatnya duduk di sisi
lapangan. “kamu duduk di bangkuku ya” kata mas ikbar sambil tersenyum dan
kemudian pergi untuk bertanding. Pertandingan ini di akiri dengan kemeangan tim
basket mas ikbar,ke dua tim pun bersalaman lagi sebagai penutup,aku menangkap
wajah yuavki yang peuh dengan kekecewan karena timnya karah,kepalanya merunduk
keluar dari lapangan dari pintu gor sisi lainnya yang dekat dengan tribun
penonton,dan disitulah aku melihat peristiwa yang menyesakkan dadaku. Ivanka
berdiri dari tribun dan menghampiri yuavki dan memeluknya. Entah sepertiny
ivanka tau betul bagaimana cara menenagkan yuavki. Yaa mataku tertuju ke sana
dan tak menyadari mas ikbar ada di depanku. Akupun segera memalingkan
pandanganku dari yuavki ke mas ikbar,mas ikbar berdiri dengan tersenyum di
depanku dengan menekuk ke dua tangannya ke belangkang seakan menyembunyikan
sesuatu. Aku memandanginya polos “hari ini,khusus untuk kamu. Dan kemenanganku
hari ini juga buat kamu” kata mas ikbar sambil memberikanku buket bunga mawar
yang sangat indah dari belakang punggungnya. Mataku terbelalak menerima hadiah
itu,senyumku mengembang,seakan aku lupa tadi aku bersedih karena yuavki.
“makasih” kataku kepada mas ikbar dengan menyuguhkan senyuman terindahku. “ayo
ikut aku” kata mas ikbar sambil menarik tanganku dengan halus. Aku hanya
mengikuti mas ikbar tanpa banyak kata. Ya di pangung hiburan. Di sana ada
ivanka yang sedang menyanyi,sempat terbesit di dalam hatiku mas ikbar
menunjukkan padaku bagaimana kemesraan yuavki dan ivanka. tapi tidak,setelah
ivanka selesai bernyanyi mas ikbar pergi meninggalkanku. Entah apa yang akan di
lakukan mas ikbar disitu,mas ikar membawa gitar dan mulai mengetes suara di
atas panggumg. “lagu ini buat sinar matahari yang bersinar indah disini” mata
mas ikbarmenuju ke arahku,ya akau tau cahaya matahari adalah bagian dari
namaku. Sun rises ,matahari terbit yaa itulah nama pemberian orag tuaku. Mas ikbar
mulai memetik gitarnya dengan lembut……
Saat ku tenggelam dalam sendu
Waktuku hanaya untuk berlalu
Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku
Dan tak untuk siapapun itu
Dan kau hadir mengubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Kau buat ku merasa sempurnaa
Dan membuatku utuh
Tuk menjalani hidup
Ber dua deganmu
Selama lamannya
Kaulah yang terbaik untukku……..
(adera-lebih indah)
Yaa suara mas ikbar sangat mersu,aku belum pernah tau
bagaimana ia menyanyi se indah ini sebelumnya. Senyumanku mengemabang tiada
habisnya mendengarkan mas ikbar bernyanyi samai habis. “buat cewek yang bawa
buket bunga mawar merah itu tolong kesini dong” kata mas ikbar sambil tersenyum
kepadaku. Sontak semua pandangan mata tertuju padaku. Akupun melangkahkan
kakiku menuju ke atas panggung. Saat menaiki tangga aku melihat guavki berada
di barisan utama,yaa mungkin ia habis menonton ivanka tadi. Pandangan yuavki
terus tertuju padau tapi aku berusaha untuk tidak melihatnya. Sesampainya di
atas panggung mas ikbar menarik tanganku ke tengah panggung,dan iapun menekuk 1
kakinya dan bersimpu di hadapanku,tangan kananya memegang tanganku.
