Kamis, 20 Agustus 2015

minne

minne artinya ingatan dalam bahasa swedia. ini cerita ter-inspirasi dari suatu cerita juga,cuman mau modif dikit,semoga aja masih bagus kayak cerita aslinya hehe. selamat membaca~~~~~ *maafkan kalo banyak typo*






Selamat pagi Sma banowati jogjakarta,haha entah kenapa aku bersemangat sekali pagi ini. Udara pagi di jogja memang segar,apalagi di daerah perumahanku ini. Seragam putih dan rok kotak-kotak merah se dengkul tas export pink dengan motif sedikit bunga dan sepatu convers hitam dengan sol dan tali sepatu putih,wah sudah rapi. Ku pasang earphone yang sudah terhubung dengan mp3ku,dan ku mulai menaiki sepeda gunung polygon  putihku menuju sekolah,yap tak lupa sepatu basket yang akan ku pakai bertanding se pulang sekolah nanti ku bawa dengan bingkisan tas sepatu yang ku gantungkan di setir sepedaku. Memilih sepeda sebagai tungganganku emang kenapa?seringkali temanku menanyakannya,bukankah lebih modis kalau memakai mobil ke sekolah?apalagi di hari ulang tahunku yang ke 17,aku di hadiahkan sebuah mobil jazz putih. Tapi anehnya aku lupa tentang perayaan ulang tahunku ke 17 yang biasanya menjadi moment terindah para remaja.Yaa menurutku buat apa naik mobil kalau jarak dari rumah ke sekolah dekat,bukankah sma banowati hanya sekitar 5km dari rumahku.ya kan barusaja aku berangkat sudah sampai di depan gerbang sma banowati. Hey,bukankan aku selalu orang  pertama yang datang ke sekolah ini,ah aku kalah dengan orang itu kali ini. Tapi sepertinya aku tak pernah melihatnya sebelumnya,yaa mungkin anak baru.

Selalu seperti ini,mau berangkat sekolah aja semangat 45 giliran pelajaran fisika yang bikin mumet,rasangan ingin cepat cepat ke pertandingan basket.untungnya bel jam fisika berbunyi. "Yess" kataku bersemangat. "Alah,giliran pelajaran fisika aja lemes banget kayak orang sakit,giliran jam istirahat semagat" kata sahabatku zhafir."Hey,wajar kali kalo jam istihat seneng"jawabku cengigisan. Akupun segera beranjak pergi ke kantin karena perutku sudah meronta-ronta untuk di kasih isi.
"Buk,beli jasuke 1 ya,kejunya yang banyak ya bu"kataku kebada bu eni, kantin bu eni emang selalu jadi favoritku,ya iyalah makanannya murah banget haha."Bu,nasi ayam 1 ya." Suara cowok di sebelahku memesan makanan,tiba tiba cowok itu melongokkan kepalanya. Yap terasa aneh,aneh karena ada cowok yang seperti itu,aku mencoba untuk acuh dan "hai,kelas berapa?" Cowok itu memulai pembicaraan. "Ha?emm" jawabku tergagu,aku takut kalau dia bertanya pada orang lain. "Mbakk...." Tangannya melambai-lambai di depan wajahku. "Eh hey,apa?" Tanyaku. "Mbak kelas berapa?" Tanyanya ramah. "Kelas 11." Jawabku "11 apa mbak?aku 11 mia 4 lo,aku anak baru disini." Katanya lagi "mia 5" jawabku singkat "namanya siapa?" Tanyanya lagi *ah dasar bawel* umpatku "lili,jasmine ayu alifia "jawabku dengan mengambil pesananku dari ibu eni dan beranjak pergi. "Eh tunggu mbak,namaku faleyeki yuanandra ,kalau punya line,add line ku ya mbak fandra12" katanya. Entah aku kebingungan sendiri,ada cowok yang seperti itu. Tapi aku merasa mengenalnya,namanya seperti pernah terdengar di telingaku,faleyeki?atau apa nama terakirnya?dan  tingkah lakunya? Yaaa yasudahlah

Peluit wasit berbunyi,bola basket di lemparkan ke atas. Hap ku tangkap bolanya dan dribble dribble,tri point. Yess 3 point pertama untuk sma banowati. Entah sejak kapan aku menyukai olahraga ini,aku tak ingat apa-apa. Sejenak pikiranku melayang karena melihat cowok yang ku temui di kantin tadi duduk di tribun,di antara para murid sma banowati. "Lili awas" teriak salah seorang temanku mengagetkanku. Yang benar saja bola mengarah tepat di wajahku dan gelap.......




"Ayo sini coba main basket sama aku..." Ajak seorang laki-laki laki berperawakan tinggi dan lumayan tampan untuk seorang atlit basket.kulitnya putih bersih dengan tatapan mata tajam dan senyum yang sempurna. Galih anugrah lavayeki,aku mencintainya,sangat mencintainya. walaupun aku takut dan trauma sekali dengan bola aku tak pernah absen untuk melihat pertandingan basket galih. Aku mengenalnya semenjak duduk di bangku smp,bisa di bilang seperti cinta monyet. tapi aku merasa galih adalah cinta sempurnaku,cinta pertamaku,cowok yang sangat sempurna di mataku. "Eh kok malah ngelamun sih ayo sini.." Suara itu membuyarkan lamunanku sejenak. Senyum yang mengembang di wajahnya selalu menjadi faforitku. "Aku gamau main basket,takut kena bolanya..." Jawabku membalas senyumnya dari tribun sebelah lapangan basket. " Apasih yang perlu kamu takutin kalo ada aku disini,kamu gak bakal kenapa-kenapa lili..." Bujuknya,entah pipiku rasanya memerah dengan sendirinya.galih menuju tempatku duduk dengan membawa bolanya. "Kok diem sih,ini bolanya,pegang deh gapapa kok." Bujuk galih yang sekarang berada di depanku. Aku mengambil bola yang berada di tangannya."Sekarang lawan aku ya." Katanya menggoda. "Aku kan takut sama bola,mana mungkin aku ngelawan kamu,yang ada aku ketakutan di kejar bola" kataku sedikit merengut dengan mengembalikan bola itu ke tangannya. "Ih ngambekan aih,ntar tambah item lo" godanya. "Ih kamu jahat" kataku meninggalkannya dengan sedikit sebal walaupun aku tau dia hanya menggodaku. "Eits putrinya marah" rayunya menarik tanganku.otomatis aku terhenti karena gengaman erat di tanganku. "Namaku lili ya bukan putri" kataku ketus. "Maksudku putri lili,putri yang paling cantik kayak sinar bulan di malam hari,putri yang paling kuat kayak logam titanium,putri yang manisnya ngelebihin gula,putri yang pinternya ngelebihin albert einstein,putri yang paling paling paling dari seluruh putri" kata galih dengan nada menggoda *dasar tukang sepik *batinku,tapi itu cukup membuatku terluluhkan. "Dasar nyebelin" nadaku dengan sedikit tertawa tapi air mataku mengalir,entah kenapa. "Loh ini kenapa?kamu beneran marah ya?maaf ya sayang" galih merengkuhku di dalam pelukannya,dalam badannya yang sangat besar dan terasa lengket karena jersey basketnya basah dengan keringat karena berlatih basket tadi. "Galih...aku gak marah,tapi kamu emang nyebelin.aku takut gak bisa dengerin kata penuh sepikmu tadi,meskipun itu bohong semua,kamu emang nyebelin" kataku sambil memukul kecil badannya. "Kamu bakal denger kata-kata itu terus kok,kalau kamu mau,setiap hari aku bakal bilang kayak gitu,apasih yang gak bakal aku lakuin buat putri lili ku" galih ngelus kepalaku dengan lembutnya. "Dasar nyebelin...!!" "Nyebelin apa ngangenin?" Sahut galih cepat dengan nada menggoda."Kamu itu emang yaa nyebelin banget" airmataku terus menggalir tapi sedikit menahan tawa,pelukan galih semakin erat memelukku Entah aku merasa waktu ini sangat berharga bagiku.

"Happy birthday lili,happy birthday lili,happy birthday,happy birthday,happy birthday lili" suara nyanyian ulang tahun bergema di ballroom hotel bintang 4 ini. Dress kuning panjang dengan beberapa pita di bawahnya,dengan rambut setengah di angkat dan mahkota kecil di kepalaku,yap seperti putri belle lebih tepatnya,namun yang sekarang sedikit eksotis haha,tapi sorot lampu membuatku sedikit cerah disini. Tapi mataku terus saja mencari sosok yang daritadi tak nampak di kerumunan teman-temanku,sosok yang sangat ku tunggu.galih,ya mana galih? "Mbak,ada sms dari mas galih" mbak nanda mengejutkanku ketika pandanganku terfokus pada pintu masuk ballroom,aku segera bergegas mengambil hp dari tangan mbak nanda dan membaca pesan dari galih.

"Aku lagi ada di bandara,15menit lagi aku mau berangkat ke macau "
 
Air mataku meluncur ketika membaca sms galih,tak kupikir berapa banyak tamu disini yang jelas aku langsung berlari keluar dan meminta supirku untuk segera berangkat ke bandara. "Dasar cowok nyebelin.." Tangis ku tak berhenti,dadaku terasa sesak,bagaimana tidak,aku mencoba menelfonnya tapi tak di angkat. Untungnya pak supirku pintar ngebut. Segera ku bergegas keluar dari mobil dan mencari galih,tak peduli dengan pakaian yang ku pakai dan tidak peduli riasan di wajahku yang sedikit luntur karena air mataku.cowok dengan tas jansport kotak-kotak biru,dan jaket nike hitam,itu pasti galih. "Galih" kataku sembari airmataku tidak berhenti keluar. Cowok itu membalikan badannya dengan senyum yang khas. "Putri liliku cantik" galih memelukku "kamu nyebelin,kenapa kamu gak dateng ke pestaku,malah kamu mau pergi" kataku dengan nada marah "putri cantik gak boleh nangis,lihat nih,udah kayak princess masak nangis sih,aku kan cuman bentar perginya,janji deh ntar kalau sudah sampe macau aku janji bakal kabarin kamu" kata galih membujukku dengan memegang ke 2 tanganku,sepintas aku melihat airmata di wajahnya. Aku tak menjawab apa-apa,aku tak rela sedikitpun jauh darinya,aku hanya bisa memeluknnya semakin erat. "Dasar pangeran nyebelin" suaraku terputus-putus. "Ciee aku di panggil pangeran hahah" nadanya menggoda.tak lama pengumuman pesawatnya akan berangkat.galih pergi meninggalkanku masih berlinang air mata berdiri memandangi sosoknya yang kian lama menghilang.


"Aaa.." Entah kepalaku terasa pusing sekali setelah merasakan serentetan kejadian yang entah kapan terjadinya. Yang jelas terakir kali ku ingat kepalaku terkena lemparan bola basket dan semua menjadi gelap. Masih terasa pusing di kepalaku. "Kamu gapapa?"Tanya cowok di sebelahku yaang sepertinya daritadi menungguiku. *galih?* batinku melihat cowok itu. "Hey kok diem sih,masih pusing ya?" Tanyanya kembali. "Gapapa kok" jawabku sambil memegangi kepalaku."Masih inget aku kan?" Tanyanya "kamu yang tadi di kantin kan?"Tanyaku masih dengan memegang kepalaku.iya hanya membalas senyum seperti orang yang berada di bayanganku tadi saat aku tak sadar. Hey siapa aku sebenarnya?apa mungkin aku lili yang lemah,gampang menangis,dan takut dengan bola? Bukan!aku lili yang kuat,kapten tim basket sma banowati,aku tidak suka menangis! Entah pikiranku semakin bertanya tanya. Bayangan pikiranku tak mau hilang. "Hey lili" suara itu mengejutkanku. "Galih?" Sambutku refleks "hah?galih?". Cowok itu terkekeh,mendengar nama itu,suar itu masih tetap,falliyen,cowok yang menungguiku daritadi,faleyeki. "Maaf ku kira..." Jawabku lirih. "Siapa?" Tanyanya penasaran. "Gapapa deh."Jawabku singkat. "Oh iya aku panggil kamu apaya?namamu susah" sambungku. "Panggil aja fandra" senyumnya yang khas kembali muncul. "Fandra?kenapa di panggil fandra?" Tanyaku sambil memiringkan sedikit kepalaku. "Iyaa namaku kan falleyeki yuanandra,di ambil F-dari falleyeki dan ANDRA-dari yuanandra." Jelasnya panjang dan aku hanya ber-o o ria . "Eh sudah enakan kan,mau aku anter pulang?" Tawar fandra. "Pertandingan basketnya?" Tanyaku,seketika aku ingat pertandingan basketku."Kamu disini sudah 3 jam,ya sudah selesai lah pertandingannya"jawabnya. "Oh yaudah deh,aku mau pulang sendiri aja,kan aku bawa sepeda ke sekolah." Kataku sambil turun dari ranjang uks. "Yakin?" Tanyanya. "Iya,aku duluan ya" kataku beranjak meninggalkan fandra,sementara ia masih terpaku melihatiku.

"Aaaa,mamaa..."Teriakku setelah sampai di rumahku. "Apasih li,eh kepala kamu kenapa?"Tanya mamaku yang tadinya cuek kini menjadi  kawatir. Ku hempaskan tubuhku ke sofa putih nan halus "gapapa maa,ma,aku ini lupa ingatan ya?" Tanyaku penasaran. "Lupa ingatan? Oh iya mama lupa cerita" mamaku menepuk dahinya. "Apama?"Aku semakin penasaran "kamu itu dulu habis kecelakaan,kepala kamu kena benturan,kata dokter sih kamu lupa sedikit memory kamu,tapi mama lihat kamu biasa-biasa aja tuh yaudah mama gak cerita sama kamu" jelas mamaku panjang lebar. "Hah?mama,dulu mama tau tentang orang yang namanya galih?" Aku sedikit kaget mendengar penjelasan mamaku dan yaa aku menanyakan nama orang yang ada di bayanganku selama aku pingsan. "Galih?siapa itu?" Mamaku sepertinya tak mengenalnya. "Yaudah ddeh" aku bergegas naik ke kamarku untuk memeriksa apa ada sesuatu yang berhubungan dengan galih?. Pertama kali ku lihat di kamarku adalah rak buku dengan buku berjajar rapi disana. Tapi mataku tertuju pada 1 buku,bersampul kuning. Ku tarik buku itu,di sampulnya tertulis tanggal 28 september. Aku semakin penasaran,dan ternyata buku itu aalah buku dongeng "beauty and the beast" kapan aku menyimpan buku dongeng seperti ini?batinku sambil meneliti tiap halamanya,dan.....di halaman terahir ada fotoku bersama "ini fandra?" Aku seperti tersentak melihat foto itu,foto yang entah di ambil kapan,fatoku dan laki-laki itu terlihat sumringah dan bahagia *galih lili, hah?itu cowok yang di bayanganku kemarin kan? Jadi benar,dulu aku punya pacar dan namanya galih? Hey,yaampun kamu bodoh sekali liiiiiii.* batinku saat melihat tulisan di foto itu. Rasanya kepalaku kembali berat dan pusing,ku hempaskan badanku ke kasur.


Biologi pelajaran terahir,entah mengapa jai terasa lama,atau mungkin pikiranku sedang terbebani dengan masa laluku,entah aku masih penasaran dengan sosok galih. "Li!" Zahafir mengagetkanku. "Ayo ke gor yuk,main basket." Sambungnya. "Loh pelajarannya?" Tanyaku bingung. "Makanya jangan bengong aja,pelajarannya udah selesai 5menit tadi,gurunya aja udah gaada." Zhafir,menepuk-nepuk pundakku. aku masih terdiam,dan segera membereskan barang bawaanku."Ayo,lama banget." Zhafir menarik tanganku,mengajak ke gor.
*ah sial* batinku,daritadi hampir bolaku tak pernah masuk ke ring basket. "Kalau kamu gitu terus,bisa-bisa kapten tim basket cewek di ganti." Suara yang sama kembali terdengar,dengan refleks aku membalikkan badanku "galih?eh fandra" aku salah menyebut nama lagi,dasar bodo lili! "Hahah,aku fandra,bukan galih." Cowok itu tersenyum dan mengambil bola basket dari tanganku,melemparkannya ke ring basket,benar sekali,dola itu dengan mudahnya melewati ring basket tersebut,aku masih terdiam melihat dia melakukan aksinya. "Gimana?mau belajar sama aku?"Tanya fandra,hampir sama dengan suara galih,ah kenapa galih lagii! Aku hanya membalasnya dengan senyuman. "Yuk istirahat dulu,aku traktir deh makan di kantin" tawarnya dengan senyuman yang khas.mataku berbianar karena mendengar kata "GRATIS" dan segera mengiyakannya. "Eh gak di kantin ding,ke kafe aja gimana?" sepertinya ia berubah pikiran. "Yaa terserah pokoknya gratis" kataku asal. "eh kita naik apa ya?" Sambungku. "Mobil lah,itu" fandra menunjuk mobil mercedes bens hitam di depan gor. *ah gila,ke sekolah aja bawa mobil kayak gitu* batinku sambil melototkan mata "eh kok bengong sih,ayoo" fandra membuyarkan lamunanku. Naik mobil mercedes memang nyaman hehe,tapi ada yang membuatku risih,sepanjang perjalanan fandra terus saja ncerocos,duh dasar cowok cerewet,tapi harus ku akui dia memang seru. Beberapa menit,mobil fandra berhenti,dan ternyata ia berhenti di depan rumah sakit,hah? Tak banyak kata fandra menarik tanganku dengan halus tanpa mempedulikan pertanyaanku yang bingung kenapa mengajakku kesini.

Fandra berhenti di depan ruangan dengan kaca besar yang menembus ruangan tersebut,seorang laki-laki putih tinggi berbaling tak berdaya disana dengan segala alat bantu dan pembaca detak jantung. "Kamu ingat dia li?" Tanya fandra lirih.aku masih bingung dan entah mengapa aku jadi teringat seseorang,ya galih. Apa dia galih?ya tuhan kenapa dadaku tiba-tiba terasa sesak. "Dia galih li" air mata fandra mengalir di tengah senyumnya yang sedikit di paksakan "dia kembaranku" suara fandra semakin lirih. "Galih?" Entah kenapa aku jadi teringat semua memoriku yang hilang tentang galih,kepalaku terasa pusing,air mataku menetes seketika. Rasanya dadaku tertimpa beban ber puluh kilo,kaki ku terasa lemas mengigat galih. Fandra mengajakki keluar dari rumah sakit dan duduk di bangku taman rumah sakit. "Kenapa kamu gak cerita?" Nadaku terputus putus karena menangis "aku takut itu akan gangu kamu,galih sering kali hubungin kamu,tapi susah. apalagi kamu lupa semua tentang galih  semenjak kecelakaan saat kamu pulang dari bandara malam ulang tahun kamu yang ke 17 " fandra menjelaskan dengan wajah yang masih memerah karena menangis. "Tapi sekarang aku ingat semuanya" airmataku kembali meluncur deras,betapa bodohnya aku sampai aku melupakan semua tentang orang yang aku cintai,dan bahkan kenapa sampai aku susah untuk ia hubungi. "Lalu" nada fandra tiba-tiba berbeda,ku palingkan wajahku yang semula menghadap ke bawah perlahan ke arahnya. "Maksud kamu?"Tanyaku heran. Senyum fandra mengembang seketika. Entah aku semakin bingung. "Kamu beneran lupa sama aku?sampai segitunya gak ngenalin aku?" Suara fandra menggoda dan senyumnya kini semakin lebar dan wajahnya seperti sedang menjahiliku. Aku sampai tidak tau harus berbuat apa "ini aku putri liliku,ini galih" tangannya meraih tanganku,secara refleks aku langsung memeluknya. "Dasar cowok paling nyebelin,kenapa kamu bohongin aku tadi,kenapa kamu jailin aku jugaa,bukannya bantu pulih ingatan aku malah gak ada kabar dan sekarang..." Galih memotong dengan cepat "yang penting aku gak pernah ninggalin kamu putri liliku bawel" Air mataku meluncur keluar lagi dan kali ini bukan kesedihan melainkan kebahagiaan.

Sabtu, 08 Agustus 2015

sanrys


post cerita lagii...................................hehe udah lama nggak ngepost cerita,maaf kalo banyak typo,penulis amatiran ini kan masih belajar hehe. temanya romace lagi......................soalnya yang nulis lagi jomblo jadi nulis gak karuan deh. selamat membaca~~~~~~~~~~ :) 


“Sanrys….sanrys….bertemu dalam tatap mata tanpa arti….indah bagai bunga lembut nan kuat….bagai ilalang tak berarti tapi menyimpan sejuta pesona…sanrys…sanrys…”

*sanrys
Ah macet,bahkan di kota yang tak sepadat Jakarta ini bisa macet?duh bodoh sekali aku ini,memangnya hanya kota seperti Jakarta saja yang bisa macet? Pertanyaan tak berarti ku tujukan kepada diriku sendiri. Aku memang sedikit memiliki pemikran yang sedikit berbeda dari teman-temanku,iyalah golongan darahku kan B,gak ngaruh juga sih sebenernya. Jarum jam tanganku menunjukkan pukul setengah 7 pagi,aku semakin tidak sabar menunggu di dalam bemo ini yang setiap pagi selalu mengantarkanku ke sekolah.ya apa boleh buat orangtuaku tidak bisa mengantarku sekolah.tak kusadari jantungku berdegup kencang karena takut telat.ya iyalah takut, di minggu ini kan di adakan ulangan akir semester. Dan alhasil aku telat di hari pertama ulangan ini,tidak tengung-tangung aku telat 30 menit dari 60menit waktu ulangan.tapi syukurlah ulanganku hari ini berjalan dengan baik.sejenak mendinginkan kepala adalah kantin sekolahku haha, tempat faforitku. “sanrys..”panggil seorang dari belakangku. Yap,manda temanku dari smp yang dari smp sendiri kami tidak tau kalau dulu kita se-smp. “traktir!!!” ya itu selalu menjadi kata pertama yang keluar dari mulutnya ketika bertemu denganku. “eh ada bagas…”kataku untuk mengejutkannya yang sedang berjalan mendekat ke arahku.dengan reflex,manda membalikkan badannya dan….yaa tidak ada bagas disana haha.. “ah nyebelin lo..” manda menepuk pundakku keras dan mengajakku duduk di bangku kantin. “subhanallah….” Mataku tertuju pada sekelebat orang yang lewat di depanku,dan sumpah orang itu ganteng banget yang tidak lain tidak bukan adalah mas ikbar,kakak kelasku yang jago banget main basket. Dan kesalahan terbesarku adalah suka sama dia,dan itu sumpah bodoh banget. “ah pasti mas ikbar..”celetus manda,sesegera aku emnutup mulutnya dengan gorengan yang ada di depanku sebelum mulut manda mengatakan sesuatu yang lebih memalukanku disini. Benar saja tak lama kemudian yuavki melintas di depanku dan….. “subhanallah……”kata kata itu lagi yang keluar dari mulutku. Lagi-lagi manda menyeletus “pasti yuavki” dan untuk yang ke 2 kalinya aku menutup mulutnya dengan gorengan. Yuavki,sebenarnya dia adalah incaran temanku dari smp tapi yaa bagaimana lagi ya aku tidak bisa mengendalikan kekagumanku kepada orang yang berparas lumayan.di balik itu juga aku mencari fakta-fakta tentang yuavki untuk temanku itu,nah akibat dari keseringan itu aku menjadi suka dengan yuavki. Sejenak pikiranku melayang ketika kejadian beberapa bulan yang lalu,ketika aku berpacaran dengan incaran temanku,oh sungguh itu menyebalkan sekali. "Denger denger anak itu mau nyalonin jadi ketos" manda memulai perbincangan dengan topik orang yang baru saja melintas itu. "Oh ya?" Tanyaku antusias,seketika bayangan tentang masa laluku hilang. "Katanya sih gitu,eh udah kenyang nih ngabisin 2 gorengan,pulang yuk..." Kata manda yang masih dengan mulut yang bertempel penuh dengan minyak gorengan. "Ah nyebelin loo" akupun beranjak pergi dari tempat dudukku.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Bertetangga dengan bu pandi memang keuntungan tersendiri bagiku,bagaimana tidak wi-fi bu pandi bahkan sampai menjangkau kamarku dan tidak ada kuncinya,jadi aku tidak perlu repot beli pulsa modem untuk mengakses internet di laptopku. Seperti biasa ada wi-fi pasti lihat youtube dong,tidak lupa ngestalk cowok-cowok ganteng,Yuavki salah satunya. Dan aku nemuin 1 postingan lucu nih dari blognya,gini isinynya.
Sebuah Perkenalan
Ini buat orang - orang yang baca blog ane! yah pokoknya yang pertama kali liat, welcome aja deh. thread-thread saya selama ini memang hanya copy + paste (gitu dong, ngaku) soalnya pemula sih. saya mau perkenalkan diri, nama ane Yuavki nikoveda masih perjaka, masih kuat 10 jam (buset dahh.. ) lahir di surabaya, 27 desember 1997, anak bungsu dari tiga bersaudara, tinggi masih 169, berat "masih" 52 kilo, bukan miligram, sekolah di smp negeri 300 surabaya, tunggu.... ini kayak biodata kelurahan yah..-_-".
mungkin ada pembaca yang kurang nyaman dengan tampilan blog gw, maap baru pemula. sekilas aja, kemaren arsenal MENANG!!! HUAHAHAHA lawan tottenham skornya 5-2, keren kan?! arsenal gitu.. habis nonton bareng, keren deh pokoknya pertandinganya, yang gak nonton pasti nyesel amir deh.
Kembali ke topik perkenalan, ane sekarang masih jomblo (mungkin untuk selamanya). dan hape gw gk berkamera, maap gak nyambung. masih dalam tahap perjuangan untuk menghadapi unas dan maunya sihh masuk sma 5, smala gitu loh. gw juga termasuk anak yang paling pintar (baca: bodoh) di keluarga, satu-satunya orang yang belum kuliah di ITS dan masih sekolah di (hutan belantara) smp negeri 300 surabaya. kagak pernah dapat rangking bagus. satu-satunya keahlian gw cuma bisa nyabut rumput. sekian thread nyampah dari gw, semoga tidak bermanfaat dan dapat menjerumuskan kalian ke jurang kehancuran, terima kasih. 

Wkwkwk sumpah lucu kan?tapi kata manda sih gak lucu waktu aku sms kata-kata itu ke dia,mungkin efek cinta kali ya haha.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Huah,untunglah hari ini aku tak perlu repot berjalan ke depan jalan raya untuk menunggu bemo karena sahabat baikku amanda menawariku pergi ke sekolah bersamanya. Yang benar saja,manda datang di rumahku tepat jam setengah 6 pagi dan itu pagi banget. Sampai di sekolah jam 6 pagi,oke masih sepi lah ya sekolah,tapi sisi baiknya gue gak ngeluarin uang dan bisa belajar lagi di sekolah. Kelas kelas masih nampak sepi,terdengar suara lagu dari kejahuan yang sepertinya berasal dari kelasku. Ternyata itu marko,tumben banget dia dateng pagi? "Hai rys,hai man" sapa marko dengan senyumnya yang lebar. "Hallo koo" jawabku bersamaan dengan manda dengan nada malas. Berhubung kelas masih sepi dan tidak mungkin juga penghuni kelas ini datang se pagi ini,ku ambil dan ku sejajarkan beberapa bangku untuk tidur. Marko menduduki salh satu bangkuku,badannya yang tinggi dan lumayan kuat megangkatku dan lebih buruknya ia tak mau pergi dari bangku itu dan terpaksa aku hanya duduk di sampingnya,dan menyandarkan punggungku. Senyum licik mengembang di wajah marko,dan sumpah itu nyebelin banget. “tumben dateng pagi?” marko membuka pembicaraan. “iyaa bareng manda tuh tadi” jawab ku singkat. “eh gue tadi lihat yuavki loo?” nada marko seperti menggoda. “hah sumpah?” tanyaku kaget. “hahahahah lucu ya lo” tawa marko lepas. “eh beneran gak sih,duh cahaya surgaku itu emang ganteng banget” kataku dengan muka yang sedikit membayagkan wajah yuavki. “orang ganteng belum tentu baik lo rys,lihat orang itu jangan dari mukanya tapi dari hatinya rys. Percuma kan kalau ganteng tapi hatinya jelek.” Marko menjelaskan pamjang lebar. Aku hanya tertegun dan tak membalas kata-kata marko sedikitpun. “apalagi lo gak kenal pasti sama yuavki,toh kalo lo suka sama dia dan berharap dia bakal jadi pacarlo rasanya mungkin gak?orang dia aja gak kenal sma lo” marko melanjutkan perkataannya,. Kata-kata marko sepertinya menyentuh hati dan nalarku,walaupun itu sedikit menyakitkan bagiku.entah mataku terasa sedikit berat. “lo bener sih ko..” balasku lirih. Marko berdiri meninggalkanku,sosok manda sepertinya mendekat kearahku,mungkin dia melihat wajahku yang mengalami perubahan ekspresi. “kantin yuk..” ajak manda. Aku megangkat wajahku dan memberikan senyum kepada manda “ayuk”. Entah kata-kata marko tadi seperti menampar syaraf sadarku,iya ngapain juga aku ngarepin orang yang belum tentu suka sama aku apalagi dia gak kenal sama aku,tau namaku aja gak.berbagai pertanyaan terus mengalir di pikiranku. Bagaimana bisa aku seperti itu? “when you love someone,just be brave to say…” tiba-tiba manda menyenandungkan lagu yang membuatku tersadar dari lamunan kecilku. “bearti gue harus bilang gitu?” sepontan kata itu terucap saat aku tersadar. “hah?apaan lo?aneh?” manda bertanya heran. Aku kembali terdiam dan memikirkan hal yang sebetulnya tidak terlalu penting di  banding dengan pelajaran fisika. Kantin Nampak sepi dari biasanya,ya iyalah ini kan masih jam pelajaran pertama.sekilas aku melihat sososk yang selama ini aku idamkan “yuavki” tapi entah kenapa aku tidak seperti biasanya melihat dia,yang aku rasakan saat ini bingung dengan perkataan marko. “rys,ada yuav yuav tuh..” manda menyenggoku. “gue udah nawaitu melupakannya man. “kataku sedikit lemas “hah?kenapa?lo yakin?eh kesambet apaan lo?dia ganteng gilaa men,apa dia udah punya pacar?” manda pertinya kaget mendenga kata-kata yang keluar dari mulutku. “iya ganteng sih,tapi sekarang kayaknya sadar,orang yang pantes buat gue itu yang hatinya tulus,baik,kita harusnya suka sama orang itu jangan di lihat dari rupamya di lihat dari hatinya man. “ cerocosku anjang lebar. Manda hanya ber-o o ria tapi dengan muka yang menyebalkan seperti mengejek. Tak lama teman yuavki datang,kapenara akshauhini yang tidak lain ketua 1 osis,ah gak peduli juga sih. "Eh rys,gue punya tongsis baru nih,yoba yuk" manda mengeluarkan tongsis dari tas kecilnya yang selalu dibawa kemana-mana,dan yaaa penyakit fotoku kambuh.sepintas aku menangkap tatapan mata yuavki yang seperti memperhatikanku berfoto.
*yuavki
Ah nyebelin banget pagi pagi gue udah laper,yaa sekali kali ninggalin pelajan geografi juga gak papa,lagipula ada surat ijin buat tm osis,nelat dikit tm buat makan gakpapa lah yaa. "Yafffff...."Suara anak laki-laki yang nafasnya terengah engah dari belakangku,dan iya,itu kape. "Sial,ketos itu lagi" umpatku dalam hati. Aku melihat ke arahnya dengan watados (wajah tanpa dosa) "ayo tm,ngapain lo kesini" kata kape dengan nada yang terengah-engah. "Gue laper,sumpah,makan dulu yuk,gue traktir deh" ajakku dengan sok polos. "Makan dulu juga enak kayaknya,yok" senyum di wajahnya mengembang,memang ketos satu ini katau mendengar kata traktir langsung losssss. "Kape,yuav!" Suara keras terdengar dari depan kantin. "Mampus!" Batinku,ya itu suara mbak kik,ketua umum osis. "Kalian mau kemana?cepet ke sekre osis." Lanjutnya. "Iyaa mbakk" jawabku dan kape bersamaan. Tatapan mataku menangkap 2 cewek yang sedang berfoto memakai tongsis,entah mereka terlihat aneh bagiku. Salah satu dari cewek itu rupannya merasa bahwa aku memperhatikannya,tatapan matanya berhasil menatap pandangan mataku untuk beberapa saat tapi lalu ku palingkan dan berjalan ke sekre osis.


Peluhku metes di lantai pinggir arena futsal gor sma 16 "keren juga sepatu gue" batinku. Sepatu hitam bermerk sponsor dari tim sepakbola kesayanganku ini menang selalu menjadi faforitku. Arsenal,tim sepak bola ini memang menjadi faforitku sejak dulu,dan sponsor yang ku maksud tadi adalah puma. “ayo,lama banget istirahatnya”teriak seseorang dari dalam area futsal yang ku sambut dengan senyuman. Itu sahabatku kape,kami tidak hanya teman dalam organisasi,tapi juga dalam ekstrakulikuler di sekolahyaitu basket. Walaupun begitu hobiku sebenarnya bukan basket,tapi sepak bola,haha memang rada gak yambung sih tapi emang gue suka hal yang berbeda. Termasuk tipe cewek,huaa apaan sih yaudahlah gue lanjut main futsal aja.
30 menit berlalu,temantemanku mulai kelelahan bermain futsal yang hasil akirnya di menangkan oleh timku. “Yay,siapa dulu kaptennya gue gitu.” Batinku dengan senyuman yang mengembang di wajahku. “yaff..” panggil seseorang dari arah pintu gor.aku hanya menoleh tanpa mengatakan satu katapun. “cepet ke taman depan kelas 11 ya,kita ngadain tm ketos” teriak orang itu lagi yang tidak lain adalah kape. “eh kok lo udah di situ?” tanyaku heran “iyaa mbak kik sms gue barusan,cepet ganti.” Balasnya yang kemudian meninggalkanku. “en tungguin,gue juga mau ganti.”

“ini pati kerjaan mas tama nih ngadain tm dadakan kayak gini”batinku dengan jalan yang tergesa-gesa dengan kape yang berada di depanku. Dari jauh aku mendengar suara lembut seorang perempuan yang tertawa riang dari arah taman seperti peri peri yan bermain di taman. Seorang cewek berkerudung sedang tertawa bercanda dengan temannya berjalan di jalan setapak taman yang sempit,sepertinya itu cewek yang sama seperti di kantin. Pandangan mataku melihat mahkota pink yang ada di kepalanya. “lucu banget cewek ini,pakek mahkota segala” batinku dalam hati. Dan sekali lagi tanpa sengaja aku menangkap pandangan matanya tapi kemudian dia yang memalingkan pandangan matanya . sepanjang tm berjalan aku tidak terlalu konsen dengan materi tm. Aku hanya memikirkan cewek yang memakai mahkota yang terbuat dari kertas itu. Lucu memang,tak sadar senyuman mengembang di bibirku dalam lamunanku. Kape yang melihatku seperti itu bingung,denga jahilnya kape memercikkan air ke wajahku. Tanpa kusadari tm telah berakir tanpa aku mengerti benar apa yang di diskusikan tadi.

Debat ketos hari ini akan menentukan siapa ketua osis yang akan menjabat pada 1 tahun ke depan. Ah sial aku gugup,beberapa menit lagi lagi aku akan menghadapi berbagai pertanyaan yang akan di tujukan padaku dank kape yang menjadi pasanganku dalam pencalonan ini.  Siswa sma 16 mulai berdatangan memasukki gor untuk menyaksikan debat antar pasangan calon. Sejauh ini tidak ada yang memberatkanku. Debat di mulai,entah mungkin karena debat kami yang kurang seru atau bagaimana para siswa sedikit-demi sedikit berhamburan ke luar. Di antara siswa yang keluar meninggalkan arena gor,mataku menangkap salah satu siswi yang memasuki arena debat,ya cewek itu lagi,tapi ternyata ia tak sendirian. Ia masuk bersama beberapa temannya. Entah ini hanya kebetulan atau tidak. Berbagai pertanyaan berhasil kami jawab dengan baik. Ini sesi terakir untuk bertanya,tapi nampaknya sudah tidak ada lagi yang berminat untuk bertanya pada kami. Dari ujung barisan terlihat orang sedang mengangkat tangannya tinggi nampaknya orang itu sedang mau menanyakan sesuatu. “nama saya sanrys,dari 11 mia 5. Saya mau bertanya,apa konsekuensi yang anda ambil,jikalau ananda tidak bisa menjalanka fisi-misi anda dengan baik da nada beberapa proker yang tidak berjalan?terimakasih. “ mendengar suara itu sontak aku terkejut,bagaimana bisa cewek itu lagi?karena kaget aku tak mendengarkan apa yang ia katakana. Aku hanya terpaku dengan caranya menyampaikan pertanyaan,dan untungnya kape angsung sigap menjawab pertanyaan cewek itu. Ah entah pikiranku jadi kacau. Kenapa harus cewek itu lagi sih. Debat calon ketos hari ini berakir,aku cukup puas dengan hasil debat ini karena tidak ada satupun pertanyaan yang memberatkan kami.
*1
“Nyoba ngelupain orang itu emang susah apalagi orang itu ganteng banget kayak yuavki,ah nyebelin!!!” gumanku dalam hati sembari tanganku terus melempar dan menangkap bola basket yang ku pantulkan di tembok. Iseng sih main basket,tapi seru juga buat ngebunuh bosen nungguin saudara gue selesai eskul volley. Biasa gue selalu ke smp saudara gue yang letaknya persis di sebelah sma 16,biar gue pulang bisa nebeng dan gak buang buang uang hehe. Berulang ulang ku lemparkan bola basket ke dinding agar memantul ke arahku,suasana disini memang enak karena sepi dan sejuk. Sejenak sesuatu melintas di pikiranku. Delango,mantanku. Entah kenapa tiba-tiba aku memikirkannya. Hanya dengan memikirkannya saja tanganku sudah tak kuat menangkap bola basket,bola basket itupun jatuh dari tanganku. energy yang kuat ketika aku mengingatnya yaitu rasa sakit,rasanya aku tidak mau merasakan cinta lagi ketika mengingat dia. Rasa sakit yang ia berikan kepadaku terlalu sakit bahkan hanya untuk di pikirkan. Ah sial airmataku keluar lagi,cepat cepat ku usap air mataku dengan tanganku,tanpa kusadari ternyata tanganku kotor dan penuh dengan debu. Akupun teringat dengan bola basket yang jatuh tadi,sesegera ku cari dan… aku melihat sesosok seseorang sedang berdiri tepat di depan bola basketku. Tanpa piker panjang “permisi” aku mengambil bolah basket itu tanpa melihat orang yang berdiri di depanya. Tapi aku sempat melihat merk sepatunya. “Puma”.
*2
Udara sejuk memang menjadi faforitku disini,halaman smpku dulu ini memang di tanami berbagai pohon apalagi jalan masuk ke smpku memanjang dan di samping kanan-kirinya di tanami pepohonan. Sepintas aku mendengar seseorang sedang merempar bola 'dep' 'dep' "sepertinya bola basket" gumanku dalam hati. Aku mulai mencari sumber suara yang sepertinya ada di balik tembok depan lapangan. Dan benar saja ada cewek disana yang sedang melempari tembok dengan bola basket. Sepertinya aku mengenalnya..... 'Dup' bola yang di pantulkannya tak berhasil ia tangkap. "Sepertinya orang itu sedang melamun" batinku. Bola yang jatuh itu menggelinding ke arahku dan berhenti tepat di kakiku. Aku hanya melihati cewek itu,dia sedang melamu dan beberapa saat kemudian lamunannya buyar entah kenapa,ia bergegas mengambil bolanya tanpa menyadari ada orang selain dia disitu,bahkan pandangannya tak mengarah kepadaku. Senyuman mengembang di bibirku,"cewek ini lucu ya" gumanku dalam hati. Kulanjutkan langkahku menuju ke taman sekolah smpku ini,sementara cewek itu seakan masih tak sadar kalau ada orang selain dia disitu. 