Pandangannya mengarah ke mataku dengan senyumanya yang manis. Tangannya erlahan
melepskan tanganku dan mengambil sesuatu dari dalam bajunya,dan itu sebuah
kotak. Oh noooo apa aku di lamar? Pandangan matanya tak beralih dariku. Mas
ikbarpun membuka kotak kecil yang ada di tangannya dan mengambil sesuatu di
dalamnya. Yaa itu bunga dandelion. “sanrys,kamu mau jadi pacarku?kalau kamu mau
ambil dan tiup bunga dandelion ini sebgai perlambang s harapan ku terwujud
dengan menjadikanmu pacarku. Kalau kamu gak mau nerima aku atau cuman sebagai
kakak tolong biarin aku yang tiup bunga ini biar hanya harapanku aja yang terus
ada tanpa akan terwujud” kata mas ikbar sambil membawa setangkai bunga
dandelion yang putih dan indah. Wajah mas ikbar yang semula tersenyum menjadi
tegang dan pucat menunggu jawabank. Aku hanya memasang wajah datar melihat mas
ikbar,setelah beberapa detik mas ikbarpun memutuskan untuk memulai meniup bnga
itu,tapi aku segera memasang wajah tersenyumku ketika melihat mas ikbar meniup
bunga itu dan akupun ikut meniupnya. Mas ikbar kaget dan melihatku penuh Tanya.
“aku ingin kita yang niup bunga itu,biar harapan kita terus ada bukan harapan
mas ikbar atau aku sendiri” kataku sambil mengangkat mas ikbar untuk berdiri.
Konvetipun di tembakkan dari sisi panggung dan balon berbagai warna di lepaskan
oleh beberapa panitia yaa langit yang biru itu menjadi berwarna oleh warna
balon yang menandakan aku dan mas ikbar resmi berpacran.
*26
Yaaa beginilah perasaanku dengan seluruh serpihan hatiku yang
berserakan,tapi senyum yang ku tampilkan. Aku emang selalu di bawah mas ikbar
dan tak akan bisa melebihinya dari talenta yang ia miliki,bahkan urusan hati
aku sudah di kalahkan mas ikbar……….aku memang bodoh tidak bisa menentukan
pilihan. Semoga sanrys bahagia sama mas ikbr.
*27
Sudah 5 bulan aku menjalani hubunganku dengan mas ikbar.
Entah apa yang ku pikirkan saat ini aku merasa aneh,karena mas ikbar selalu
menerima apa kurangku dan tidak pernah marah bila aku salah. Aku bingung dengan
mas ikbar,dia sangat menyanyangiku,tapi aku merasa aneh,yaa aku tidak sama
dengan gadis yang lain yang ingin pasangannya menerimanya apa adanya. Aku ingin
mas ikbar memintaku melakukan sesuatu agar aku merasa tertantang untuk
mempertahankan cintaku. Berkali kali aku membuatkan sesuatu untuk mas ikbar
dengan tanganku sendiri,dan hasilnya jauh dari kata bagus. Tapi apa yang mas
ikbar bilang kepadaku selalu barang yang ku buat adalah barang yang paling
sempurna yang pernah ada,aku merasa seperti di bohongi walaupun mas ikbar
mengatakan itu karena rasa sayangnya kepadaku. Yaa mas ikbar menyayangiku
dengan sepenuh hatinya dengan tulus. Sebulan lagi ujian untuk kelas 12 dimulai
dan disusul oleh kelulusan,mas ikbar tidak pernah bercerita kepadaku ia akan
melanjutkan kuliah dimana. Yang pasti cita cita mas ikbar adalah menjadi
seorang dokter,yaa cita cita yang sudah mainstream. 5 bulan ini pula aku tak
menengok sekalipun yuavki,sepertinya ia sengaja menjahuiku dan akupun begitu
walaupun kadang aku merasa sakit. Seiring 5 bulan ini pensipun semakin dekat
tepat setelah kelulusan pensipun digelar,tugasku memang tak berat dalam pensi
in hanya sebagai sie publikasi dokumentasi,tapi aku di tempatkan di dokumentasi
hari H yaa itu memang tak berat. Hari ini mas ikbar mengajak aku keluar untuk
sekedar re freshing sebelum ia benar benar sibuk untuk mempersiapkan ujiannya.
Seperti biasa aku hanya menggunakan kaos panjang dan krudung yang depannya nya
ku lipat sedikit dan memakai jeans biru. “sanrys,ada temen kamu tuh di depan”
teriak mamaku yang menandakan bahwa mas ikbar sudah datang,akupun segera
menarik tas hitam panjang di atas kasurku dan bergegas keluar. “aku
berangkat,assalamualaikum” pamitku kepada orangtuaku. Di luar sudah ada mas
ikbar di luar mobil outlander sport putihnya dengan memakai kaos panjang
berwarna kuning jeans biru dan sepatu
matchbeth nya. Yang pertama kulihat selalu senyuman yang mengembang di wajah
mas ikbar. Akupun segera mendekat ke arahnya. “kita mau kemana mas?” tanyaku
dengan wajah polos. “kesekolah”jawab mas ikbar dengan senyum tipis di wajahnya
tanpa bertanya lebih lanjut lagi mas ikbar sudah menyuruhku masuk ke mobil,dan
akupun hanya menurutinya saja.
*28
Yaa mungkin ini memang sudah jalannya aku bukan bersama
ivanka,dari sebulan yang lalu aku sudah tidak menjadi pacar ivnka lagi. Mungkin
ini salahku juga tidak pernah bisa mengantarkannya pergi dan tak sedikit pula
aku tak mempedulikannya. Aku memang tidak pantas untuk ivanka si cewek
vocalist,anak orang kaya yang hanya tau di manja dan semua keinginanya harus
terpenuhi. Sekali lagi perasaan iriku kepada mas ikbar muncul,sampai sat ini
mas ikbar selalu bisa membuat sanrys tertawa,dan tak sekalipun mas ikbar lupa
dengan sanrys. Sanrys memang cewek yang berutung karena ia tak memilihku. Yaa
perasaanku selalu sesak ketika mengingat itu,senyuman pahitpun mengiringi
dentuman bola yang ku pantulkan di lantai gor sma 16 ini. Entah ada apa hari
ini mas ikbar menyuruhku datang ke sekolah di hari libur seperti ini. Tak lama
aku memainkan bola basketku terdengar suara mobil masuk ke sekolah,pasti itu
mas ikbar. Aku melihat kea rah pintu
depan gor dan ternyata benar out mas ikbar.
*29
Memang ini mungkin yang terbaik buat aku sama sanrys,besok
setelah lulus aku akan mentap di Sydney Australia untuk bersekolah dan tinggal
disana,di rumah kakekku. Yaa aku tidak mungkin membawa sanrys disana,dan tidak
mungkin juga membuat sarys tersiksa dengan hubungan jarak jauh yang akan membuatnya
tersiksa setiap hari. Lebih baik dia membenciku daripada harus menderita
karenaku. Ya hari ini aku akan memutuskan sanrys,dan menitipkan kepada yuavki
untuk menjaganya. Bagaimanapun juga aku sangat menyayanginya,aku merasa jahat
dengan apa yang ku lakukan ini. Pintu gor terbuka lebr di depanku dan
kubtangkap sosok yuavki disana,senang memegang bola basket dan melihat ke
arahku. Yaa siksaan beban di dadaku di mulai,sepanjang perjalanan aku tiada
hentinya melemparkan senyum palsuku kepada sanrys untuk menutupi perasaanku
yang sangat tidak karuan ini. Ku gandeng tangan sanrys untuk memasuki gor. Dan
untungnya sanrys tidak melemparkan sepata katapun kepadaku jadi aku tak perlu
susah paya mencari alasan untuk menjawabnya. Langkah sanrys terhenti seketika
saat melihat adayuavki di dalam gor,entah sepertinya dia sedang menghindari
yuavki,wajahnya Nampak tercengang,aku melihat ke arahnya dan iapun melihat ke
arahku,dalam pandangannya dia bertanya ‘ada apa’ aku menjawab pertanyaan yang
ada pada pandangannya dengan anggukan mantab untuk meyakinkannya. Dan
mengenggam tangannya semakin erat untuk menuju kea rah yuavki. Yuavki nampaknya
juga tercengang melihat aku datang bersama sanrys. Yaa aku sudah tau apa ayang
sebenarnya terjadi di antara mereka. Mereka sebenarnya saling menyangi,sanrys
yang katanya tidak punya cinta di dalam hatinya karena ia takut dengan cinta
buta tapi ternyata itu salah. Sanrys punya cinta di dalam dirinya,dan cintanya
sekarang ada pada yuavki dan sebenarnya sejak kami belum pacaran cinta itu
sudah ada tapi mereka tidak saling memahaminya dan memilih jalan yan
berbeda,aku memang jahat jika tak mempersatukan mereka saat ada jalannya. Aku
tau juga meskipun yuavki dan sanrys memiliki pasangan sendiri tapi hati ereka
selalu sakit etika melihat di antaranya berduka. Yaa haruskah aku menjelaskan
semua ke egoisanku ini yang selalu ku beri alas an tak tahu. “ada apa bang?”