*3
Hari kamis,entah kenapa aku menyukai hari yang berawalan huruf k ini. Hari ini aku tidak ingin pulang cepat ke rumah. Aku ingin memakai fasilitas sekolahku dengan sepenuhnya,ya wi-fi. "Sanrys......" Panggil seseorang dari kejahuan,suara yang sangat kukenal. "Rys,ikut gue yuk ke sma 20" ajak manda dengan wajah yang sumringah dan menarik-narik lenganku. "Aduh,ngapain sih?" Jawabku dengan nada malas. "Gue mau ketemu adit" manda melepaskan tanganku dari gengamannya. "Yaaa,tapi jangan kacang ye" aku memang selalu menyanggupi permintaan sahabatku yang satu ini. "Oke,ntar ngue cariin temen deh disana. Ayo cepet,gue tunggu di depan ye" manda bergegas menuju ke depan dengan muka yang sumringah. Akupun segera membereskan semua barang barangku yang bergegas ke depan sekolah. Di lapangan aku melihat sesosok orang yang dulu ku kagumi. Yuavki,dia berada tepat di depanku,tapi aku mencoba tak peduli dengan sosoknya dan tak menolehkan atau bahkan melihatnya. Ya ini salah satu caraku melupakan orang yang gak bakal aku dapetin. Aku melihat manda sudah siap dengan mobilnya,aku segera masuk ke mobilnya dan meluncur ke sma 20. Aku baru sadar,itu adalah sekolah delango. Semoga saja aku tak melihat dia sekarang,semoga dia sudah pulang. Sesampainya disini,kami di sambut dengan rani dan adit,pacar manda. Sementara manda dan adit ngobrol berdua,aku ditemani rani pergi makan ke kanti. Dan....aku melihat delango ada disana,entah aku rasanya tak kuat melihat sosoknya disana,rasa sakit yang disebabkannya masih terasa,entah ini rasa sayang yang tak kesampaian atau rasa sakit hati. Yang lebih membuatku tak bisa menahan air mataku,aku melihat sesosok cewek dengan rambut panjang yang ada di sampingnya,mereka terlihat akrab,dan tangan merekapun berpegangan. Aku mengurungkan niatku pergi ke kantin dan pergi meninggalkan rani disana. Kamar mandi,ya aku pergi ke kamar mandi untuk menyembunyikan airmataku. Ku basuh mukaku agar tidak tampak merah. Yah lumayan lah ya udah gak seberapa merah,aku memberanikan diriku untuk kembali ke tempat rani. Entah apa hanya perasaanku saja pandangan rani seperti memendan berbagai pertanyaan yang akan di tujukan padaku. Aku berjalan kea rah rani dengan berusaha menyembunyikan wajahku. “kamu mantanya ango?” rani bertanya kepadaku dengan wajah bingung. Seketika aku menghentiakan langkahku. “jangan,janga  nangis rys” batinku. Akupun memberanikan mengangkat wajahku dan tersenyum kepada rani. “iya ran” aku merasakan mataku kembali berlinang,sesegera aku menundukkan wajahku. “seharusnya aku gak ajak kamu kesini.” Rani menarik tanganku dan mengajakku pergi dari kantin. Ah bodoh sekali aku kenapa aku masih menyakiti diriku sendiri dengan membiarkanku seperti ini. Delango,aku harus bisa lupain dia. Harus!!!!! Rani mengajakku berjalan ke arah depan sekolah,dan tiba-tiba ada seorang cowok yang menyenggolku,sontak aku mengangkat kepalaku. “maaf” kata cowok itu pelan. Se pertinya aku mengenalnya. “kamu sanrys kan?” benar kan dugaanku aku mengenalnya tapi aku lupa siapa. “iya aku sanrys” jawabku. “yaampun rys,ngapain kamu disini,udahlama banget semenjak kita naik kelas 3sd dan aku pindah sekolah kita gak pernah ketemu sama sekali. Kamu masih inget aku kan rys? raka.” Kata cowok itu bersemangat. Sekarang aku ingat. Ternyata dia teman kecilku dulu. Belum sempat aku menjawab rani berpamitan kepadaku untuk meninggalkanku sebentar dan raka mengajakku ke taman. “ka,kamu sekoalah disini?” tanyaku sedikit kaku. “iya rys,eh kamu apa kabar?aku kangen banget tau waktu dulu kita main kejar kejaran.” Aku dan raka memang teman yang sangat akrab dulu,dan yang ku ingat raka dulu sangat jail kepadaku tapi sekaang aku melihanya berbeda dan lebih dewasa. Badanya yang tinggi putih dengan rambut klimis membuatnya Nampak sedikit keren,tapi aku masih menganalinya dengan senyumnya yang tak pernah berubah. “ambil keres yuk” raka menunjukkan jarinya ke pohon keres di depan taman. Ini persis sekali saat dulu aku bermain dengannya di sekolah,bahkan memori itu takkan pernah hilang. Senyumku mengembang dan menganguk arti untuk menyanggupi ajakan raka. Raka mengambilkanku beberapa buah keres yang sebenarnya dia tau aku tak pernah memakan buah ini dulu walaupun dulu aku suka berlomba dengannya mengambil buah ini,aku hanya suka mengumpulkannya dan nantinya akan ku simpan sampai buah ini tak bisa di makan lagi. Aku merasa kembali ke zaman waktu aku kecil dulu. “rakaaaa” panggil sesorang dari kejahuan yang sontak mengagetkanku dengan raka. Sesosok laki-laki berpakaian polo dengan jeans biru dan jam tangan hitam di tangan kirinya,sepertinya aku mengenalnya. Itu yuavki,ternyata ia berteman dengan raka. Yuavki mengajak raka untuk pergi dan raka berpamitan deganku. Momen itu begitu saja berlalu.
*4
Siswa sma 20 bahkan sudah mengkosongkan sekolahya ini,satu persatu siswa meninggalkan sekolah ini,tapi aku tidak melihat sosok sahabatku keluar disana. Mungkin aku harus mencarinya ke dalam sekolah. Hari ini aku ada janji dengannya untuk menemaniku membeli keperluan basket dan futsalku. Sudah hampir 1 jam aku menungguinya di sini aku harap ia tidak lupa janjinya. Lorong sma 20 kususuri dengan menengok kea rah lapangan yang tepat berada di tengah sekolah. Langkah kakiku beranjak menuju ke arah taman setelah aku mendapati sahabatku tidak berada di lapangan. Dari kejahuan aku melihat sosok sahabatku yang sedang berada di bawah pohon keres yang sepertinya ia sedang berusaha mengambili buah yang ada disana,tapi disana juga ada sesosok cewek dengan  baju sekolah dan krudung putih. “rakaaa” teriakku memanggil sahabatku itu dan sesegera aku menghampirinya. “daritadi gue tunggu di depan lo gak nongol-nongol,ayo keburu malem ini” ajakku. Cewek itu terlihat bingung melihatku,wajahnya taka asing lagi bagiku. Lagi-lagi itu cewek yang sama kayak kemarin. Sejenak aku menatap wajah cewek itu tapi raka sepertinya tak rela aku menatapnya lebih lama. Tangannya melambai-lambai tepat di depan wajahku. “ayo,sekarang malah bengong. Rys,aku tinggal dulu ya. “ raka berpamitan dengan cewek itu dan kami pun pergi,cewek itu hanya menganguk pelan sengan seutas senyum di wajahnya.
Beberapa hari ini dia selalu muncul di hadapanku entah kenapa,aku bingung kenapa bisa seperti ini. Sepanjang perjalanan aku memikirkan cewek itu dalam lamunku,untungnya yang menyetir mobilku bukan aku,tapi raka. “lo mikirin apasih?ngelamun aja deri tadi?” suara raka memecah lamunanku. “cewek tadi namanya siapa ya?” tnyaku spontan. “kenapa?ciee lo naksir yaa?” raka menggodaku dengan nada jahilnya. “apaan sih,cewek itu sering muncul di hadapan gue akir-akir ini. Jadi gue heran aja” jelasku “tandanya itu jodoh. Cewek itu namanya sanrys” aku terdiam mendengarkan ucapan raka. “Jadi nama cewek itu sanrys” gumanku dalam hati.
*5
Hari ini sepertinya neraka bocor,bagaimana tidak. Kelasku yang kanan dan kirinya banyak pohon rindang masih saja terasa panas. “kayaknya ada anak osis mau masuk kelas nih.” Kata manda sambil mengibas-ngibaskan table periodic yang berubah fungsi menjadi kipas tangan. Aku melihat kea rah luar kelas disaa berbari jajaran inti osis yang meminta izin untuk masuk. Yang pertama masuk adalah mbak kiki ketua umum osis dan dilanjut jajaran inti osis yang lainnya,termasuk disana ada yuavki dan kape sahabatnya. “assalamualaikum wr wb” mbak kiki membuka pembicaraannya. “kami dari osis membuka open recruitment panitia pensi yang kami beri judul classical gravity. Disini kami membutuhkan banyak sekali partisipasi dari kalian. Kami mohon yang berminat menghubungki kape di nomor*blablabla* atau langsung saja mengikuti tm akbar yang akan kami adakan sepulang sekolah nanti di aula atas .demikian dari kami,saya mohon maaf jika ada salah kata wassalamualaikum wr wb” mbak kiki menutup pengumuman itu dan para jajaran osis keluar dari kelasku. “capek,males banget ikut kayak gituan” batinku. “rys,ikut yuk” ajak manda dengan mata yang berbinar-binar seraya membujukku. “ah males,capek tau ikut panitia kayak gituan. Belum lagi yang antar jemput gue siapa kalau sewaktu-waktu di suruh ke seklah”kataku dengan nada malas. “gue yang bakal antar jemput lo.ayola rys temenin gue ikutjadi panitia pensi” nada manda memelas dan yaa penyakit tidak tegaanku kambuh. Aku menganggukkan kepalaku untuk menyetujuinya. “yes,oke ntar pulang sekoalah kita langsung ke aula aja,eh tapi lo duluan y. soalnya nanti jam terakir gue mau ke gedung kesenian buat latihan teater akbar. Jadi ntar lo kesana duluan oke” kata manda panjang lebar,aku hanya bisa terbelalak,bagaimana tidak aku harus datang kesana sendirian,sedangkn disana banyak anak osis yang tak kukenal.
*6
Aku melangkahakan kakiku menuju aula atas sekolahkuuntuk mengikuti tm akbar. Suasana di luar aula masih tampak sepi,aku membuka pintu aula,ku lihat jajaran kursi-kursi tertata rapih dan tidak ada seorangpun yang ada disana. Aku memilih untuk duduk di pinggir kipas,hanya satu tujuanku yaitu agar tidak kegerahan. Ku lihat jam di tanganku,masih jam 1 ternyata. Perlahan terdengar seseorang sedng membuka pintu dan memasuki area aula,langkah kaki itu sepertinya mendekat ke arahku dan duduk di sebelahku. Aku melihatnya denga seutas senyum tipis diwajahnya “kamu mau daftar jadi panitia pensi ya?” Tanyanya dengan nada lembut. Yaampun itu yavki,aku tak percaya ia mengajakku bicara. “iya” jawabku singkat. “ini daftar hadirnya,kamu tulis nama,kelas sama nomor telfon” yuavki menyodorkan sepucuk kertas dan sebuah bulpoint untukku menulis. Rasanya jantungku bekerja lebih keras sehingga aku merasa berkeringat walaupun ada kipas disebelahku. Ya aku grogi walaupu yuavki hanya duduk disebelahku. Tapi itu tak lantas membuatku lupa tujuan untuk melupakannya. Aku bersikap biasa dan dingin kepadanya,kutuliskan nama,kelas dan nomor hpku tanpa lama. “ini” aku menyodorkan seperangkat alat absen tersebut kepada yuavki tanpa melihat kea rah matanya. “oke makasih. Tunggu sebentar ya habis ini tmnya dimulai kok. Oh iya lo dari kelas apa?” tanyanya lagi dan aku tidak menyaka yuavki akan mengajakku mengobrol seperti ini. “kelas mia 5” jawabku singkat dengan sedikit senyum diwajahku. “oh berarti kita tetanggaan dong,gue mia 6,nama lo siapa?kok gue gak pernah lihat?” tanyanya lagi “ya gue emang bukan anak famous disini dan gue bukan anak cantik juga jadi lo gamungkin pernah lihat gue,ngelirik gue aja lo gapernah” batinku dalam hati.aku hanya membalas pertanyaan yuavki dengan senyum tipis di bibirku. “nama lo siapa?” tanyanya lagi. “sanrys,nama lo yuavki kan?” jawabku. “ia kok lo tau?” tanyanya lagi. “siapa yang gak tau sama nama-nama anak jajaran inti osis,anak osis itu famous tau” jelasku. “hahah,eh btw lo punya line?” tanyanya lagi “punya,lo mau invite?” tanyaku singkat “ya boleh lah buat nambah temen,nama line lo apa?” tanyanya lagi lagi “nama line gue sanryscleovii”jawabku singkat. Yuavki mengeluarkan hpnya dan menginvite lineku. “yaff,ayo sini ambil sound sama gue” seorang cowok membuka pintu dan berteriak kepada yuavki,dan yaa itu kape mengajaknya untuk mengambil peralatan. “gue tinggal dulu ya” pamit yuavki yang buru buru meninggalkanku. Aku masih melihatinya sampai akirnya ia keluar dari ruang aula. Oh my god,mimpi apa ini sampai aku bisa mengobrol dengan yuavki bahkan aku bertukar id line dengannya. Sembuarat merah kuraskan dipipiku dan senyuman mengembang di pipiku entah kenapa. “Sepertinya ini mimpi” batinku.
*7
Hari ini melelahkan,hari recruitment panitia pensi,aku yang bertugas sebagai sie acara mondar mandir sibuk mempersiapkan tm akbar yang akan di adakan pulang sekolah nanti dan satu jam lagi acara akan dimulai. Aku melangkahkan kakiku menuju ke ruang aula untuk mengecek berbagai persiapan disana dan melihat siapa saja yang sudah datang disana sekaligus mendaftar sementara calon panitia yang sudah hadir.  di luar aula masih Nampak sepi,panitia penyelenggara tm akbar juga sepertinya belum menuj kesini,ku buka pintu aula perlahan. Kulihat jajaran kursi tertata tapi di hadapanku,mataku tertuju pada sosok cewek yang duduk tepat di ujung ruangan bagian depan dan berada di pinggir kipas. Aku menghampirinya dengan langkah perlahan,sepertinya itu cewek yang beberapa hari ini sering muncul di hari-hariku. Benar saja itu memang cewek yang sama,entah bibirku bergerak tersenyum kecil. Perlahan aku menarik kursi yang berada tepat di sampingnya dan duduk di situ dan memulai perbincangan dengannya,jantungu terasa berdegup lebih kencang dan akupun memberanikan diriku untuk mengobrol dengannya,walaupun aku tidak pernah melakukan ini kesiapapun. Ini buakan aku sebenarnya tapi aku sangat ingin berbicara degannya. “sok kenal sok akrab dikit gapapalah” batinku,walaupun aku kurang puas berbincang dengannya karena sedikitpun ia tak meliahat kea rah mataku. Tapi senum indah yang mengiasi bibirnya suda membuatku lega. Ku akui dia memang tak secantik diandra,tak se anggun marsya,bukan juga model seperti mareta,dan bukan penyanyi yang bersuara halus seperti ivanka bahkan dimataku ia tak pernah kelihatan diantara anak famous di sekolah ini,tapi dia emang bikin aku tertarik. Yap aku berhasil mendapatkan id line nya untuk bisa aku hubungi,aku ingin suasana ini tak berhenti. Di ruangan ini hanya ada aku dan cewek ini yang bernama sanrys cleovii,tiba-tiba kape memanggilku keluar untuk melakukan sesuatu. Oke mungkin cukup buat hari ini ketemu sama dia,akupun segera keluar menemui kape dan berpamitan kepada sanrys. Entah setelah aku keluar dari aula bibirku tersenyum dengan sedirinya “yuavki kan?ini aku mau nyerahin property besok yang harus di siapin waktu aku pentas” kata cewek itu sambil menyodorkan map berisi kertas. “yaampun,ivanka cantik banget” batinku. Cewek itu ivana,cewek bersuara emas yang akan mengisi pensi besok dan dari kelas 1 aku selalu memandanginya dari jauh bahkan aku ingin menjadikannya pacarku suatu saat nanti. “oke,makasih udah mau ngisi acara ini”kataku dengan mengulurkan tanganku untuk bersalaman,entah kenapa aku melakukan hal sebodoh itu di depan ivanka. Ivanka menyalami tanganku dengan senyumannya yang menawan,yaampun gila aku menatap matanya tanpa henti dan tiba-tiba senyumnya bertambah lebar “aku duluan ya” kata ivanka dengan senyumnya melepaskan tanganku dari jabatan tangannya. Mimpi apa aku tadi? Bisa bertatap mata dan menjabat tangan ivanka. Senyumanku kembali mengembang di wajahku.
*8
Hari ini memang indah,yuavki meminta I'd line ku dan sekarang aku sedang berbincang dengannya dengan media chatting. Ya ampun berasa di awan,tak ku kira yuavki yang kelihatannya pendiam,jual mahal dan cool itu teryata seru. Oh my god,aku harap ini bukan mimpi yang hanya sekejap.
*9
Oke aku chat dengan 2 cewek sekaligus,dengan ivaka dan sanrys. Ya ampun aku tidak pernah begini sebelumnya. Ivanka cewek yang seru dengan sejuta talentanya,sedangkan sanrys cewek yang luman cuek buat anak yang seperti dia. Akankan keinginanku akan segera terwujud,aku ingin mempunyai pacar seperti ivanka,tapi apakah mungkin ivanka tertarik padaku. Oke sepertinya aku harus cari tau. Ku buka twitter ivanka guna melihat tweetnya saat ini,ya ampun apa aku mimpi,atau hanya ke-GR an ivanka menulis inisial namaku di salah satu tweetnya “hari ini aku bisa besalaman sama kamu dan itu rasanya mimpi *yuvkinikvda*” entah setelah aku membaca iitu aku semakain yakin bahwa ivanka menyukaiku,akupun berniat untuk terus mendekatinya,oh iya sanrys gimana ya?apa aku salah kalau aku juga tertarik sama dia? Ah yaudahlah itu urusan belakangan,mending sekarang jalanin aja.
*10
Suara daun tersap di depan kelasku membuat suasana di sini menjadi sepi,hanya ada aku dan laptopku disini.aku sudah terbiasa menikmati wi-fi sekolahku sesudah pulang sekolah. Walaupun disini sepi tapi aku menyukainya. Cahaya matahari sore yang menyorot bagian depan kelasku terlihat indah seperti pancaran cahaya dari surga. ‘Dup’ ‘dup’ suara bola basket yang berhentakan dengan lantai membuatku mengalihkan pandangan mataku ke arah jendela. Itu yuavki yang sedang mendribbel bola dengan santainya,sepertinya ia sedang menuju ke dalam kelasnya,entah mungkin ada barangnya yang tertinggal waktu membereskan tasnya untuk pulang. Aku selalu melihat yuavki bermain basket di lapangan tengah yang tak jauh dengan sekre osis,biasanya ia bermain dengan anak osis yang lainnya sampai larut sore.
Sudah beberapa hari ini aku chat dengan yuavki,rasanya hariku sangat berwarna. Setiap hari aku tersenyum tanpa sebab setiap aku mengigatnya. Minggu depan yuavki ulangtahun,aku ingin memberikan kado kepadanya,akupun sudah memberitahu rencanaku ini. Kado apa yang kira kira cocok untuknnya. Aku ingin kado yang paling special yang akan ku berikan padaya,bukan hargannya tapi artinya dan unik. “sanryss…..” yaa suara manda yang lagi lagi membuat pandangan mataku ter alih ke jendela. “rys,gue capej banget nih habis eskul fotography. Gue titip kamera gue ya,mau ke pujas dulu,haus..” katanya dengan nada ngos-ngosan dan kemudian meletakkan kameranya di samping laptopku.  “gue pinjem ye?” teriakku. “iyaa terserah” balasnya . ku ambil kamera dslr yang berada tepat di sebelah laptopku “ oke,gue mau cari objek” ku langkahkan kakiku menuju ke depan kelas untuk mencari objek pemotretanku. Bunga dandelion yang tumbuh di taman kelasku rupanya menarik perhatianku untuk ku jadikan objek,ku cari posisi yang pas untuk memotret dan cahaya serta tampilan yang bagus. “ yah ini udah pas” natinku dalam hati. Jari telunjukku bersiap untuk membidik foto,tapi terdengar suara hentakan bola yang menyentuh lantai. “pasti itu yuavki” batinku. Tanpa mempedulikan yuavki lewat ,aku segera membidik sasaranku. Yaa aku mendapatkan yang ku inginkan,foto bunga dandelion yang indah,aku kembali teringat dengan yuavki yang tadi seertinya sudah keluar dari kelasnya. Sesegera mataku mencari sosok yang sangat igin ku lihat. Mataku menangkap sosok orang yang sedang bermain bola basket tepat berada di depanku tapi jaraknya lumayan jauh. Seseger aku menepatkan kamera dslr ke hadapanku dan bersiap membidik sosok tersebut beberapa kali,beberapa foto telah ku ambil sebelum sosok itu pergi menghilang ke arah lapangan yang di batasi oleh lab biology. Entah senyumanku mengembang seketika,perasaan damai menyelimuti hatiku. Ku lihat hasil jepretanku,ada 6 foto yuavki yang sedang mendribbel bola disitu dengan gaya yang berbeda. “yaampun keren banget.” Batinku dalam hati. Rasanya aku yak ingin mengalihkan pandanganku ini kemanapun selama foto yuavki berada di depanku. Goresan alam yang indah dengan sinar matahari sore yang berkilauan dengan wajah bagaikan ujung pisaunyang tajan membuatku terlena melihatnya. Yuavki,wajahnya yang seperti kaisar di dinasti ming dengan gayanya yang khas mengangkat dahinya seperti berwibawa dengan jam hitam swiss army dan sepatu hitam ber merk puma itu selalu terlihat cool di hadapan umum. Tatapan matanya yang tajam bagaikan burung elang dan garis wajahnya yang tegas membuatku sulit untuk melupakan guratan indah itu. Setelah beberapa menit aku memandangi fotonya aku sadar manda meninggalkanku lama sekali disini,ku putuskan untuk menemuinya di pujasera,lagipula perutku juga sedang lapar. Segera aku beranjak membereskan laptop dan mengemasi barang barangku ke dalam tas. Dengan kamera yang masih menggantung di leherku aku berjalan menuju kea rah pujasera melewati lapangan,berharap bisa melihat yuavki yang sedang latihan basket. nampaknya di lapangan utama sedang di adakan acara ulang tahun salah satu siswa,aku melihat ivanka disana “rupannya ivanka yang ulang tahun” batinku dalam hati. Sejenak pandanganku menangkan yuavki sedang berjalan mendekati ivanka denga bingkisan yang di sembunyikan di belakang pungungnya. Aku tertarik melihat momen apa yang terjadi,yuavi sudah berada di samping ivanka yang basah kuyup dan kotor karena di lempari roti tart,dan yang terjadi adalah semua teman ivanka menyorai mereka berdua seola mereka seperti sepasang kekasih yang salah satu di antara mereka sedang memberikan kejutan. Yuavki memberikan bingkisan yang ada di belakang punggugnya sejak tadi kepada ivanka,senyum manis mengembang di wajah mereka yang diiringi sorakkan dari teman-teman ivanka. Entah rasa apa yang sedang ada di hatiku,senyuman pahit menghiasi bibirku dan perasaan sesak menyiksa dadaku,ku palingkan perhatianku dari momen itu dan meranjak dengan langkah seribu kea rah pujasera menemui manda.
 *11
Hari ini ivanka ulangtahun tapi betapa bodohnya aku kenapa sampai bisa meninggalkan kado ivanka di kelas. Memang kado itu tak berharga mahal. Aku hanya memberikannya boneka teddy bear kecil berwarna coklat,sengaja aku memberikannya ukuran yang hanya se kepalan tangan orang deawasa ini agar dia bisa membawanya kemanapun. Aku tersenyum sendiri ketika memikirkan makna kado yang kuberikan untuknya. Ku dribble bola basketku menuju ke kelas tuanpa memperhatikan jalan,dan ku ambil kado itu di loker mejaku. Yaaa kado ini sangat berharga bagiku,ku harap ivanka mau menerimanya. Kado merah muda dengan motif teddybear ini ku bawa dengan hati-hati di dalam bungusan paper bag coklat. Hanya perasaanku saja atau memang benar ada orang yang sepertinya memotretku dari arah taman saat aku menderibble bola kasket kembali kea rah lapangan. Disana sudah ada ivanka yang di jahili teman-teaman paduan suaranya dengan di lempari kue dan air yang di siramkan ke arahnya. Ku jatuhkan bolah basketku dan perlahan namun pasti aku berjalan ke arah ivanka yang kemudian di iringi sorakan dari teman temannya,senyuman mengembang di wajahku. Ku berikan paperbag yang daritadi ku sembunyikan di balik badanku dengan sambutan sorakan yang semakin riuh,pipi ivanka memerah menerima hadiah yang ku berikan. Sekelebat aku melihat orang yang berlari dari lorong sekolah,tapi ya sudahlah gak penting “terima terima” sorakkan teman teman ivanka berubah menjadi nada yang semakin cepat dan membuatku bingung dengan maksud mereka. “emang kamu nembak aku?” Tanya ivanka dengan senyumnya yang khas. “kalau kamu nerima aku jadi pacar kamu aku nembak kamu sekarang” jawabku sekenanya. Pipi ivanka semakin mera seraya ia menganggukkan kepalanya yang artinya iya. Aku berlutut di depan ivanka dan memegang tangannya “will you be my girlfriend?” pandanganku mengarah tepat di bola mata ivanka. ivanka mengangkat kanganku perlahan seraya mengajaku untuk berdiri “yes I will” jawabnya dengan nada pelan,sorak sorak teman nya mulai mengeras lagi. Dan sejak saat itu aku resmi menjadi pacar ivanka. entah aku bermimpi apa bisa menjadi pacar ivanka.
*12
Sejak saat itu yang ku tau sekarang yuavki adalah pacar ivanka,seharusnya aku tak boleh begini,bahkan sekarang aku sudah menghapus line yuavki dari kontakku. Buakankah aku bukan siapa siapanya yuavki? Ada apa denganku,harusnya aku tidak sebodoh itu.
Semilir angin menghempaskan airmataku yang jatuh di pipiku. Di pinggir lapangan ini pula aku menyaksikan mereka memulai jalinan hubungan sebagai pacar. Ya orang yang hanya datang sesahat membuatku senang bukan kepayang sekarang membuatku sedih tanpa arti. Tapi yang sekarang ada di depanku hanya tim basket yang sedang berlatih disana,dan untungnya hari ini yuavki tidak mengikuti latihan,jadi aku dapat leluasa duduk di bangku taman pinggir lapangan ini. Sejak ivanka dan yuavki pacaran aku memang semakin mencoba untuk tidak bertemu yuavki,bahkan aku tidak ingin melihatnya. Oke sekarang aku ingat aku tadi meneteskan air mata,segera ku usap pipiku dengan tanganku. “mau main basket?” Tanya seseorang dengan menyodorkan bola basketnya. Aku hanya melemparkan tatapan kosong kepadanya,itu mas ikbar. “aku gak bisa main basket” jawabku pelan. Senyum manis mengembang di wajah mas ikbar,yang selama ini belum pernah ku lihat sebelumya,karena aku dulu hanya fans jauhnya mas ikbar. “ayo aku ajarin” ajaknya dengan santai. Aku naya terpaku melihat mas ikbar meuju ring basket. “ayo” teriaknnya dari jauh untuk memanggilku. Akupun menuju kea rah mas ikbar dan berdiri di sampinya. “ini bolanya pegang” mas ikbar menyodorkan bola basketnya kepadaku. Aku hanya terdiam dan menatapnya dengan pandangan polos “hahaha jangan di lihatin dong,gini cara pegangnya…….” Mas ikbar membetukan tanganku yang dalaj memegang bola. “trus kalo mau lempar tangannya harus kayak gini………” lanjutnya sambil membetulkan dan menepatkan tanganku untuk posisi siap melempar. “kamu lihat kotak di atas ring itu yaa,focus..trus nanti kalau aku bilang lempar kamu loncat terus lempar bolanya se kenceng-kencengnya” kata mas ikbar dengan memegangi ke dua tanganku dari belakang seolah memelukku. Aku hanya mengangguk sebagai jawaban. Huh rasanya ini bermimpi aku bisa sedekat ini dengan mas ikbar. “lempar”  mas ikbar memberikan aba-aba,akuun meloncat sekuat tenaga dan melempar bola itu se kencng-kencangnya,dan……………. ‘yes’ bola itu masuk ke dalam ring basket itu. “yeeeeee…” teriakku semangat karena senang,baru pertama ini aku bisa memasukkan bola basket ke dalam ring dengan satu tembakan. Akupun tertawa puas sangking senangnya. Tak kusadari mas ikbar memperhatikanku yang sedang berjingkrak-jingkrak tak jelas. Akupun sadar dan berhenti dengan senyuman yang ke berikan kepadanya. “gimana?udah bisa kan.” Tanyanya dengan senyuman manisnya. Aku hanya mengangguk bersemangat. “duduk dulu yuk disana sambil minum” ajak mas ikbar menuju pinggir lapangan. Akupun mengikutinya dan duduk di sebelahnya. “nih..” kata mas ikbar sambil menyudorkan se botol air mineral. “makasih” kataku sambil mengambil air minum dari tangannya lalu meminumnya. “gue tadi perhatiin lo di pinggir lapangan,kayaknya lagi sedih banget,yaudah gue samperin.” Mas ikbar memulai pembicaraannya degan sorot mata yang mengarah ke tengah lapangan. Aku tidak menjawab apapun karena aku tak biasa menanggapi omongan orang. “emangnya lo lagi sedih kenapa?” tannyanya. “lagi ke inget sesuatu aja” jawabku singkat. “haha pasti gara-gara pacar kan” katanya santai. Akupun melihatnya sengan padangan seakan aku tak ingin ia menanyakan itu lebih lanjut.”bukan,bukan pacar” jawabku singkat. “hehe okedeh” jawabna singkat seakan mengerti makna tatapan mataku. Akupun mengarahkan pandanganku kea rah jam yang ada di tanganku. “sudah jam 5 gue mau pulang dulu” pamitku kepada mas ikbar dan berdiri mengambil tas. “lo pulang naik apa?” tanyanya. “naik angkot” jawabku “gue anter ajaya?sudah mau malem,anak cewek bahaya naik kendaraan umum malem malem.” Tawarnya dengan wajah memelas. Aku hanya diam sambil menatapnya ragu. “tenang kalo gue anterin aman kok,gak usah takut” katanya meyakinkanku sambil melemparkan seutas senyum di wajahnya. Akupun mengangguk tanda mengiyakan. Mas ikbarpun beranjak dari tempat duduknya dan mengambil tas dan sweaternya. “ayo” ajaknya. Mas ikbar mulai memakai jaket nike biru dongkernya dan membuka kunci mobil outleander sport miliknya yang di parker di parkiran depan sekolah. “ayo naik” mas ikbar membukakan pintu untukku,aku merasa sangat istimewa di perlakukan sebagai cewek. Ya mungkin ini juga pengalaman terbaikku dan paling indah. Selama di perjalanan mas ikbar banyak sekali menceritakan sesuatu dengannya dan kurasa orang itu emang seru kalo udah kenal walaupun kelihatannya dari jauh sombong banget.aku juga sempat bertukar pin bbm dengan mas ikbar sebelum aku pulang sampai di rumah dengan selamat di antar menggunkan mobil oautleander sport putih itu.
*13
Semalaman ku habiskan dengan perbicanganku melalui chat dengan bbm. Mas ikbar,iya mas ikbar yang dulu pernah ku kagumi waktu kelas 10. Rasanya memang ganjil sekali pertama aku bisa dekat dengan yuavki dan kini dengan mas ikbar yang 2-2nya tak ku kira akan bisa mengenalnya dekat. Aku sadar aku tak selevel dengan mereka,jadi aku sadar diri kalau seandainya mereka tak akan menjadi pacarku. Belajar dari pengalaman,mendung belum berarti akan datang hujan yang artinya walaupun sudah kenal dekat belum berarti dia suka sama aku apalagi jadi pacar,sepertinya aku memang trauma dan akan lebih tau diri lagi. Yaa yuavki dan delango yng membuatku trauma,dan sekarang au tidak ingin mempunyai hati lagi,maksudku tak ingin mudah jatuh cinta atau aku tak mau punya cinta lagi.
Mas ikbar, Nandra ikbar yumna kapten tim basket putra sma 16 dengan nomor pungung 12 ini memang tampan dengan postur tubuh tinggi tegap dan kulitnya putih bersih membuat semua mata tertuju padanya saat memegang bola basket di lapangan basket. wajah oriental dengan dagu yang di atas persis seperti raja-raja dynasty ming membuat banyak temanku juga terlena melihatnya. Entah rasanya sekarang aku kehilanagn nafsuku menyukai cowok ganteng. Inilah trauma hufttt. Semalaman aku membicarakan topic seputar makanan dengan mas ikbar,dan risoles mayo isi lengkap yang menjadi topic menarik kami,mas ikbar berjanji kapankapan ia akan membawakanku risol mayo itu.  “rys,nelamun aja. Lihat tuh hp lo ada telfon di diemin aja” hetakan manda membuatku tersadar dari lamunanku dan melihat kea rah hpku. ‘mas ikbar’ batinku dalam hati,ngapain mas ikbar nelfon aku,aku masih melihati hpku tanpa ada niat untu mengangkat telfon dari mas ikbar. “gak di angkat sih?eh pulang bareng siapa?” Tanya manda sambil memutar-mutar kunci motor di jarinya. “ntar gue mau pulang sendiri,gue mau main laptop di taman dulu” jawabku santé. “yaudah gue pulang dulu yaa manda berpamitan kepadaku dan meninggalkanku sendiri di kelas. Aku pun membereskan barang barangku dan bersiap di lapangan,3 panggilan tak terjawab dari mas ikbar dan aku lihat ada satu pesan dari mas ikbar.
From : mas ikbar
Rys,aku lagi latihan basket di GOR,aku harap kamu belum pulang. Soalnya aku mau ngasih tau sesuatu,aku tunggu di GOR ya.
Membaca sms dari mas ikbar akupun langsung berpikir,kalau ada yuavki gimana yaa? Tapi ngapain juga aku mikirin dia.
To : mas ikbar
Oke aku kesana sekarang mas. Ntar aku tunggu di depan GOR.
Akupun menuju ke Gor dari depan pntu gor aku melihat tim basket sedang berlatih basket. taka da keberanian sama sekali di dalam hatiku untuk pergi ke dalam gor,karenaa…ada yuavki. Aku menunggu di depan gor yang di depannya tepat parkiran mobil sma 16,disitu ada mobil outleander sport putih yang mengantarkanku kemarin. “sudah lama nunggunya?” Tanya seseorang dari belakang. Ku balikka badanku dan perlahan melihat ke atas dimana arah suara itu berasal. Mas ikbar,tepat di belakangku sedang berdiri sambil menyembunyikan kedua tangannya di belakang. Perlahan ia menepatkan dirnya untuk duduk di sampingku. “ada apa mas?” tanyaku polos. “kamu mau ini?” mas ikbar menyodorkan se kotak risol mayo yang masih hangat di hadapanku. Senyumku mengembang seketika. “haha yang tadi malem aku cuman bercandanda mas,kok di bawain beneran” tawaku lepas seketika,mas ikbar tersenyum manis melihatku. “ini risolnya di anggurin malah ketawa,aku kasih kucing nih risolnya.” Nada mas ikbar menggoda “haha jangan dong” jawabku sekenanya. “yaudah ini dimakan,apa perlu aku suapin?” goda mas ikbar,entah sejak kapan bahasa panggilannya mulai Aku-Kamu. “sini aku makan sendiri aja” aku mengambil risol mayo dari kotak yang di bawa mas ikbar. Risol mayo memang enak,apalagi lagi hangat kayak gini,rasanya aku lupa apapun kalo sudah makan risol mayo. Tiba-tiba aku mendengar suara mas ikbar tertawa,akupun segera menyadari bahwa daritadi mas ikbar memperhatikanku. “hahah lihat nih cemot semua mayonaisenya.” Mas ikabr mengusap pinggir bibirku lembut,entah sepertinya aku salah focus saat itu,aku merasakan moment itu sangat istimewa. Yaa sepertinya aku salah tingkah sendiri saat mas ikbar selesai mengusap pinggir bibirku. Dan lagi lagi mas ikbar sepertinya mengerti bahasa tubuhku. “hey kamu kenapa” Tanya mas ikbar sambir tertawa “apaan sih daritadi di ketawain” kataku judes. “haha jangan marah toh dek,cuman becanda” kata mas ikbar seraya melongokkan wajahnya ke arahku dengan senyum yang menghiasi wajahya. “hahahaha” tawaku lepas seketika melihat wajah mas ikbar yang seperti itu. “uhkan kamu sekarang yang ketawa,nyebelin deh” kata mas ikbar sambil tertawa kecil.