Tanya yuavki kepadaku. Aku menarik tangan yuavki agar bisa bersatu dengan
tangan sanrys. “gue emang jahat kalo gak bisa nyatuin kalian.” Kataku kepada
mereka berdua. Wajah mereka kaget sekan tak percaya dan tak memahami
perkataanku. “mas,mas ikbar apa apaan sih?” kata sanrys sambil menyahut
tangannya. Wajahnya di penuhi dengan kekecewaan dan marah. “maaf rys,aku harus
pergi,akugabisa jaga kamu disini,aku rasa yuavki bisa lebih baik dari aku.”
Kataku dengan nada memelas. Sanrys pergi dengan mata berlinang airmata
meninggalkan gor. Yaa aku memang telah menyakiti hatinya,aku tau apa yang ia
rasakan di hatinya saat ini. Aku tak mampu mengejarnya,aku tau itu akan sangat
menyakitinya. Sementara yuavki masih terpaku diam seribu bahasa. Aku menatap
yuavki dan menepuk pundaknya. “ki,mungkin lo kaget karena gue belum jelasih apa
apa ke lo.” Kataku sambil menepatkannya duduk di tribun. Aku menjelaskan
semuanya kepada yuavki,tapi yuavki masih diam dan menundukkan kepalanya.
“gimana gue bisa lebih baik daripada lo bang. Gue gak bisa….” Kata yuavki
memelan sambil menghembuskan nafas berat.
“gue yakin lo bisa ki,anggep gue besok mati dan ini
permintaan terakir gue ke elo. Pliss gue mohon” kataku memelas memohon kepada
yuavki. “hhmmm gue akan usaha bang” kata yuavki sambil menghembusakan nafas
beratnya. Yaa aku yakin sekali yuavki bisa menjaga sanrys lebih baik daripada
aku.
*30
Ya gimana
lagi aku gak bisa berbuat apa-apa lagi “bodoh sanrys,kenapa kamu sakit hati
karena cinta lagi” kataku sambil memukuli tanaman yang ada di hadapanku,di
depan kelasku tepatya. Yaa aku berlari sejauh mungkin,dan kurasa ini sudah cukup
jauh dari Gor depan. “bagaimana aku jika tak bersamanya? apa aku sangup
menjalani hari,apa aku bisa tetap merasa baik-baik saja?” kataku keras dalam tangisku.