*14
Cewek di pinggir lapangan kemaren lucu,wajahnya yang Nampak sedih dengan tatapan kosong melihat lapangan membuatku tertarik untuk menghiburnya kemaren sore. Selain main basket apalagi yang ku bisa,ku sodorkan bola basket kepadanya dan mengajakkya untuk bermain basket walaupun aku tak mengenalnya sama sekali. Ternyata cewek itu tak bisa main basket,haha lucu sekali bukan,ternyata ada orang yang tidak bisa memainkan permainan bola yang popular ini. Pandangan mata yang polos melihatku kemaren tak bisa aku lupakan begitu saja. Tadi malem aku berbincang dengannya dengan chat,yaa dia emang seru kalo udah senang,dan topic tadi malem adalah risol mayo,sepertinya dia menyukainya. Hari ini ku bawakan risol mayo dengan isi paling enak dan kubawakan dengan cinta haha apaan sih aku ini. Sejenak aku melihat ke arah hpku yang ku taruh di tribun pinggir lapangan ,menunggu jawaban pesan dari sanrys,yaa namanya sanrys nama yang lucu. Bahkan aku tidak bisa berhenti memikirkan nama itu di pikiranku walaupun saat ini aku sedang latihan basket sekalipun. 30 menit berlalu dan sekarang waktunya istirahat untuk latihan hari ini,aku sesegera melihat menuju ke tribun untuk mengambil minum dan istirahat sejenak. “capek bang?” Tanya seseorang di sampingku. “kagak,lo kali yang capek. Colon kapten gak boleh gampang capek bro” kataku sambil menepuk bahunya,cowok berbadan lumayan tinggi dan skil basketnya lumayan ini memang ku jagokan untuk menjadi kapten timbasket pengantiku,yuavki. “apaan sih bang,kalo gue jadi kapten besoknya gue takut gak bisa jadi kayak lo bang.” Jawabnya “lo pasti bisa lebih baik dari gue lah ki” jawabku sekenanya. “bang..” panggil yuavki lirih. “hemm” jawabku sambil menenggak air minum “bang lo kan keren,tim basket,cakep,lumyan pinter dan yang gue kagum dari lo itu low profile bang. Tau gak sih bang,banyak cewek yang tergila-gila ama lo di sekolah ini,tapi kenapa lu cuekin mereka semua?” Tanya yuavki panjang lebar. “hah?oh ya? Hahah bukannya yang lagi lo omongin diri lo sendiri ya?” jawabku sambir tertawa kencang. “bang,gue serius,kenapa lo bisa cuek sama cewek-cewek yang suka ama lo sih?” Tanya yuavki lagi.pandanganku menangkap sesosok cewek berkerudung sedang duduk di depan gor,ku rasa itu sanrys karena tas merahnya yang ia pakai kemarin masih ku ingat modelnya. “karena mereka sama aja,cuman ngejar gue gara-gara fisik atau kemampuan gue,gak ada yang beneran tulus dari hati. lo tau, gue gak suka cewek yang cantik atau apalah bakatnya, ,yang gue mau cewek apa adanya,yang bikin penasaran,lihat bro cewek itu” tanganku menunjukkan kea rah sanrys duduk. “cewek unik yang masih polos,di saat semua cewek suka sama gue,ngeliatin gue,dia justru cuek,aneh kan? Dan itu yang buat gue tertarik sama dia,wajahnya emang gak cantik,tapi ketulusannya terpancar dari dalam. Lo mesti cari cewek yang kayak gitu bro” lanjutku,dan aku segera bergegas menghampiri sanrys.
*15
Peluhku menetes seiring pantulan bola basket yang ada di anganku,hari katihan basket yang meneyenangkan besama all tim basket sma 16. Disini semua anak yang berbakat memainkan si kulit bundar yang berwarna orange dan bisa memantul ini berkumpul dan ujuk bakat,bang ikbar salah satunya. Anak kelas 12 sma ini sangat jago sekali memainka bola basket,ia salah tau figure yang sangat ku kagumi disini. Badannya yang tegap tinggi dan skill yang ia miliki cocok menjadi kapten tim basket sma 16,dia tak banyak bicara,tapi juga seorang yang sangat seru. Ku sebut kepribadiannya sangat low profile,tak pernah sombong dan tak pernah mengagungkan kedudukannya sebagai kapten tim basket. aku sangat mengagumi sosok bang ikbar,fisiknya yang bagus dan tampan tapi cuek bagaikan ladies killer membuat semua cewek terpaku padanya saat ia berlaga. Tapi yang aku heran dari dia kenapa bisa ia tak punya pacar hingga saat ini,padahal hampir semua cewek yang melihatnya tak pernah mengedipkan matanya sekalipun. Rasa penasaranku tentang bang ikbar tak pernah habis dan mungkin akan selamanya begitu. “udah 30 menit nih bro,istirahat dulu” teriak pelatihku dari tribun penonton. Dan semua anak basket mulai duduk di tribun dan beristirahat. Bang ikbar ada di sebelahku sedang meminum air untuk memuaskan dahaganya. “capek bang?” Tanyaku seraya memulai pembicaraab “kagak,lo kali yang capek. Calon kapten gak boleh gampang capek bro” kata bang ikbar sambil menepuk bahuku. “apaan sih bang,kalo gue jadi kapten besoknya gue takut gak bisa jadi kayak lo bang.” Kataku sambil mengerutkan dahiku,entah kenapa bang ikbar bisa berkata seperti itu. “lo pasti bisa lebih baik dari gue lah ki” kata bang ikbar  “bang..” panggil ku lirih,aku bermaksud untuk menanyakan rasa penasaranku yang terus tertimbun. “hemm” jawab bang ikbar  sambil menenggak air minum “bang lo kan keren,tim basket,cakep,lumyan pinter dan yang gue kagum dari lo itu low profile bang. Tau gak sih bang,banyak cewek yang tergila-gila ama lo di sekolah ini,tapi kenapa lu cuekin mereka semua?” Tanyaku pajang lebar “hah?ohya?hahaha bukannya yang lagi lo omongin diri lo sendiri ya?” jawab bang ikbar sambil tertawa kencang,benarkan apa yang aku pikirkan bang ikbar itu orangnya low profile bahkan ia tak menyadari seberapa keren dia. “bang,gue serius,kenapa lo bisa cuek sama cewek-cewek yang suka ama lo sih?” Tanyaku lagi dan kali ini dengan suara serius.“karena mereka sama aja,cuman ngejar gue gara-gara fisik atau kemampuan gue,gak ada yang beneran tulus dari hati. lo tau, gue gak suka cewek yang cantik atau apalah bakatnya,yang gue mau cewek apa adanya,yang bikin penasaran,lihat bro cewek itu” tangan bang ikbar menunjuk kea rah depan Pintu Gor yang disana sepertinya ada cewek berkerudung duduk membelakangi pintu Gor. “cewek unik yang masih polos,di saat semua cewek suka sama gue,ngeliatin gue,dia justru cuek,aneh kan? Dan itu yang buat gue tertarik sama dia,wajahnya emang gak cantik,tapi ketulusannya terpancar dari dalam. Lo mesti cari cewek yang kayak gitu bro” lanjut bang ikbar lalu pergi meninggalkanku untuk menemui cewek itu. Aku masih terpaku disitu dan melihat keakraban bang ikbar dengan cewek itu. Aku penasaran siapa cewek yang bisa naklukin bang ikbar.