“rys..”,seseorang menepuk pundaku dari belakang. Tanpa melihanya terlebih
dahulu aku langsung memeluknya untuk melampiaskan rasa sedihku. “bagaimana aku
bisa se sakit ini man,bagaimana aku bisa merasakan sakit hati untuk yang kedua
kalinya? Bagaimana man?” tanyaku kepada manda,ya orang itu adalah manda,tanpa
meihatnya saja aku sudah tau dari bau parfum dan nada bicaranya bahwa itu
sahabatku. “rys,lihat gue” kata manda sambil melepaskan pelukanku darinya. Aku
menatap mata manda dalam-dalam. “lo gaboleh kayak gini rys,lo boleh sakit
hati,tapi lo gak adil banget bikin gue juga sedih” kata manda. “mandaa” kataku
sambil memeluk manda. Tiba-tiba ada suara kaki yang mendekat ke arahku. “boleh
gue ngomong bentar sama sanrys?” katanya kepada manda,manda melepaskan
pelukanku perlahan. “ rys,tolong lihat gue?” kata suara itu. Yaa aku sangat
mengenal suara itu,yuavki,iya itu yuavki. Aku masih tersedu menangis,aku tak
menggubris jikalau ada yuavki disana,aku masih merasakan sakitnya hatiku bahkan
untuk membalikkan badanku saja aku tak mampu. “rys,gue mohon lihat kea rah gue”
kata yuavki memelas sambil memutakan badanku. Rasanya aku tak sangup menatap
mata yuavki,iya aku tak tahu harus berbuat apa. Yuavki menarik tanganku keras
dan mendekapnya dalam pelukannya. “rys,gue mohon jangan nangis. Gue mau
ngelakuin apapun asal lo gak nangis.” Kata yuavki sambil memeluk erat
tubuhku,yaa itu kata-kata yang ku dengar sebelum aku tak sadarkan diri.
*31
Sudah
sebulan aku tidak lagi menemui mas ikbar,yang kulakukan hanya mencoba
menghilangkan bayangannya dari hidupku.sulit memang melupakan seseorang,karena
aku sudah terbiasa dengannya dulu,yaa mungkin aku tidak bisa melupakannya,tapi
setidaknya aku harus bisa menghilangkan kebiasaanku yang beramanya dulu, “mas
ikbar….”aku mendengus dengan iringan angina yang berhembus menyentuh pipiku.
Sejenak ku pejamkan mataku,mencoba menikmati udara segar di atas sini,di atas
vila dengan pemandangan hamparan kebun the,iya sangat segar disini. Senyum lebar mengembang di pipiku. “lucu
banget…” kataku sambil membuka mataku,hatiku kini merasa sedikit tenang. Aku
mengingat dimana dulu aku sangat menyukai
yuavki dan mas ikbar,setiap saat aku mengingat mereka dulu selalu membuatku
bahagia,walau dulu aku tak begitu mengenal mereka,tapi sekarang merekalah yang
menyakiti hatiku. Sekarang rasanya aku tidak punya hati lagi,untuk yang
kesekian kalinya. “iya,kertas yang sobek tidak mungkin dapat kembali seperti
semula lagi.” Kataku sambil menundukkan wajahku. “kata siapa kertas sobek gak
bisa balik lagi?” kata seorang laki-laki yang berdiri di sampingku. Aku menoleh
perlahan. “ango…” aku terkejut delango ada disini. “lagi liburan rys?” Tanya
delango santai dengan senyumannya yang khas. “iya ngo..eh iya,silahkan duduk.
Lagi lihat kebun the nih bagus banget pemandangannya.” Kataku mempersilahkannya
duduk. “iya bagus banget rys.” Kata ango sambil duduk di sebelahku. “kamu
disini ngapain?”aku membuka pembicaraan. “ liburan sama keluarga rys” jawabnya.