*16
Hujan deras mengguyur daerah Surabaya dan sekitarnya,termasuk sekolahku,pelajaran di hentikan karena guru tidak bisa pergi ke kelas-kelas untuk mengajar,ini salah satu yang ku suka ketika hujan. Hatiku terasa tenang dan damai ketika hujan seakan semua masalahku hilang di hanyutkan oleh air yang jatuh dari langit. 15menit lagi bell pulang segera berbunyi tapi satu persatu teman temanku sudah meninggalkan sekolah,sepertinya hanya aku saja yang tak ingin meninggalkan sekolah saat ini. Aku keluar untuk menyentuh tetesan air huja di depan kelasku,udaranya begitu sejuk dan dingin,inilah yang namanya kedamaian,ku pejamkan mataku sejnak untuk menghirup dalam dalam udara dingin ini dan kurasakan ketentraman di hati. “gak takut basah rys..” suara itu berada di dalamku dan membuatku membuka mataku untuk melihatnya. “mas ikbar” aku sedikit kaget mas ikbar pergi ke kelasku. “baju kamu basah tuh kena hujan” kata mas ikbar dengan senyumnya yang khas. “gak masalah mas,aku pingin hujan-hujan malahan,aku suka hujan,banyak air,banyak ketenangan,udaranya yang dingin bisa bikin aku ngelupain semua masalahku.”kataku sambil memejamkan mataku dan menghirup udara hujan yang dingin. “ah puitis kamu” kata mas ikbar lalu menarik tanganku ke arah taman. “gimana?udah ngerasa lebih bahagia lebih kena banyak air dari hujan” kata mas ikbar sambil tersenyum lebar. Mataku terbelalak dan menikmati guyuran air hujan. “mas ikbar gak takut sakit kena ujan?” tanyaku kepada mas ikbar. “asalkan sama kamu aku gak bakalan ngerasa sakit.”kata mas ikbar sambil melihat ke arah mataku. Entah aku merasa malu dengan kata-kata bang ikbar “hahaha apaan sih mas” kataku sambil mengusap wajah bang ikbar dengan halus lalu berlari meninggalkan mas ikbar. “ayo mas kejar aku kalo bisa” teriakku kepada mas ikbar yang masih berdiri dengan senyumannya melihatku. Akupun segera berlari sejauh mungkin “awas yaa aku tangkap kamu” kata sam ikbar yang kemudian berlari mengejarku. Jantungku berdegup kencang,merasakan adrenali yang mengalir,aku berusaha agar tidak sampai tertangkap mas ikbar,suasana di sekolah saat itu tampak sepi karena sepertinya semua siswa disini sudah pulang. Sepertinya bang ikbar cepat sekali mengejarku,akupun berusaha menghindar,suara tawaku dang bang ikbar berpadu,entah di hatiku hanya ada rasa bahagia dan seru,akirnya bang ikbar berhasil menangkapku. Tangannya melingkar di pigangku dan seakan tak mau melepaskanku,semakin aku berusaha untuk melepaskannya semakin eratpula gengamannya,aku seperti di peluk bang ikbar,degup jantungnya bahkan bisa ku rasakan karena dadanya menempel di pungunggku. “ketangkep kan” kata mas ikbar dengan senyumnya yang manis dan masih merangkulku. “ahhahaha ah curang” kataku sambil mencba melepaskan diri dari mas ikbar. “kamu sih kecil,jadi mudah di tangkep,lihat badanku aja bisa nutupin badanmu” kata mas ikbar dengan nada mengejek dan tetap tak melepaskan tangannya “ah nyebelin” kataku jutek . “hahaha ciee ngambek” mas ikbar tertawa lepas dan mengelus kepalaku lembut dengan pipinya. Entah aku merasa pipiku merah,ini moment yang tak akan aku lupakan.
 *17
“Ya ampun hujan,kenapa harus hujan di saat yang gak tepat kayak gini sih,gimana gue mau beresn buat persiapan tm akbar 2 besok,tm besok agendanya penting pula” umpatku dalam hati sambil meremas botol minum yang isinya sudah ku habiskan tadi. Hujan di luar sangat deras sekali,teman temanku sudah mulai pulang bahkan sebelum bel berbunyi dan saat ini sekolahku nampaknya sudah kosong. Aku beranjak untuk meninggalkan kelas dan segera menuju ke ruang osis untuk menemui kape yang sudah menungguku sejak tadi. Samar samar ku dengar orang sedang bercanda di tengah hujan,suaranya berasal dari taman tengah. Aku tertarik melihat suara itu dank u putuskan untuk pergi ke ruang osis melalui jalan yang melewati taman. Aku melihat bang ikbar sedang berlarian mengejar cewek berkerudung yang tingginya sepertinya hanya separuh lebih sedikit tinggi bang ikbar,ya cewek itu munggil dan terlihat bahagia sedang bermain kejar kejaran dengan bang ikbar. Sepertinya cewek itu cewek  yang kemaren di depan gor. “cewek itu beruntung banget dapet bang ikbar” gumanku dalam hati,tergurat senyum tipis di bibirku seolah aku ikut merasaan kebahagiaan di moment itu. Setelah beberapa kali cewek itu menghindar dari bang ikbar akirnya cewek itu tertangkap,bang ikbar merangkulnya dengan tangan yang meligkar di pingang cewek itu,wajah bang ikbar sumringah dan cewek itu tertawa lepas,sepertinya bang ikbar tak mau melepaskan pelukannya,aku menangkap raut wajah cewek itu,senyum yang ada di bibirku sekarang menjadi datar,etah hatiku rasanya menjadi berkabut seketika. Cewek itu sanrys…………… entah kenapa hatiku menjadi seperti ini,bukankah pacarku ivank bukan sanrys?kenapa aku marah melihat mereka berdua? Aku segera melangkahkan kakiku kea rah sekre osis dengan perasaan campur aduk dan bertanya Tanya pada diriku sendiri,kenpa aku se aneh ini?
*18
Latihan basket kali ini ku awali dengan senyumanku yang mengembang di bibir. Walaupun semalam aku demam tinggi tapi aku tak pernah menyesali hal itu,ya itu semua gara gara kemarin aku menghabiskan waktu pulang sekolahku dengan sanrys untuk berhujan-hujan ria. Yaa cewek itu emang lucu,dan itu yang bikin gue tertarik sama dia,dari awal bahkan saat gue lihat pancaran matanya aja gue udah suka sama dia. Gue ngerasa ada yang aneh sama diri gue,bukannya milih cewek yang cantik kayak mareta malah lebih tertarik sama cewek yang biasa biasa aja. Perasaan sayangku mulai tumbuh perlahan kepada sanrys,bersama dia hidupku jadi penuh warna,saat sama dia hidupku di penuhi kebahagiaan dan suka cita,keceriaan dan kepolosan. Gor yang masih sepi ini terasa ramai karena suara sanrys terus berputar di piiranku. Yaa sanrys sekarang telah menguasai pikiranku. Bahkan walaupun badanku terasa sakitpun jika ada dia semuanya akan teras menjadi menyenangkan dan asik. Seperti halnya tadi malam walaupun aku demam tinggi dan memerlukan tidur yang cukup tapi aku masih tetap saja chat dengan sanrys ampai larut malan,dan anehnya itu yang membuat semangatku dan membuat tubuhku kembali segar di pagi harinya. Senyumku lagi lagi mengembang Karen memikirkan sanrys. ‘dup dup dup’ dentuman bola basket itu membuatku mengarahkan pandanganku kea rah suara itu berasal. Yuavki sedang mendribbel bola basket dengan tangannya. “gak tm osis ki?” tanyaku kepada yuavki. Yuavki berhenti mendribbel bola dan memegang bola itu. “habis ini bang,masih persiapan,gue mau latihan dulu. Ntar gue ijin ya bang” jawab yuavki sambil berjalan mendekatiku. “kenapa bang wajahnya sumringah gitu?” Tanya yuavki sambil melonggokkan wajahnya ke arahku. “gapapa ki,gue lagi seneng” jawabku singkat. “ohya di depan ada sepeda siapa bang?” tanyanya lagi. “sepeda gue ki,hari  ini gue bawa sepeda ke sekolah.”kataku dengan senyuman tipis di wajahku. “hah?mobil lo kemana bang?” Tanya yuavki heran. “ah udahdeh banyak nanya lo,latihan yuk” kataku mengalihkan pembicaraan dan beralih untuk berlatih basket dengan yuavki. Mungkin hanya 20 menit aku berlatih dengan yuavki karna ia harus pergi mengikuti tm akbar untuk penats seni. Sedangkan aku menunggu dengan penuh harap tm itu akan segera selesai.

*19
Hari yang cerah ini menandakan kesibukanku yang padat hari ini,mulai dari sekolah latihan basket dan tm akbar yang ku ikuti nanti. Yaa ungkin aku di takdirkan untuk menjadi anak sibuk. Hahah apaan sih aku ini. Dengan santai ku dribble bola basketku menuju keg or sma 16,seperti biasa untuk latihan basket,tapi sepertinya hari ini aku tidak bisa berlama lama karena harus mengikuti tm akbar. Ku lihat sepertinya ada sanrys duduk di pinggir tama di depan gor sambil membaca  buku dan memasang earphone di telingannay. Aku melihanya sejenak dengan harapan semoga ia ikut tm akbar nanti. Tapi kenapa aku berarap seperti itu?. Pandanganku ku alihkan dan mencoba focus untuk kea rah gor. Di depan gor sepertinya ada seseorang yang sengaja memakirkan sepeda nya disaba,sepeda lipat polygon warna kuning keemasan dan putih. Ah itu tidak penting. Kembali ku dribble bolaku untuk masuk ke dalam gor. Disana sudah ada bang ikbar yang duduk sendirian dengan guratan senyum di wajahnya. Tibatiba bang ikbar memalingka  pandangannya ke arahku. “gak tm osis ki?” Tanya bang ikbar kepadaku. Aku berhenti mendribbel bola dan memegang bola itu. “habis ini bang,masih persiapan,gue mau latihan dulu. Ntar gue ijin ya bang” jawab jawabku santai sambil berjalan mendekatinya. “kenapa bang wajahnya sumringah gitu?” Tanyaku dengan nada penasaran. “gapapa ki,gue lagi seneng” jawab bang ikbar singakat. Sejenak aku teringat moment kemarin di taman sekolah,aku masih merasa aneh kenapa aku bisa merasakan tekanan di dadaku yang begitu sesak “ohya di depan ada sepeda siapa bang?” tanyanku lagi. “sepeda gue ki,hari  ini gue bawa sepeda ke sekolah.”kata bang ikbar dengan senyuman tipis di wajahnya. “hah?mobil lo kemana bang?” Tanyaku heran. “ah udahdeh banyak nanya lo,latihan yuk” bang ikbar memotong pembicaraan dan mengajakku berlatih basket rasanya itu pasti berhubungan dengan sanrys tapi apaa?aku semakin curiga dan entah kenapa aku jadi memikirkan sanrys. 20 menit beralu dan aku ijin untuk pergi ke tm akbar. Aku segera berganti baju dan mendatangi tm. Disana sudah ada beberapa panitia pensi. Mataku mencari kemana mana,mencari sosok yang selalu ku tunggu,sanrys. Pandanganku menatap kea rah pojok dan tepat di sebelah kipas aku melihat sosok cewek berkerudung dan akupun mencoba untuk mendekatinya. Ternyata itu benar dan itu sanrys. “rys….” Panggilku kepada sanrys. Akupun duduk di bangku sebelah sanrys yang masih kosong. Sanrys menundukkan wajahnya dan tak menjawab apapun. “rys,kamu marah sama aku?” tanyaku dengan nada memelan . wajahnya yang semula menunduk kini berani melihatku. Matanya nanar seperti menunjukkan sorot mata kecewa. Senyuman tipis mengihasi bibirnya “nggak kok…” jawabnya singkat. “tapiii…….” “ki,sini,bantuin perlengkapan di sini..” panggil kape,belum sempat aku menanyakan yang lebih lanjut dengan sarys kape sudah menark tanganku dan mengajakku pergi. Aku masih tak rela meninggalkan sanrys akupun masih melihatinya ,sedangkan ia memalingkan pandangan matanya.
*20
“Sepertinya hari ini akan hujan lagi” batinku dalam hati seraya melihat ke luar jendela kelas. Semilir angin menerpa wajahku, yaa berasa tenang seperti biasanya. “cieee ivanka….ada yuavki tuh di depan. Kayaknya mau ngapel deh….” Teriak seorang temanku yang berada di depan pintu. Sontak aku menolehkan wajahku dan melihat keberadaan yuavki disana. Sedangkan ivanka tidak mempedulikannya dan masih asyik dengan hpnya. Aku hamper lupa bahwa aku se kelas dengan ivanka,ya seperti biasanya aku berlaga cuek dengan keberadaan yuavki disana. Walaupun sesesak didadaku dan perasaan seperti rasa cemburu di hatiku. Aku berusaha tak peduli,tapi rupanya yuavki sedang memasuki kelasku dan memberikan sepotong kertas kepada fia,ketua kelasku. Iapun lantas pergi tanpa mempedulikan ivanka. “panggilan buat panitia pensi,nanti jam 3 sore ada tm akbar.” Teriak fia didepan kelas. Selang waktunya lama sekali dengan pulang sekolah,akupun bingung harus melakukan apa untuk menunggu tm itu di mulai tapi tenang,untung ada sahabatku manda.  Dan tak lama setelah fia mengumumkan itu bel pulang sekolah berbunyi. “rys,ntar gue ada persiapan lomba fotography jadi ntar gue ijinin yaa gak bisa ikut tm” yaa hal yang tak ku inginkan unstru telah terjadi. Sunggu ini menyebalkan. Aku hanya mengangguk berat mengiyakan permintaan manda. “yee kamu emang sabahatku paling baik rys..gue pergi dulu yaa” kata manda dan kemudian ia meninggalkanku. Akupun segera berberes dan keluar dari kelas. Berjalan tanpa arah seperti bunga dandelion yang tertiup angin. Aku melihat di sekeliling lapangan anak osis masih sibuk untuk menyiapkan tm akbar. Akupun tidak tahu harus kemana dan akirnya ku putuskan untuk duduk di bangku taman depan gor. Ku ambil novel di tasku dan ku letakkan tasku disebelah tak lupa ku pasang earphonku di telinga. Tidak terasa waku yang kulalui disini berjalan begitu cepat dan waktu menunjukkan bahwa 5 menit lagi tm akan di mulai. Akupun segera bergegas menuju tempat tm. Disana sudah ada beberapa panitia yang kemaren mendaftar di tm akbar perdana. Ya,tempat duduk favoritku,di pojok di depan kipas. Akupun segera pergi dengan secepat kilat agar tempat duduk itu tidak di duduki oleh orang lain,rasa bangga tersendiri ketika aku mendapatkan yang kamu mau ahaha. Dari kejahuan aku melihat sepertinya ada yuavki disana. Dan sepertinya atau hanya perasaanku saja ia mendekat ke arahku. Tapi sepertinya itu bukan ilusi,ia mendekat dan duduk di sebelahku. “rys….” Panggilnya lirih di sebelaku. Aku hanya berdiam dan menundukkan kepalaku seolah itu hal yang tak penting,entak aku seperti memendam rasa kecewa yang terangat sangat kepada yuavki. Bahkan aku tak sangunggup menatap mtanya.“rys,kamu marah sama aku?” Tanya yuavki dengan nada memelan dengan kepala yang seolah ingin melihat wajahku. Akupun memberanikan melihat wajah yuavki dan mengangkat kepalahku,memaksakan senyum di bibirku yang sangat sulit di gerakkan untuk tersenyum. Aku menarik nafas dalam dalam dan memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan yuavki dan menjaga suaraku agar ku tetap terlihat biasa saja.“nggak kok…” jawabku singkat,untungnya suaraku tidak bergetar seperti orang yang menahan tangis.. “tapiii…….” “ki,sini,bantuin perlengkapan di sini..” panggil kape,belum sempat yuavki meneruskan kata katanya kape menariknya untuk pergi dan yuavki masih tetap melihatku,akupun segera memalingkan pandandanganku kea rah lain agar aku bisa menyembunyikan raut wajahku yang kecewa ini.
Waktu menunjukkan pukul 5 sore dan tm akbar pada hari itu selesai. Akupun egra bergegas menuju ke depan sekolah,mengecek hapeku untuk menelfon ayahku. “rys pulang yuk” belum sempat aku menelfon ayaku aku mendengar ada seseorang yang memanggilku dari arah gor. Yaa itu mas ikbar dengan jersey basket yang masih di kenakannya menunggangi sepeda lipat dengan boncengan di belakangnya. Dengan senyum yang sumringah mas ikbar menggayuh sepedahnya ke araku,akupun terkejut dengan tindakan mas ikbar baru semalam aku membicarakn tentang naik sepeda dengannya sekarang ia menaiki sepeda di sekolah. “pulang yuk” ajak mas ikbar. Akupun tersenyum dan langsung duduk di boncengan belakang “mas ikbar gak capek nganterin aku pake sepeda ke rumah?” tanyaku sambil mengenggam jersey basket mas ikabar sebagai pegangan. “gak capek asalkan kamu yang aku boncengin” kata mas ikbar dengan nada menggoda. “ah apaan sih nyebelin…hahahah” kataku dengan nada jegkel karena di gombalin. Selama perjalanan banyak sorot mata yang memandangiku dengan mas ikbar karena mas ikbar yang masih menggunakan jersey basketnya,tapi mas ikbar terus mamancarkan wajanya yang sumringah dan bahagia. Entah kenapa mas ikbar bisa se baik ini kepadaku.
*21
Hiruk pikuk di ruang osis sudah biasa tapi aku merasa ada yang kurang di hidupku. Aku masih membayangkan tatapan wajah itu,senyum yang memendam sejuta kekecewaan. Bahkan orang yang ku bayangkan tidak ada hubungan special di antara kami. Apa aku salah bila aku memikirkan sanrys? “eh ngelamun ajalo” kaope menepuk pundakku dan duduk di sebelahku,aku masih acuh dengan kedatangannya. “pee,gue salah gak sih?” tanyaku dengan nada lirin.”hmm salah apa?” Tanya kape sambil membuka-mbuka proposal di tangannya. Aku hanyaberdiam tak menjawab pertanyaan kape.  Kape yang merasa di kacangi karena pertanyaannya tak ku jawab kini melonggokkan kepalahnya ke wajahku. “lo galau ki?” Tanya kape. “guee…..gue suka sama cewek iitu……”kataku pelan. Kape sepertinya kaget dan menaruh proposal yang ada di tangannya ke lantan. “suka sama siapa?bukannya lo udah punya pacar? Dan yang gue tau dari dulu lo suka ivanka doang” nada kape penasaran. “lo gak selingkuh kan?” Tanya kape lagi. Akupun kaget mendengar pertanyaannya dan menegakkan badanku dan melihat kape dengan mata terbelalak “ya gak lah” kataku dengan penekanan di nada ‘gak’ . “trus apa?” Tanya kape lagi. “pe,ayo ke ruang kepsek..” belum sempat aku menjawabnya mbak kiki memanggil kape keluar. “oke mbak,gue ke kepsek dulu ye” pamit kape kepadaku. Aku hanya mengangguk tanda mengiyakan. Sepertinya aku merasa semakin buntu disini karena hanya berfikir sendiri tanpa ada solusi. Aku beranjak keluar dari ruang osis dan pergi ke lapangan untuk membuang kejenuhanku. Lapangan sekolah Nampak sepi seperti biasanya karena sudah jam 4 sore disini. Aku mengambil bola basket tepat di bawah ring dan ku dribble untuk mengambil posisi melempar. Ku arahkan bola agar tepat jatuh ke dalam ring basket ‘kalau bola ini masuk,bang ikbar sama sanrys gak jadian’ kataku dalam hati dank u lempar bola itu ke dalam ring dan…………masuk. ‘yes’ kataku dalam hati sambil tersenyum tipis. Akupun segera mencari bola basketku yang jatuh dari ring. Ternyata di sebelah pohon maja dan di sebelah lorong sekolah. Aku menghampiri bola itu,aku melihat ada lngkah kaki yang berjalan di depan bola itu,akupun melihat siapa yang lewat di itu. Cewek berkerudung dan menjinjing laptop di tangan kirinya,sanrys. “rys……ambilin bolanya dong” aku memanggil sanrys dengan nada yang hati hati. Sanrys menoleh dan melihatku selama beberapa detik sebelum ia menjawab “males,jauh banget” dan melanjutkan perjalanannya sampai ke depan parkiran sekolah yang terhalang gedung komite. Aku masih terpaku melihat tingkah laku sanrys.
*22
Ku pejamkan mataku sambil berbaring di rumput taman yang bersih dan hijau,mataku terasa silau meliht langit yang biru,tapi itu yang aku sukai sejak dulu,dengan di temani mp3ku yang setia ku bawa kemanpun. Aku melihat yuavki ketika aku menutup mana,ia tersenyum kepadaku,tapi aku merasa ragu dengan senyumannya. ‘dreeet’ hpku bergetar membuat aku membuka mataku perlahan. Ku lihat ke lahar hpku,siapa yang berani menggangguku. Ternyata pesan dari mas ikbar,muka yang semula jengkel menjadi sumringah lagi.
Rys,aku di depan rumah kamu nih bawa bola basket,kemaren waktu aku nganterin kamu di rumah aku lihat di deket rumah kamu ada lapangan basket yaudah aku punya inisiatif main basket di situ sama kamu,keluar sekarang dong udah lama nih nunggu hehe ;)
Akupun segera keluar rumah dan  menemui mas ikbar yang menungguku di depan rumah. Jersey basket sixteen dan sepatu basket ditambah senyumannya yang khas siapa sih yang tidak ikut tersenyum juga melihatnya? “ayo main?” ajak mas ikbar. “ayo” aku menerima tawaran mas ikbar dan langsung berjalan di sampinya. Di tengah jalan aku bertemu dengan dani,cowok aneh yang suka aku dari pertama masuk kelas 11,entah aku merasa ilfil banget ama dia. Pandangannya tertuju padaku dengan pandangan yang tajam dan sepertinya tak suka melihat aku berjalan dengan mas ikbar. Tapi aku tak peduli,buat apa aku peduli dengannya.
Sore itu ku habiskan dengan mas ikabar,ya seperti biasanya mas ikbar tak pernah kehabisan cara untuk menghiburku.
Selamat pagi dunia,rahasanya hari ini bakalan indah dan seru,yaa itu harapannku pagi ini. Aku melangkah dengan penuh semangat menuju ke kelas,sampai di persimpangan kelas aku merasa ada yang ganjil,tapi mungkin itu hanya perasaanku saja,aku terus melanjutkan perjalananku dan tiba-tiba………aku terjatuh karena tersandung,aku meranggas kesakitan karena sepertinya kakiku lecet. “ini rupannya pacarnya ikbar” kata seseorang dari belakangku “lemah banget,jatuh gitu aja gak berdiri” kata seorang lagi. Akupun menolehkan kepalaku ke belakang,lebih dari dugaanku,ternyata di belakangku ada 5cewek yang mukanya garang seperti siap untuk menerkamku. “eh berdiri lo” kata seorang dari merka dan seorang lagi menarik tanganku untuk berdiri. “eh lo tau lo udah ngerebut ikbar dari kita,lo piker lo siapa?” Tanya salah seorang dari mereka ,belum sempat aku menjawab salah satu dari mereka bertanya lagi “lo piker lo cantik apa?” kini bukan hanya mulutnya yang berbicara tapi juga tangannya menamparku sampai kerudungku tak berupa. “sok cantik lo diem aja” sahut yang lainnya dan kembalih mendorongku sampai jatuh ke lantai. Rasanya aku tak kuat lagi menahan tangis,dan aku tak bisa menghadapi mereka semua. “jangan sok alim loo” kata seorang dari mereka sambil menarik krudungku,akupun menangis dan mengambil kerudungku kembali “maaf kak..” kataku sambil tersedu. “maaf maaf,maaf apaan?” kata seseorang dari mereka dan tangannya akan menamparku,akupun menutup mataku.beberapa detik tak kurasakan tamparan itu,sepertinya ada yang menahan tangannya. “apaan sih kak,kakak kelas bukannya ngelindungin adik kelasnya malah ngerusak” kata seseorang yang spertinya mencoba menolongku. Aku membuka mataku,ternyata itu yuavki,yuavki membantuku untuk berdiri dan mendekapya daram rangkulannya “ooooh ini pahlawannya,sok jadi pahlawan ya lo” kata seorang dari mereka dengan nada tinggi. Yuavki tak mau membalasnya dan mengajakku yang masih menangis pergi. “mau pergi kema lo” kata seorang dari mereka sambil menari rambutku yang tak terbalut kerudung karena mereka melepasnya tadi,sontak aku makin menangis. Yuavki yang merasa kepalaku tertarik ke belakang langsung menoleh dan memukul tangan yang menarik rambutku.sepertinya yuavki sudah merasa sangat marah. Iapun membalikkan badannya dan masih bengan mendekapku dalam pelukannya. “cukup ya,kalian ituh cewek kampong kayak pereman.” Kata yuavki sambil berteriak. “eh berani lo ya sama kakak kelas” kata seorang dari mereka dan seolah akan menyakitiku lagi dan yuavki dengan tongkat yang ada di tangannya.akupun menutup mataku lagi dan ‘tuk’ sepertinya kayu itu sudah mengenai sasarannya tapi aku tak merasakan apa apa walaupun pukulan itu sepertinya sangat keras karena bisang yang di pukulnya sampai menimbulkan suara. Akupun mebuka mataku dan melihat di depanku ada mas ikbar yang kepalanya berdarah karena pukulan tongkat temannya. Wajah kelima cewek itupun kaget dan segera meminta maaf kepada mas ikbar “ikbar….maafin guee”kata mereka. Mas ikbar dengan wajah yang memerah karena marah membalasnya dengan nada tinggi “pergi kalian semua,jangan gangu sanrys lagi,kalau kalian berani ganggu dia atau bahkan sampai nentuh dia gak akan gue maafin kalian semua” kata mas ikbar. “tapi bar..” kata seorang dari mereka. “pergi lo,atau gue laporin kalian ke bk” kata mas ikbar sambil berteriak. Semua cewek itupun pergi. Akupun segera melepaskan diri dari yuavki. “mas ikbarr” kataku sambil memeluk mas ikbar. “udah jangan nangis,aku bakal jaga kamu terus kok,selama aku sama kamu gak akan aku biarin orang nyakitin kamu” kata mas ikbar sambil mengelus punggungku akupun segera sadar bahwa kepala mas ikbar berdarah. Aku panic dan membawa mas ikbar ke uks,tapi mas ikbar hanya tersenyum melihatku panic. Aku lupa ada yuavki disana sangking paniknya……………
Hari ini ternyata tak sebaik yang ku harapkan dan di  ulai dengan insiden yang tidak menyenangkan,bell pulang berbunyi. Aku merasa takut untuk keluar kelas,takut akan kejadian tadi pagi terulang lagi,di kelas sepi hanya aku dan dani,yaa dani dani yang kemarin memandangiku dengan pandanga  sinisnya.sekarang ia Nampak sedang bingung. “rys,ayo pulang” panggil mas ikbar dari depan kelas dengan perbanan di kepalannya namun ia masih tetap tersenyum kepadaku. Akupun menghampiri mas ikbar yang sedang berada di depan kelas,yaa aku selalu menyembunyikan wajahku dengan menunduk ketika aku berjalan menuju mas ikbar. “kamu kok nunduk ajasih,marah sama aku” kata ms ikbar sambil mengangkat wajahku. Aku menatap mata bas ikbar dan memberikan senyuman padanya. “apasih mas?aku cuman masih kebayang kejadian tadi pagi aja,aku takut banget keluar kelas” kataku sambil menatap dengan pandangan sayu. “yaudah aku janji,aku bakal nemenin kemanapun kamu pergi,biar gak ada yang bisa gangu kamu” kata mas ikbar sambil merengkuhku dalam pelukannya. “ayo pulang” kataku sambil melepaskan pelukan mas ikbar. Belum sempat bebrapa langkah aku berjalan dani memanggiku. “rys….” Dani menunduk entah kenapa. Aku dan mas ikbar hanya menoleh ke arahnya. “rys aku minta maaf …”katanya dengan nada pelan. “minta maaf buat apa?” Tanya ku penasaran. “buat yang tadi” jawab dani dengan mengantungkan kalimatnya. “yang tadi?” tanyaku lagi. “yang waktu lo di keroyok kakak kelas” jawab dani. Aku semakin penasran dengan perkataan dani. “trus apa hubungannya sama lo?oke sekarang ngomong yang jelas dan apa maksudnya itu” kataku degan nada sedikit tegas. “jadi lo di keroyok tadi itu karena gue…….karena gue ngadu ke mbak-mbak itu kalo lo jadian sama mas ikbar,itu karena gue sakit hati ngelihat los ama mas ikbar,gue minta maaf rys..” katanya panjang lebar,aku tercengang karena tak mengira dani yang pendiam bisa berbuat seperti itu. Wajah mas ikbar memerah karena marah. “bisa bisanya yaa lo kayak gitu.” Kata mas ikbar sambil mengangkat tangannya seperti akan menampar dani tapi ia menahannya. Aku menatap dani dengan pandangan tidak suka dan marah. Mas ikbar menarik tanganku dan mengajakku pergi. Sementara dani hanya diam dengan menundukkan wajahnya seperti merasa bersalah.
*23
Kejadian tadi memang sangat menegangkan,selain itu juga membuatku tercengang ketika melihat sanrys yang semula berada di dekapannku pergi ke bang ikbar yang kepalanya berdarah. Bahkan ia tak menoleh ataupun berkata terimkasih kepadaku. Yaa dia sangat panic melihat bang ikbar yang kepalanya berdarah,entah sepertinya ada rasa cemburu di hatiku….ingat ikbar sanrys bukan pacarmu. Kamu hanya di anggap teman,dan selamanya mungkin begitu…………..tapi pandangan kecewa itu?kenapa sanrys menjahuiku juga?apa karena aku jadian sama ivanka?................ yasudalah masih banyak tugas tugas osis yang numpuk,dekat-dekat ini classmeeting akan di adakan seiring berakirnya ulangan akir semester1 ini. Nomor undian untuk bertanding pun sudah di berikan ke setiap kelas. Tim basket putra di kelasku akan di wakili aku,kape dan ikhsan dan akan melawan kelas 12mia 6 yang di gawangi oleh kapten tim basket putra sma 16 yaitu mas ikbar dan teman temannya mas  reksa dan mas Anderson yang semuanya adalah tim a basket putra sma 16. Yaa entah bagaimana hasil pertandingannya nanti aku hanya bisa pasrah palingan kelas 12 mia 6 yang akan menang. Di class meeting  nanti juga ada hiburan yang unik yang akan di bintangi oleh anak sma16 sendiri dan akan di persembahkan untuk anak sma 16 sendiri. Dimana di situ hanya di sediakan panggung hiburan dan pengisinya adalah anak-anak yang sukarela menyumbangkan bakatnya. Sudah pasti ivanka akan menyumbangkan suara emasnya disana dan aku akan melihatnya di barisan paling depan. Matuku menuju ke jamtanganku dan melihat pukul 4 tepat,akupun segera menuju gor untuk sekedar berefreshing bermain basket.
Ya seperti biasa di gor selalu ada bang ikbar “ngapain bang senyum senyum sendiri” sapaku kepada bnag ikbar yang terlihat tersenyum sendiri  “gapapa ki” jawab bang ikbar singkat. “yakin bang?” Tanyaku penasaran. “lo kebanyakan nanyak kayak cewek aja” kata bang ikbar sambil mengejekku “hahahah gini kii,gue mau nembak cewek besok waktu classmeeting,gue udan ngerangkai scenario yang bagus buat bikin dia seneng. Gue degdegan kii,gue takut gak di terima” lanjut bang ikbar. “hah gak di terima?mana mungkin bang,siapa cobak yang bakal nolak cowok cakep,tinggi,putih,pinter kapten basket pula. Cewek bodoh bang yang bakal nolak lo” kataku dengan nada antusias. “apaan sih lo lebay,lo ngomongin dirilo sendiri tau nggak. Masalahnya cewek yang ini beda ki,cewek ini gak peduli gue kayak gimana. Dia cuman mandag orag dari tulusnya ki.gue takut dia nilai gue lain.” Kata bang ikbar dengan nada khawatir. Mulai terbesit di beakku gambaran cewek itu,yaa sanrys. Pasti dia,hatiku rasanya penuh dan sesak,aku menelan ludahku untuk bisa menerima kenyataan ini.  “yakin deh bang lo pasti di terima.” Kataku sambil menepuk punggung bang ikbar yang berada di sebelahku. “haha thanks ki supportnya,oh iya hari ini gak ada latihan ki,anak anak pada gak bisa semua.” Kata bang ikbar mengalikan pembicaraan “iye bang,gue kesini cuman mau main basket bias kok” jawabku santai. “oke,main am ague yuk” ajak bang ikbar dan kamipun menghabiskan waktu dengan bola orange yang bisa memantul ini sampai jam 5sore. Entah besok bagaimana perasaanku ketika melihat bang ikbar dan sanrys berada di depan panggung.