“ooo..” aku hanya ber-o o saja sambil berusaha tak kembali mengingat kenanganku
dengannya. Beberapa detik kami tak saling mengobrol,senyap yang ada. “kamu lagi
galau ya?” Tanya ango menggoda. “hfft gak tau nih” jawabku singkat. “mulai
kapan kamu jadi tertutup kayak gini?” ango menolehkan wajahnya ke arahku dengan
senyuman manis di wajahnya yang menginsyaratkan bahwa aku harus membagi sesuatu
yang ku pendam ini dengannya. “aku bingung banget. Kenapa ada orang yang masih
bilang sayang ke gue tapi dia juga nyakitin gue?” aku memulai ceritaku. “semua
orang juga bisa bilang kayak gitu,tapi orang itu bahkan kadang juga melakukan
hal itu.” Jawab ango ringan. Aku menoleh ke arahnya karena kaget. “kenapa?” ia
berbalik menolehke arahku. “gapapa…” jawabku. “kenapa……….” Sambungku sambil
mengantung kata-kataku. “kenapa apanya?” Tanya ango heran. “hfft kenapa dia
ninggalin gue?” aku menundukkan wajahku seraya menguatkan diriku agar tidak
menangis. “mungkin keadaannya sama kayak gue dulu…..” jawab ango. “maksud
lo?”lagi-lagi aku menengok ke arahnya karena kaget mendengar omongannya. “ hft…
kadang seseorang memilih pergi karena terlalu mencintai pasangannya,karena ia
tak mau melukai pasangannya lebih jauh lagi. Begitu juga gue dulu. Gue sayang
banget sama lo,dan rasanya apapun yang lo rasain,gue juga ikut ngerasain,sedih
lo,seneng lo,dan bahkan ketika lo ngerasa sakit sekalipun gue juga ikutan
sakit. Gue bohong kalau gue bilang gue dulu bisa jauh dari lo. Iya semakin gue
saying sama lo dulu ada perasaan yang membelenggu gue,bukannya lo juga
ngerasain itu kan?gue yakin kalau kita ldr dulu pasti kita akan saling menyiksa
diri kita,dan gue gak pingin nyiksa lo dengan belenggu itu. Jadi gue mutusin lo
dulu,walaupun dalam arti sebenarnya gue sayang banget sama lo,dan gue milih
lebih baik lo benci gue daripada gue harus nyakitin lo setiap saat. “ kata ango
panjang lebar. “semoga aja dia kayak lo….tapi kenapa dia nitipin gue ke orang
lain,kenapa dia jodohin gue sama orang lain?sedangkan dia pergi seenaknya?”
kataku sambil menahan tangisku. “karna dia pingin lo bahagia” jawabnya sinkat.
Aku kembali menengok ke arahnya untuk yang ke sekian kalinya. “maksud lo”
tanyaku heran. “sayang sama orang itu simple,kita cuman pengen orang yang kita
sayang itu bahagia. Begitupun cowok lo,dia pingin sesuatu yang terbaik buat lo.
Dia bukan pergi seenaknya rys,buktinya dia nitipin lo ke orang lain. Itu
artinya dia pingin lo bahagia,dan gue yakin cowok lo pasti punya alasan yang
kuat kenapa dia nitipin lo kecowok itu” jelas ango. “tapi…………..” aku mengantung
kata-kataku. “ternyata kamu gak berubah ya rys,seneng banget ngomong tapi” kata
ango menggoda. Aku menundukkan wajahku. “kertas yang sudah sobek trus di
hancurin gak bakal bisa balik seperti semula lagi,begitupun hati gue,sudah di
sobek,di hancurin pula.” Kataku sambil menggerutu. “pasti gue kan yang udah
nyobekin kertas itu,dan cowok lo yang ngehancurinnya?” katanya menggodaku. Aku
hanya terdiam dan tak menjawab sepatah-katapun “iya lo yang udah nyobek kertas
itu,yuavki yang menghancurkannya dan mas ikbar yang membuatnya semakin hancur”
jawabku dalam hati. “kertas yang sudah sobek itu tahap awal buat kembali
seperti semula lagi rys. Lo tau kan gimana cara buat kertas baru dari kertas
bekas?” Tanya ango padaku. Aku mengangguk pelan. “kertas yang sudah di sobek di
hancurin ampe jadi bubur kemudian di kasih lem dan pewarna,di cetak trus di
keringin jadi deh tuh kertas baru.emang prosesnya butuh waktu dan lumayan
lama.tapi kertas itu kan jadih utuh dan bagus lagi kok rys.percaya deh sama
gue” kata ango sambil tersenyum manis memandangi kebun the yang ada di depan
kami. “oh iya kebanyakan ngobrol ama lo jadi lupa mau jogging” lanjut
ango,iapun berdiri dan tersenyum berpamitan padaku. Ya aku hanya bisa membalas
senyumannya dengan anggukan kecil karena aku masih memikirkan kata-kata ango.