*24
Rasa sakit di kepalaku tak terasa semua akan terasa indah jika sanrys ada disana. Pelaksanaan classmeeting kali ini memang membuatku sangat senang dalan melakukan tugasku mewakili kelasku karena di tribun penonton ada pendukung yang akan membuatku tidak kelelahan walaupun bermain basket 5jam lamanya yaa itu sanrys. Sanrys berjanjia akan melihat dan mendukungku ketika berlaga nanti. Setelah aku berlaga aku sudah menyiapkan kejutan kusus untuk sanrys yaitu sebuket bunga mawar merah yang segar dan wangi,tidak lupa bunga yang paling di sukai sanrys. Bunga dandelion bunga kecing yang termasuk seperti ilalang di rerumputan. Enntah kenapa sanrys sangat menyukai bunga itu. Katanya sih bunga itu penuh makna dan harapan jadi aku akan membawakan 2tangkai bunga dandelion yang paling bagus dan utuh. Sengaja ku taruh di kotak transparan yang di hias dengan indah sebagai kado spesialku. Bunga itu adalah symbol bagaimana aku akan menyatakan cintaku kepada sanrys. Besok aku akan menyanyikan sebua lagu di panggung hiburan dengan mengunakan gitar dan banyak balon yang akan di lepaskan nanti yang sudah ku koordinasikan kepada panitia classmeeting. Aku tidak peduli siapapun orang yang berkata sanrys item jelek dan gak femes. Aku gak peduli,itu pilihanku dan pilihankulah yang terbaik dari semuannya. Sanrys memiliki kecantikan yang terpancar dari dalam dia juga selalu ceria dengan tertawa enunjukan deretan giinya tyang tertata rapid an puti itu ‘manis’ yaa aku menyukainya. Guatan senyum di pipi ku dan semburat kebahagiaan di wajahku ketika membayangkan semua itu rupanya dapat di pahami oleh kape yang berjalan ke arahku “ngapain bang senyum senyum sendiri” kata yuavki sambil berjalan ke arahku. “gapapa ki” jawabku singkat. “yakin bang?” Tanya yuavki penasaran. “lo kebanyakan nanyak kayak cewek aja” kataku dengan nada becanda. “hahahah gini kii,gue mau nembak cewek besok waktu classmeeting,gue udan ngerangkai scenario yang bagus buat bikin dia seneng. Gue degdegan kii,gue takut gak di terima” lanjutku. “hah gak di terima?mana mungkin bang,siapa cobak yang bakal nolak cowok cakep,tinggi,putih,pinter kapten basket pula. Cewek bodoh bang yang bakal nolak lo” kata yuavki. “apaan sih lo lebay,lo ngomongin dirilo sendiri tau nggak. Masalahnya cewek yang ini beda ki,cewek ini gak peduli gue kayak gimana. Dia cuman mandag orag dari tulusnya ki.gue takut dia nilai gue lain.” Kataku dengan nada khawatir. “yakin deh bang lo pasti di terima.” Kata yuavki sambil menepuk punggungku. “haha thanks ki supportnya,oh iya hari ini gak ada latihan ki,anak anak pada gak bisa semua.” Kataku. “iye bang,gue kesini cuman mau main basket bias kok” jawab yuavki. “oke,main am ague yuk” ajakku dan kamipun menghabiskan waktu dengan bola orange yang bisa memantul ini sampai jam 5sore.
*25
Hari ini classmeeting di mulai,entah hari ini aku akan melakukan apa. Yang pasti hari ini aku sudah ada janji dengan mas ikbar untuk melihat pertandingannya nanti. Entah mataku akan tertuju ke arah mana karena kelas mas ikbar akan ertemu dengan kelas yuavki nanti. Dan pasti disana juga ada ivanka yang akan mendukung yuavki,tapi ada mas ikbar yang ingin ku dukung nanti. Entah bagaimana perasaanku nanti dan bagaimana aku menghadapi gejolak yang ada di hatiku ketika ada mas ikbar dan di sisi lain aku melihat yuavki dan ivanka. oke aku harusnya bisa mengahadapi semua. Ini hanya masalah keci.
Ku langkahkan kakiku menuju gor untuk melihat pertandingan basket,di tribun penonton sudah penuh,aku kebingungan mau duduk,pandangan mataku menangkap ivanka yang sedang bersorak sorak menunggu pertandingan di mulai. Suara sambutan untuk tim yang akan berlaga bergemuruh,ke 2 tim itu memasuki lapangan basket,sedangkan aku masih berdiri di sisi lapangan,aku melihat mas ikbar masuk ke lapangan dan tersenyum ke arahku,akupun memberikan balasan kepadanya. Kedua pemain megikuti acara pembukaan dan bersalaman,seakan mengerti aku tidak kebagian tempat duduk mas ikbar yang barusan selesi bersalaman langsung menarik tanganku dan membawaku ke tempatnya duduk di sisi lapangan. “kamu duduk di bangkuku ya” kata mas ikbar sambil tersenyum dan kemudian pergi untuk bertanding. Pertandingan ini di akiri dengan kemeangan tim basket mas ikbar,ke dua tim pun bersalaman lagi sebagai penutup,aku menangkap wajah yuavki yang peuh dengan kekecewan karena timnya karah,kepalanya merunduk keluar dari lapangan dari pintu gor sisi lainnya yang dekat dengan tribun penonton,dan disitulah aku melihat peristiwa yang menyesakkan dadaku. Ivanka berdiri dari tribun dan menghampiri yuavki dan memeluknya. Entah sepertiny ivanka tau betul bagaimana cara menenagkan yuavki. Yaa mataku tertuju ke sana dan tak menyadari mas ikbar ada di depanku. Akupun segera memalingkan pandanganku dari yuavki ke mas ikbar,mas ikbar berdiri dengan tersenyum di depanku dengan menekuk ke dua tangannya ke belangkang seakan menyembunyikan sesuatu. Aku memandanginya polos “hari ini,khusus untuk kamu. Dan kemenanganku hari ini juga buat kamu” kata mas ikbar sambil memberikanku buket bunga mawar yang sangat indah dari belakang punggungnya. Mataku terbelalak menerima hadiah itu,senyumku mengembang,seakan aku lupa tadi aku bersedih karena yuavki. “makasih” kataku kepada mas ikbar dengan menyuguhkan senyuman terindahku. “ayo ikut aku” kata mas ikbar sambil menarik tanganku dengan halus. Aku hanya mengikuti mas ikbar tanpa banyak kata. Ya di pangung hiburan. Di sana ada ivanka yang sedang menyanyi,sempat terbesit di dalam hatiku mas ikbar menunjukkan padaku bagaimana kemesraan yuavki dan ivanka. tapi tidak,setelah ivanka selesai bernyanyi mas ikbar pergi meninggalkanku. Entah apa yang akan di lakukan mas ikbar disitu,mas ikar membawa gitar dan mulai mengetes suara di atas panggumg. “lagu ini buat sinar matahari yang bersinar indah disini” mata mas ikbarmenuju ke arahku,ya akau tau cahaya matahari adalah bagian dari namaku. Sun rises ,matahari terbit yaa itulah nama pemberian orag tuaku. Mas ikbar mulai memetik gitarnya dengan lembut……
Saat ku tenggelam dalam sendu
Waktuku hanaya untuk berlalu
Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku
Dan tak untuk siapapun itu
Dan kau hadir mengubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Kau buat ku merasa sempurnaa
Dan membuatku utuh
Tuk menjalani hidup
Ber dua deganmu
Selama lamannya
Kaulah yang terbaik untukku……..
(adera-lebih indah)
Yaa suara mas ikbar sangat mersu,aku belum pernah tau bagaimana ia menyanyi se indah ini sebelumnya. Senyumanku mengemabang tiada habisnya mendengarkan mas ikbar bernyanyi samai habis. “buat cewek yang bawa buket bunga mawar merah itu tolong kesini dong” kata mas ikbar sambil tersenyum kepadaku. Sontak semua pandangan mata tertuju padaku. Akupun melangkahkan kakiku menuju ke atas panggung. Saat menaiki tangga aku melihat guavki berada di barisan utama,yaa mungkin ia habis menonton ivanka tadi. Pandangan yuavki terus tertuju padau tapi aku berusaha untuk tidak melihatnya. Sesampainya di atas panggung mas ikbar menarik tanganku ke tengah panggung,dan iapun menekuk 1 kakinya dan bersimpu di hadapanku,tangan kananya memegang tanganku. Pandangannya mengarah ke mataku dengan senyumanya yang manis. Tangannya erlahan melepskan tanganku dan mengambil sesuatu dari dalam bajunya,dan itu sebuah kotak. Oh noooo apa aku di lamar? Pandangan matanya tak beralih dariku. Mas ikbarpun membuka kotak kecil yang ada di tangannya dan mengambil sesuatu di dalamnya. Yaa itu bunga dandelion. “sanrys,kamu mau jadi pacarku?kalau kamu mau ambil dan tiup bunga dandelion ini sebgai perlambang s harapan ku terwujud dengan menjadikanmu pacarku. Kalau kamu gak mau nerima aku atau cuman sebagai kakak tolong biarin aku yang tiup bunga ini biar hanya harapanku aja yang terus ada tanpa akan terwujud” kata mas ikbar sambil membawa setangkai bunga dandelion yang putih dan indah. Wajah mas ikbar yang semula tersenyum menjadi tegang dan pucat menunggu jawabank. Aku hanya memasang wajah datar melihat mas ikbar,setelah beberapa detik mas ikbarpun memutuskan untuk memulai meniup bnga itu,tapi aku segera memasang wajah tersenyumku ketika melihat mas ikbar meniup bunga itu dan akupun ikut meniupnya. Mas ikbar kaget dan melihatku penuh Tanya. “aku ingin kita yang niup bunga itu,biar harapan kita terus ada bukan harapan mas ikbar atau aku sendiri” kataku sambil mengangkat mas ikbar untuk berdiri. Konvetipun di tembakkan dari sisi panggung dan balon berbagai warna di lepaskan oleh beberapa panitia yaa langit yang biru itu menjadi berwarna oleh warna balon yang menandakan aku dan mas ikbar resmi berpacran.

*26
Yaaa beginilah perasaanku dengan seluruh serpihan hatiku yang berserakan,tapi senyum yang ku tampilkan. Aku emang selalu di bawah mas ikbar dan tak akan bisa melebihinya dari talenta yang ia miliki,bahkan urusan hati aku sudah di kalahkan mas ikbar……….aku memang bodoh tidak bisa menentukan pilihan. Semoga sanrys bahagia sama mas ikbr.
*27
Sudah 5 bulan aku menjalani hubunganku dengan mas ikbar. Entah apa yang ku pikirkan saat ini aku merasa aneh,karena mas ikbar selalu menerima apa kurangku dan tidak pernah marah bila aku salah. Aku bingung dengan mas ikbar,dia sangat menyanyangiku,tapi aku merasa aneh,yaa aku tidak sama dengan gadis yang lain yang ingin pasangannya menerimanya apa adanya. Aku ingin mas ikbar memintaku melakukan sesuatu agar aku merasa tertantang untuk mempertahankan cintaku. Berkali kali aku membuatkan sesuatu untuk mas ikbar dengan tanganku sendiri,dan hasilnya jauh dari kata bagus. Tapi apa yang mas ikbar bilang kepadaku selalu barang yang ku buat adalah barang yang paling sempurna yang pernah ada,aku merasa seperti di bohongi walaupun mas ikbar mengatakan itu karena rasa sayangnya kepadaku. Yaa mas ikbar menyayangiku dengan sepenuh hatinya dengan tulus. Sebulan lagi ujian untuk kelas 12 dimulai dan disusul oleh kelulusan,mas ikbar tidak pernah bercerita kepadaku ia akan melanjutkan kuliah dimana. Yang pasti cita cita mas ikbar adalah menjadi seorang dokter,yaa cita cita yang sudah mainstream. 5 bulan ini pula aku tak menengok sekalipun yuavki,sepertinya ia sengaja menjahuiku dan akupun begitu walaupun kadang aku merasa sakit. Seiring 5 bulan ini pensipun semakin dekat tepat setelah kelulusan pensipun digelar,tugasku memang tak berat dalam pensi in hanya sebagai sie publikasi dokumentasi,tapi aku di tempatkan di dokumentasi hari H yaa itu memang tak berat. Hari ini mas ikbar mengajak aku keluar untuk sekedar re freshing sebelum ia benar benar sibuk untuk mempersiapkan ujiannya. Seperti biasa aku hanya menggunakan kaos panjang dan krudung yang depannya nya ku lipat sedikit dan memakai jeans biru. “sanrys,ada temen kamu tuh di depan” teriak mamaku yang menandakan bahwa mas ikbar sudah datang,akupun segera menarik tas hitam panjang di atas kasurku dan bergegas keluar. “aku berangkat,assalamualaikum” pamitku kepada orangtuaku. Di luar sudah ada mas ikbar di luar mobil outlander sport putihnya dengan memakai kaos panjang berwarna kuning  jeans biru dan sepatu matchbeth nya. Yang pertama kulihat selalu senyuman yang mengembang di wajah mas ikbar. Akupun segera mendekat ke arahnya. “kita mau kemana mas?” tanyaku dengan wajah polos. “kesekolah”jawab mas ikbar dengan senyum tipis di wajahnya tanpa bertanya lebih lanjut lagi mas ikbar sudah menyuruhku masuk ke mobil,dan akupun hanya menurutinya saja.
*28
Yaa mungkin ini memang sudah jalannya aku bukan bersama ivanka,dari sebulan yang lalu aku sudah tidak menjadi pacar ivnka lagi. Mungkin ini salahku juga tidak pernah bisa mengantarkannya pergi dan tak sedikit pula aku tak mempedulikannya. Aku memang tidak pantas untuk ivanka si cewek vocalist,anak orang kaya yang hanya tau di manja dan semua keinginanya harus terpenuhi. Sekali lagi perasaan iriku kepada mas ikbar muncul,sampai sat ini mas ikbar selalu bisa membuat sanrys tertawa,dan tak sekalipun mas ikbar lupa dengan sanrys. Sanrys memang cewek yang berutung karena ia tak memilihku. Yaa perasaanku selalu sesak ketika mengingat itu,senyuman pahitpun mengiringi dentuman bola yang ku pantulkan di lantai gor sma 16 ini. Entah ada apa hari ini mas ikbar menyuruhku datang ke sekolah di hari libur seperti ini. Tak lama aku memainkan bola basketku terdengar suara mobil masuk ke sekolah,pasti itu mas ikbar.  Aku melihat kea rah pintu depan gor dan ternyata benar out mas ikbar.
*29
Memang ini mungkin yang terbaik buat aku sama sanrys,besok setelah lulus aku akan mentap di Sydney Australia untuk bersekolah dan tinggal disana,di rumah kakekku. Yaa aku tidak mungkin membawa sanrys disana,dan tidak mungkin juga membuat sarys tersiksa dengan hubungan jarak jauh yang akan membuatnya tersiksa setiap hari. Lebih baik dia membenciku daripada harus menderita karenaku. Ya hari ini aku akan memutuskan sanrys,dan menitipkan kepada yuavki untuk menjaganya. Bagaimanapun juga aku sangat menyayanginya,aku merasa jahat dengan apa yang ku lakukan ini. Pintu gor terbuka lebr di depanku dan kubtangkap sosok yuavki disana,senang memegang bola basket dan melihat ke arahku. Yaa siksaan beban di dadaku di mulai,sepanjang perjalanan aku tiada hentinya melemparkan senyum palsuku kepada sanrys untuk menutupi perasaanku yang sangat tidak karuan ini. Ku gandeng tangan sanrys untuk memasuki gor. Dan untungnya sanrys tidak melemparkan sepata katapun kepadaku jadi aku tak perlu susah paya mencari alasan untuk menjawabnya. Langkah sanrys terhenti seketika saat melihat adayuavki di dalam gor,entah sepertinya dia sedang menghindari yuavki,wajahnya Nampak tercengang,aku melihat ke arahnya dan iapun melihat ke arahku,dalam pandangannya dia bertanya ‘ada apa’ aku menjawab pertanyaan yang ada pada pandangannya dengan anggukan mantab untuk meyakinkannya. Dan mengenggam tangannya semakin erat untuk menuju kea rah yuavki. Yuavki nampaknya juga tercengang melihat aku datang bersama sanrys. Yaa aku sudah tau apa ayang sebenarnya terjadi di antara mereka. Mereka sebenarnya saling menyangi,sanrys yang katanya tidak punya cinta di dalam hatinya karena ia takut dengan cinta buta tapi ternyata itu salah. Sanrys punya cinta di dalam dirinya,dan cintanya sekarang ada pada yuavki dan sebenarnya sejak kami belum pacaran cinta itu sudah ada tapi mereka tidak saling memahaminya dan memilih jalan yan berbeda,aku memang jahat jika tak mempersatukan mereka saat ada jalannya. Aku tau juga meskipun yuavki dan sanrys memiliki pasangan sendiri tapi hati ereka selalu sakit etika melihat di antaranya berduka. Yaa haruskah aku menjelaskan semua ke egoisanku ini yang selalu ku beri alas an tak tahu. “ada apa bang?” Tanya yuavki kepadaku. Aku menarik tangan yuavki agar bisa bersatu dengan tangan sanrys. “gue emang jahat kalo gak bisa nyatuin kalian.” Kataku kepada mereka berdua. Wajah mereka kaget sekan tak percaya dan tak memahami perkataanku. “mas,mas ikbar apa apaan sih?” kata sanrys sambil menyahut tangannya. Wajahnya di penuhi dengan kekecewaan dan marah. “maaf rys,aku harus pergi,akugabisa jaga kamu disini,aku rasa yuavki bisa lebih baik dari aku.” Kataku dengan nada memelas. Sanrys pergi dengan mata berlinang airmata meninggalkan gor. Yaa aku memang telah menyakiti hatinya,aku tau apa yang ia rasakan di hatinya saat ini. Aku tak mampu mengejarnya,aku tau itu akan sangat menyakitinya. Sementara yuavki masih terpaku diam seribu bahasa. Aku menatap yuavki dan menepuk pundaknya. “ki,mungkin lo kaget karena gue belum jelasih apa apa ke lo.” Kataku sambil menepatkannya duduk di tribun. Aku menjelaskan semuanya kepada yuavki,tapi yuavki masih diam dan menundukkan kepalanya. “gimana gue bisa lebih baik daripada lo bang. Gue gak bisa….” Kata yuavki memelan sambil menghembuskan nafas berat.
“gue yakin lo bisa ki,anggep gue besok mati dan ini permintaan terakir gue ke elo. Pliss gue mohon” kataku memelas memohon kepada yuavki. “hhmmm gue akan usaha bang” kata yuavki sambil menghembusakan nafas beratnya. Yaa aku yakin sekali yuavki bisa menjaga sanrys lebih baik daripada aku.