“kertas yang sudah hancur bisa kembali
jadi baru……………………”
*32
Ya
percakapan kecil dengan mantan tersensorsaysensorang it uterus mengiyang di
pikiranku.ya,minggu ini minggu baru tanpa kedatangan mas ikbar di sekolah,dan
ini minggu pertama aku masuk ke kelas 3sma. Hmm habis ini ujian akir,yap
harusnya ku tak bergalau ria. Seperti biasa aku duduk di pinggr lapangan basket
sembari menunggu jemputan yang selalu saja molor. Ya lumayan lah buat nyambi waktu buat ngerjain pr,apalagi
tepat di atas gue ada wi-fi gratis,awet-awet disini juga gapapa,asal gak hujan
aja. ‘dep dep dep’ suara bola basket
yang terdengar dari arah luar itu terdengar samar karena aku sedang terfokus
dengan suara yang ada di headsetku yang tersambung dengan laptopku. Suara bola
basket itu terdengar lebih jelas sekarang dan aku tergangu dengan suara itu. Ku
lepas headsetku dan menoleh kea rah datangnya suara. Cowok tinggi nan putih
lengkap dengan seragam bas ketnya sedang memainkan bolanya di lantai lorong
kelas tepat di belakangku. Senyumnya mengembang seketika ketika aku menoleh ke
arahnya. “rys…….” Panggil cowok itu lembut dan segera menghentikan permainannya
dan menuju ke arahku. “kamu belum pulang kenapa?” Tanya cowok itu lembut dan
yaa ia sekarang duduk di sampingku,yuavki. Aku hanya menundukan kepalaku karena
aku tak tahu harus berekspresi seperti apa. “belum di jemput” jawabku singkat
sambil mencoba mengerjakan ha yang penting di laptopku. Entah kenapa aku tak
ingin menatap matanya. “rys…..kita belum pernah ngomong berdua kek gini kan
sebelumnya,dan kita cuman chattingan lewat bbm. Dan gue ngerasa ada yang kurang
ketika kita udah gak chattingan lagi. Dan yaa sebelum gue pernah kenal lo
sebelumnya,kita gak secangung ini kan?” Tanya yuavki lembut sambil memainkan
bola yang ada di tangannya. “entah……”jawabku singkat. “apa gue ada salah ke
elo?dan kenapa saat kejadian mas ikbar itu lo malah marah banget ke gue juga?”
Tanyanya lagi. Hatiku terasa sakit ketika ia mengingatkanku lagi tentang semua
rasa sakit itu,rasa sakit ketika ia bersama ivanka dan sakit ketika mas ikbar meninggalkanku.
“hfft” hembusan nafasku berat demi menahan airmataku. “aku minta maaf ya rys..”
kata yauvki lirih,ia meninggalkanku karena merasa tak mendapatkan jawaban yang
memuaskan dariku.
entah siapa
yang bertanggung jawab dengan semua ini dan entah siapa yang salah. Yang jelas
aku harus memahami diriku sendiri saat ini.
“rys,ngelamun
aja nih?” tepuk orang dari belekangku. Ya itu raka,teman kecilku sekaligus
sahabatku. “eh raka,kamu ngapain ada di sini?” tanyaku kepada raka. “tuh
nungguin temen gue,yuavki” jawab raka singkat. Aku hanya terdiam mendengar nama
yuavki disebutkan. “ryss….lo kenapa?gue salah ngomong ya?” Tanya raka sambil
melambai-lambaikan tangannya. “eh enggak kok ka” kataku sambil tersenyum
menyembunyikan beban di fikirannku. “alah jangan boong deh rys,gue ini kenal lo
sejak kecil,dan apapun yang elo sembunyiin dari gue bakal ketahuan. Ayo cerita
ke gue apa yang elo tutup-tutupin?” Tanya raka sambil menghiburku dengan
permainan yang ada di tangannya. Aku
hanya tersenyum pahit melihat mainan yang di pegangnya. “lo pasti lagi galau
kan?” tannya lagi dengan nada menggoda. “haha apaan sih gue mah gak pernah
galau” kataku menjawab pertanyaan raka. “haha yaudah deh kalo lo gak mau ngaku.
Gue mau cerita nih…..” katanya samnil mencoba melihat wajahku yang sedang sibuk
memandangi gambar wpap di laptop. “hmm..” jawabku malas. “temen gue itu kasihan
banget rys,dia itu suka cewek dan sempet deket juga,tapi bodohnya dia dia gak
sadar,dia malah jadian sama yang cantik banget,ya jelas temen gue langsung naksir.
Si ceweknya yang di tembak ya nerima aja orang temen gue ganteng pemain basket
pula,keren kan? Ya sebenernya gue juga gak mudeng apa yang dia maksud” kata
raka sambil memandang ke atas. “hmm…..terus” kataku sambil berusaha menyimak
cerita raka. “nah ini ceritaya semakin rumit,sebut saja cewek yang di sukain
temenku itu namanya S dan pacarnya temenku namanya I oke.” Katanya membuat
keputusan. “oke,terus terus?” tanyaku pura-pura antusias. “setelah temen gue
ini pacaran sama I dia ngerasa ada yang berubah dari S yang udah deket sama
dia,dia ngerasa S marah sama dia. Beberapa waktu si S ini ternyata jadian sama
kakak seniornya dia,katanya sih mereka berdua cocok,yang satu ceweknya cantik
pendiem dan misterius,di cowoknya low profile ganteng,kapten tim basketnya dia
dulu pula. Tapi setiap detik temen gue ini sadar kalau sebenernya dia suka sama
si S sejak awal mereka ketemu. Lo bisa bayangin kan betapa galaunya temen gue?”
cerita raka panjang lebar, ‘sepertinya aku tau yang di maksud sama raka,iya itu
bisa saja yuavki,mereka ya berteman’ gumanku dalam hati. “heee rys?” tangan
raka melambai-lambai di depan wajahku. Iya aku terdiam karena memikirkan
kesimpulanku. “yaampun daritadi aku ngomong malah di tinggal ngelamun,ih
bener-bener lo ya sekarang.” Kata raka dengan nada bete. “rak,gue mau keg or
dulu ya. Bentar aja” pamitku untuk segera bergegas ke gor,iya tujuanku untuk
menemui yuavki.
*31
“hmmm” aku
tersenyum kecut sambil mendrible bola. “ayo ki lemparin tu bola,di dribble mulu
dari tadi kayak perasaan” teriak temanku dari sisi lain lapangan. ‘ya mungkin
ini seperti perasaanku,hanya ku dribble saja tak ku lempar ke tujuan’ batinku
dalam hati sambil melemparkan bolaku ke temanku. ‘Udah beberapa minggu tapi gue belum bisa nyelesain masalah
gue sama sanrys’ gumanku dalam hati sambil menuju ke tribun penonton. Aku
menundukkan kepalaku sembari keringatku menetes deras. ‘tunggu………..’ aku
mengangkat wajahku ‘bukannya aku memang tidak ada masalah dengannya’ aku
membolak balikkan botol air minum di tangannku. ‘iya gue tauini cuman masalah
emosi,dia dulu ngejauh sama gue karena gue jadian sama ivanka,dan terpukul saat
mas ikbar nyerahin dia gitu aja ke gue. Nah masalahnya ini penyelesainnya
gimanaa?’ aku memberantakkan rambutku karena bingung. “yuafkiiii…………”panggil seseorang
dari arah pintu GOR. “sanrys” aku terbelalak melihat sanrys berdiri di sana dan
bergerak mendekat ke arahku. “yaf,gue minta maaf ya,karena gue terlalu
sensitive,inikan bukan salah lo,tapi salah mas ikbar sama perasaan gue dan gak
seharusnya gue marah kek gini ke lo,maafin gue ya..” sanrys menteskan airmata
dari matanya yang indah itu. “hehe kenapasih kamu rys,cup cup jangan nangis”aku
tersenyum bahagia,rasanya sejuta bohon membanjiri hatiku. Aku melepaskan
pelukan sanrys,berlutut dengan 1 kaki. “rys,will you be my girlfriend?” kataku
sambil menyodorkan bola basketku kepada sanrys. Sanrys menangis haru,ia
mengambil bola itu dan menarikku untuk memeluknya. Yap,its over dan menjadi
akir yang bahagia,I love you sanrys.