*30
Ya gimana lagi aku gak bisa berbuat apa-apa lagi “bodoh sanrys,kenapa kamu sakit hati karena cinta lagi” kataku sambil memukuli tanaman yang ada di hadapanku,di depan kelasku tepatya. Yaa aku berlari sejauh mungkin,dan kurasa ini sudah cukup jauh dari Gor depan. “bagaimana aku jika tak bersamanya? apa aku sangup menjalani hari,apa aku bisa tetap merasa baik-baik saja?”  kataku keras dalam tangisku. “rys..”,seseorang menepuk pundaku dari belakang. Tanpa melihanya terlebih dahulu aku langsung memeluknya untuk melampiaskan rasa sedihku. “bagaimana aku bisa se sakit ini man,bagaimana aku bisa merasakan sakit hati untuk yang kedua kalinya? Bagaimana man?” tanyaku kepada manda,ya orang itu adalah manda,tanpa meihatnya saja aku sudah tau dari bau parfum dan nada bicaranya bahwa itu sahabatku. “rys,lihat gue” kata manda sambil melepaskan pelukanku darinya. Aku menatap mata manda dalam-dalam. “lo gaboleh kayak gini rys,lo boleh sakit hati,tapi lo gak adil banget bikin gue juga sedih” kata manda. “mandaa” kataku sambil memeluk manda. Tiba-tiba ada suara kaki yang mendekat ke arahku. “boleh gue ngomong bentar sama sanrys?” katanya kepada manda,manda melepaskan pelukanku perlahan. “ rys,tolong lihat gue?” kata suara itu. Yaa aku sangat mengenal suara itu,yuavki,iya itu yuavki. Aku masih tersedu menangis,aku tak menggubris jikalau ada yuavki disana,aku masih merasakan sakitnya hatiku bahkan untuk membalikkan badanku saja aku tak mampu. “rys,gue mohon lihat kea rah gue” kata yuavki memelas sambil memutakan badanku. Rasanya aku tak sangup menatap mata yuavki,iya aku tak tahu harus berbuat apa. Yuavki menarik tanganku keras dan mendekapnya dalam pelukannya. “rys,gue mohon jangan nangis. Gue mau ngelakuin apapun asal lo gak nangis.” Kata yuavki sambil memeluk erat tubuhku,yaa itu kata-kata yang ku dengar sebelum aku tak sadarkan diri.

*31
Sudah sebulan aku tidak lagi menemui mas ikbar,yang kulakukan hanya mencoba menghilangkan bayangannya dari hidupku.sulit memang melupakan seseorang,karena aku sudah terbiasa dengannya dulu,yaa mungkin aku tidak bisa melupakannya,tapi setidaknya aku harus bisa menghilangkan kebiasaanku yang beramanya dulu, “mas ikbar….”aku mendengus dengan iringan angina yang berhembus menyentuh pipiku. Sejenak ku pejamkan mataku,mencoba menikmati udara segar di atas sini,di atas vila dengan pemandangan hamparan kebun the,iya sangat segar disini.  Senyum lebar mengembang di pipiku. “lucu banget…” kataku sambil membuka mataku,hatiku kini merasa sedikit tenang. Aku mengingat  dimana dulu aku sangat menyukai yuavki dan mas ikbar,setiap saat aku mengingat mereka dulu selalu membuatku bahagia,walau dulu aku tak begitu mengenal mereka,tapi sekarang merekalah yang menyakiti hatiku. Sekarang rasanya aku tidak punya hati lagi,untuk yang kesekian kalinya. “iya,kertas yang sobek tidak mungkin dapat kembali seperti semula lagi.” Kataku sambil menundukkan wajahku. “kata siapa kertas sobek gak bisa balik lagi?” kata seorang laki-laki yang berdiri di sampingku. Aku menoleh perlahan. “ango…” aku terkejut delango ada disini. “lagi liburan rys?” Tanya delango santai dengan senyumannya yang khas. “iya ngo..eh iya,silahkan duduk. Lagi lihat kebun the nih bagus banget pemandangannya.” Kataku mempersilahkannya duduk. “iya bagus banget rys.” Kata ango sambil duduk di sebelahku. “kamu disini ngapain?”aku membuka pembicaraan. “ liburan sama keluarga rys” jawabnya. “ooo..” aku hanya ber-o o saja sambil berusaha tak kembali mengingat kenanganku dengannya. Beberapa detik kami tak saling mengobrol,senyap yang ada. “kamu lagi galau ya?” Tanya ango menggoda. “hfft gak tau nih” jawabku singkat. “mulai kapan kamu jadi tertutup kayak gini?” ango menolehkan wajahnya ke arahku dengan senyuman manis di wajahnya yang menginsyaratkan bahwa aku harus membagi sesuatu yang ku pendam ini dengannya. “aku bingung banget. Kenapa ada orang yang masih bilang sayang ke gue tapi dia juga nyakitin gue?” aku memulai ceritaku. “semua orang juga bisa bilang kayak gitu,tapi orang itu bahkan kadang juga melakukan hal itu.” Jawab ango ringan. Aku menoleh ke arahnya karena kaget. “kenapa?” ia berbalik menolehke arahku. “gapapa…” jawabku. “kenapa……….” Sambungku sambil mengantung kata-kataku. “kenapa apanya?” Tanya ango heran. “hfft kenapa dia ninggalin gue?” aku menundukkan wajahku seraya menguatkan diriku agar tidak menangis. “mungkin keadaannya sama kayak gue dulu…..” jawab ango. “maksud lo?”lagi-lagi aku menengok ke arahnya karena kaget mendengar omongannya. “ hft… kadang seseorang memilih pergi karena terlalu mencintai pasangannya,karena ia tak mau melukai pasangannya lebih jauh lagi. Begitu juga gue dulu. Gue sayang banget sama lo,dan rasanya apapun yang lo rasain,gue juga ikut ngerasain,sedih lo,seneng lo,dan bahkan ketika lo ngerasa sakit sekalipun gue juga ikutan sakit. Gue bohong kalau gue bilang gue dulu bisa jauh dari lo. Iya semakin gue saying sama lo dulu ada perasaan yang membelenggu gue,bukannya lo juga ngerasain itu kan?gue yakin kalau kita ldr dulu pasti kita akan saling menyiksa diri kita,dan gue gak pingin nyiksa lo dengan belenggu itu. Jadi gue mutusin lo dulu,walaupun dalam arti sebenarnya gue sayang banget sama lo,dan gue milih lebih baik lo benci gue daripada gue harus nyakitin lo setiap saat. “ kata ango panjang lebar. “semoga aja dia kayak lo….tapi kenapa dia nitipin gue ke orang lain,kenapa dia jodohin gue sama orang lain?sedangkan dia pergi seenaknya?” kataku sambil menahan tangisku. “karna dia pingin lo bahagia” jawabnya sinkat. Aku kembali menengok ke arahnya untuk yang ke sekian kalinya. “maksud lo” tanyaku heran. “sayang sama orang itu simple,kita cuman pengen orang yang kita sayang itu bahagia. Begitupun cowok lo,dia pingin sesuatu yang terbaik buat lo. Dia bukan pergi seenaknya rys,buktinya dia nitipin lo ke orang lain. Itu artinya dia pingin lo bahagia,dan gue yakin cowok lo pasti punya alasan yang kuat kenapa dia nitipin lo kecowok itu” jelas ango. “tapi…………..” aku mengantung kata-kataku. “ternyata kamu gak berubah ya rys,seneng banget ngomong tapi” kata ango menggoda. Aku menundukkan wajahku. “kertas yang sudah sobek trus di hancurin gak bakal bisa balik seperti semula lagi,begitupun hati gue,sudah di sobek,di hancurin pula.” Kataku sambil menggerutu. “pasti gue kan yang udah nyobekin kertas itu,dan cowok lo yang ngehancurinnya?” katanya menggodaku. Aku hanya terdiam dan tak menjawab sepatah-katapun “iya lo yang udah nyobek kertas itu,yuavki yang menghancurkannya dan mas ikbar yang membuatnya semakin hancur” jawabku dalam hati. “kertas yang sudah sobek itu tahap awal buat kembali seperti semula lagi rys. Lo tau kan gimana cara buat kertas baru dari kertas bekas?” Tanya ango padaku. Aku mengangguk pelan. “kertas yang sudah di sobek di hancurin ampe jadi bubur kemudian di kasih lem dan pewarna,di cetak trus di keringin jadi deh tuh kertas baru.emang prosesnya butuh waktu dan lumayan lama.tapi kertas itu kan jadih utuh dan bagus lagi kok rys.percaya deh sama gue” kata ango sambil tersenyum manis memandangi kebun the yang ada di depan kami. “oh iya kebanyakan ngobrol ama lo jadi lupa mau jogging” lanjut ango,iapun berdiri dan tersenyum berpamitan padaku. Ya aku hanya bisa membalas senyumannya dengan anggukan kecil karena aku masih memikirkan kata-kata ango.
“kertas yang sudah hancur bisa kembali jadi baru……………………”
*32
Ya percakapan kecil dengan mantan tersensorsaysensorang it uterus mengiyang di pikiranku.ya,minggu ini minggu baru tanpa kedatangan mas ikbar di sekolah,dan ini minggu pertama aku masuk ke kelas 3sma. Hmm habis ini ujian akir,yap harusnya ku tak bergalau ria. Seperti biasa aku duduk di pinggr lapangan basket sembari menunggu jemputan yang selalu saja molor. Ya lumayan lah  buat nyambi waktu buat ngerjain pr,apalagi tepat di atas gue ada wi-fi gratis,awet-awet disini juga gapapa,asal gak hujan aja.  ‘dep dep dep’ suara bola basket yang terdengar dari arah luar itu terdengar samar karena aku sedang terfokus dengan suara yang ada di headsetku yang tersambung dengan laptopku. Suara bola basket itu terdengar lebih jelas sekarang dan aku tergangu dengan suara itu. Ku lepas headsetku dan menoleh kea rah datangnya suara. Cowok tinggi nan putih lengkap dengan seragam bas ketnya sedang memainkan bolanya di lantai lorong kelas tepat di belakangku. Senyumnya mengembang seketika ketika aku menoleh ke arahnya. “rys…….” Panggil cowok itu lembut dan segera menghentikan permainannya dan menuju ke arahku. “kamu belum pulang kenapa?” Tanya cowok itu lembut dan yaa ia sekarang duduk di sampingku,yuavki. Aku hanya menundukan kepalaku karena aku tak tahu harus berekspresi seperti apa. “belum di jemput” jawabku singkat sambil mencoba mengerjakan ha yang penting di laptopku. Entah kenapa aku tak ingin menatap matanya. “rys…..kita belum pernah ngomong berdua kek gini kan sebelumnya,dan kita cuman chattingan lewat bbm. Dan gue ngerasa ada yang kurang ketika kita udah gak chattingan lagi. Dan yaa sebelum gue pernah kenal lo sebelumnya,kita gak secangung ini kan?” Tanya yuavki lembut sambil memainkan bola yang ada di tangannya. “entah……”jawabku singkat. “apa gue ada salah ke elo?dan kenapa saat kejadian mas ikbar itu lo malah marah banget ke gue juga?” Tanyanya lagi. Hatiku terasa sakit ketika ia mengingatkanku lagi tentang semua rasa sakit itu,rasa sakit ketika ia bersama ivanka dan sakit ketika mas ikbar meninggalkanku. “hfft” hembusan nafasku berat demi menahan airmataku. “aku minta maaf ya rys..” kata yauvki lirih,ia meninggalkanku karena merasa tak mendapatkan jawaban yang memuaskan dariku.
entah siapa yang bertanggung jawab dengan semua ini dan entah siapa yang salah. Yang jelas aku harus memahami diriku sendiri saat ini.
“rys,ngelamun aja nih?” tepuk orang dari belekangku. Ya itu raka,teman kecilku sekaligus sahabatku. “eh raka,kamu ngapain ada di sini?” tanyaku kepada raka. “tuh nungguin temen gue,yuavki” jawab raka singkat. Aku hanya terdiam mendengar nama yuavki disebutkan. “ryss….lo kenapa?gue salah ngomong ya?” Tanya raka sambil melambai-lambaikan tangannya. “eh enggak kok ka” kataku sambil tersenyum menyembunyikan beban di fikirannku. “alah jangan boong deh rys,gue ini kenal lo sejak kecil,dan apapun yang elo sembunyiin dari gue bakal ketahuan. Ayo cerita ke gue apa yang elo tutup-tutupin?” Tanya raka sambil menghiburku dengan permainan yang ada di tangannya.  Aku hanya tersenyum pahit melihat mainan yang di pegangnya. “lo pasti lagi galau kan?” tannya lagi dengan nada menggoda. “haha apaan sih gue mah gak pernah galau” kataku menjawab pertanyaan raka. “haha yaudah deh kalo lo gak mau ngaku. Gue mau cerita nih…..” katanya samnil mencoba melihat wajahku yang sedang sibuk memandangi gambar wpap di laptop. “hmm..” jawabku malas. “temen gue itu kasihan banget rys,dia itu suka cewek dan sempet deket juga,tapi bodohnya dia dia gak sadar,dia malah jadian sama yang cantik banget,ya jelas temen gue langsung naksir. Si ceweknya yang di tembak ya nerima aja orang temen gue ganteng pemain basket pula,keren kan? Ya sebenernya gue juga gak mudeng apa yang dia maksud” kata raka sambil memandang ke atas. “hmm…..terus” kataku sambil berusaha menyimak cerita raka. “nah ini ceritaya semakin rumit,sebut saja cewek yang di sukain temenku itu namanya S dan pacarnya temenku namanya I oke.” Katanya membuat keputusan. “oke,terus terus?” tanyaku pura-pura antusias. “setelah temen gue ini pacaran sama I dia ngerasa ada yang berubah dari S yang udah deket sama dia,dia ngerasa S marah sama dia. Beberapa waktu si S ini ternyata jadian sama kakak seniornya dia,katanya sih mereka berdua cocok,yang satu ceweknya cantik pendiem dan misterius,di cowoknya low profile ganteng,kapten tim basketnya dia dulu pula. Tapi setiap detik temen gue ini sadar kalau sebenernya dia suka sama si S sejak awal mereka ketemu. Lo bisa bayangin kan betapa galaunya temen gue?” cerita raka panjang lebar, ‘sepertinya aku tau yang di maksud sama raka,iya itu bisa saja yuavki,mereka ya berteman’ gumanku dalam hati. “heee rys?” tangan raka melambai-lambai di depan wajahku. Iya aku terdiam karena memikirkan kesimpulanku. “yaampun daritadi aku ngomong malah di tinggal ngelamun,ih bener-bener lo ya sekarang.” Kata raka dengan nada bete. “rak,gue mau keg or dulu ya. Bentar aja” pamitku untuk segera bergegas ke gor,iya tujuanku untuk menemui yuavki.

*31

“hmmm” aku tersenyum kecut sambil mendrible bola. “ayo ki lemparin tu bola,di dribble mulu dari tadi kayak perasaan” teriak temanku dari sisi lain lapangan. ‘ya mungkin ini seperti perasaanku,hanya ku dribble saja tak ku lempar ke tujuan’ batinku dalam hati sambil melemparkan bolaku ke temanku. ‘Udah beberapa  minggu tapi gue belum bisa nyelesain masalah gue sama sanrys’ gumanku dalam hati sambil menuju ke tribun penonton. Aku menundukkan kepalaku sembari keringatku menetes deras. ‘tunggu………..’ aku mengangkat wajahku ‘bukannya aku memang tidak ada masalah dengannya’ aku membolak balikkan botol air minum di tangannku. ‘iya gue tauini cuman masalah emosi,dia dulu ngejauh sama gue karena gue jadian sama ivanka,dan terpukul saat mas ikbar nyerahin dia gitu aja ke gue. Nah masalahnya ini penyelesainnya gimanaa?’ aku memberantakkan rambutku karena bingung. “yuafkiiii…………”panggil seseorang dari arah pintu GOR. “sanrys” aku terbelalak melihat sanrys berdiri di sana dan bergerak mendekat ke arahku. “yaf,gue minta maaf ya,karena gue terlalu sensitive,inikan bukan salah lo,tapi salah mas ikbar sama perasaan gue dan gak seharusnya gue marah kek gini ke lo,maafin gue ya..” sanrys menteskan airmata dari matanya yang indah itu. “hehe kenapasih kamu rys,cup cup jangan nangis”aku tersenyum bahagia,rasanya sejuta bohon membanjiri hatiku. Aku melepaskan pelukan sanrys,berlutut dengan 1 kaki. “rys,will you be my girlfriend?” kataku sambil menyodorkan bola basketku kepada sanrys. Sanrys menangis haru,ia mengambil bola itu dan menarikku untuk memeluknya. Yap,its over dan menjadi akir yang bahagia,I love you sanrys